Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Cerita Sopir Ambulans di Tangerang Selatan Lembur Hingga Tengah Malam saat Kasus Covid-19 Meningkat
Setiap penjemputan jenazah, Muwardi harus berbalut APD lengkap, dari hazmat, masker, hingga sarung tangan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Setiap penjemputan jenazah, Muwardi harus berbalut APD lengkap, dari hazmat, masker, hingga sarung tangan.
"Saya pakai APD, kalau jemput pasti pakai. Kalau lima kali jemput lima kali salin, ya gerah juga sih," kata dia.
Jika seseorang pada profesi lain selalu bisa menyebut faktor menyenangkan kala bekerja, Muwardi tidak.
Pekerjaan yang lebih seperti panggilan jiwanya itu tak bisa disebut suka.
Menjemput jenazah dari keluarga yang ditinggalkan menuju pemakaman, hanya membawa Muwardi dari duka ke duka.
Mantan sopir truk ekspedisi itu selalu teringat keluarganya kala menjemput jenazah korban Covid-19.
Ia tidak habis pikir jika keluarganya direnggut sang virus ganas hingga tak pernah bisa kembali.
"Saya juga merasa sedih juga, bagaimana kalau terjadi di keluarga kita," ujar Muwardi.
Baca juga: Masih Zona Merah, Mikro Lockdown Dua RT di Kelapa Dua Wetan Diperpanjang
Baca juga: Pasien Membludak, Pengelola RSUD Kota Bekasi Bangun Lima Tenda Darurat Tambahan
Baca juga: Cegah Kerumunan, RS Polri Kramat Jati Dirikan Tenda Khusus untuk Pengantar Pasien
Ia menengadahkan kepalanya. Muwardi menceritakan momen haru yang membobol tembok ketegarannya.
Kala itu adalah ketika Muwardi menjemput jenazah yang meninggal karena Covid-19.
Namun keluarga almarhum yang sedang isolasi di tempat berbeda tidak diberi tahu kabar duka tersebut karena khawatir akan membuat syok sehingga menurunkan imun tubuh.
"Mereka enggak dikasih tahu biar enggak drop. Sedihnya di situ," tuturnya.
Muwardi menghela napas kala berbicara tentang kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan.
"Cukuplah untuk sementara ini yang sudah terjadi masyarakat tuh imbauan pemerintah jangan diabaikan, karena buat semuanya," ujar Muwardi dengan nada menurun.
Itu keluarga orang lain, keluarga Muwardi sendiri khawatir bukan main.