Anggap Biasa Kritik BEM UI, Jokowi: Dulu Saya Dibilang Klemar-klemer, Planga-plongo, Otoriter

Presiden Joko Widodo menganggap biasa kritik BEM UI yang menyebutnya King of The Lip Service. Bahkan, ia masih ingat omongan orang-orang kepadanya.

Editor: Y Gustaman
Istimewa
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tengah merayakan Dies Natalis 67 Tahun di Hotel Mercure Cikini Jakarta. Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo berpesan kepada GMNI untuk tetap berdiri di depan melawan gerakan radikalisme, merawat kebhinekaan dan toleransi 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menganggap biasa kritik BEM UI yang menyebutnya King of The Lip Service. Bahkan, ia masih ingat omongan orang-orang kepadanya.

Ia tak mempermasalahkan ekspresi mahasiswa yang mengemukakan pendapatnya di muka umum.

Bahkan, menurut Jokowi, kritik mereka harus diapresiasi karena Indonesia negara demokratis yang menghargai kebebasan berpendapat.

Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021).
Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). (ISTIMEWA/Twitter @BEMUI_Official)

Jokowi Ingatkan Sopan Santun

Meski begitu, Jokowi menggarisbawahi sekaligus mengingatkan para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya secara baik.

Menurut dia, Indonesia memiliki budaya tata krama yang menjunjung tinggi sopan santun.

Baca juga: Polemik Unggahan BEM UI Jokowi ‘The King Of Lip Service’ , Kampus: Proses Pembinaan

"Kita ini memiliki budaya tata krama, kesopansantunan. Saya kira ini biasa saja, karena mungkin mereka belajar menyampaikan pendapat," ucap Jokowi seperti dilansir Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/8/2021).

Dalam postingannya di media sosial, BEM UI menggunggah poster dengan wajah Jokowi memakai mahkota disertai tulisan Jokowi: The King of Lip Service hingga viral.

Buntutnya, pihak kampus memanggil Ketua BEM UI dan para anggotanya untuk dimintai keterangan soal ini oleh Direktorat Kemahasiswaan UI.

Surat panggilan yang bersifat "penting dan segera" itu pun beredar di publik.

Mereka yang dipanggil di antaranya Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra; Wakil Ketua BEM UI Yogie Sani; Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Ginanjar Ariyasuta; Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi BEM UI Oktivani Budi.

Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI Christopher Christian; Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI Syahrul Badri dan wakilnya Achmad Fathan Mubina; Ketua DPM UI Yosia Setiadi dan dua wakilnya Muffaza Raffiky serta Abdurrosyid.

BEM UI mengunggah poster Jokowi: The King of Lip Service pada Sabtu (26/6/2021) pukul 18.00 WIB dan menuai banyak reaksi warganet.

Baca juga: Setelah Posting Jokowi The King Of Lip Service, BEM UI Meradang Akun Pesan Instan Anggotanya Diretas

Pihak kampus mengakui postingan meme tersebut bentuk kebebasan berpendapat, tapi tidak boleh ada aturan yang dilanggar.

Rupanya, pihak kampus berpendapat kritik BEM UI ini bisa menimbulkan pelanggaran dalam beberapa hal. Itulah alasan mereka dipanggil Direktorat Kemahasiswaan UI.

Presiden Jokowi bicara serangan teror di Mabes Polri saat meresmikan Tol Pamulang-Serpong di Tangerang Selatan, Kamis (1/4/2021).
Presiden Jokowi bicara serangan teror di Mabes Polri saat meresmikan Tol Pamulang-Serpong di Tangerang Selatan, Kamis (1/4/2021). (Sekretariat Kepresidenan)
Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved