Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Nakes di Tangsel Kelelahan Fisik dan Mental Tangani Kasus Covid-19 yang Terus Melonjak
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, sampai menyebut para nakes kelelahan fisik dan mental.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengakui bahwa tenaga kesehatan (nakes) sudah kewalahan menghadapi banyaknya pasien Covid-19 pada Juni 2021.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, sampai menyebut para nakes kelelahan fisik dan mental.
"Ya kewalahan, sudah kelelahan secara fisik dan secara psikis kali ya," ujar Benyamin di rumah dinasnya, Jalan Sunburst CBD, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (28/6/2021).
Jumlah kasus Covid-19 di Tangsel terus bertambah, bahkan melonjak dari bulan-bulan sebelumnya.
Dua hari belakangan, jumlah kasus harian mencapai ratusan orang.
Hari ini, warga Tangsel yang terpapar Covid-19 sebanyak 1.264 orang. Mereka dirawat di rumah sakit, isolasi mandiri di rumah masing-masing hingga isolasi terpusat di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di GOR Ciracas Digelar Hingga 17 Agustus
Bukan hanya lelah, para nakes juga ikut terpapar virus ganas itu.
Benyamin belum mendapat laporan terbaru, namun seingatnya sudah ada 40 lebih nakes yang terpapar Covid-19.
Bahkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tangsel, yang juga menjabat Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Tangsel, Imbar Umar Gazali meninggal dunia karena Covid-19.
"Ya pasti ada saja risiko nakes, seperti dr Imbar bagaiman beliau terkena dan akhirnya meninggal."
"Berapa banyaknya saya belum dapat laporan, tapi kalau dijumlah semua pernah saya dilaporkan dinas itu kurang lebih 40 yang kena covid dengan ada yang OTG, ringan," papar Benyamin.
Baca juga: Nakes di Tangsel Kelelahan Fisik dan Mental Tangani Kasus Covid-19 yang Terus Melonjak
Menyadari kondisi seperti itu, Benyamin seperti tak bisa berbuat apa-apa.
Orang nomor satu di Tangsel itu hanya mengatir agar para nakes bisa bekerja dibagi menjadi tiga waktu pembagian kerja.
Namun demikian, jumlah nakespun tidak cukup banyak untuk berbagi waktu.
Baca juga: Ada Kabar Pemain Tim Peserta Piala Walikota Solo Kena Covid-19, Gibran Turun Tangan:Nanti Saya Lihat
"Kita bikin dua shift, syukur bisa tiga shift. di puskesmas di rumah sakit digilir terus saja. Cuma kan persoalannya dokter paru cuma berapa kita, dokter penyakit ada berapa, dokter anak juga kita perlu nih belakangan ini. Kalau dokter umum kita gilir terus," kata dia.