Antisipasi Virus Corona di DKI
Ambulans Antre Antar Jenazah di TPU Rorotan, Kesedihan Ariza Tak Terbendung: Saya Pernah Kehilangan
Suara azan samar-samar ditingkahi isakan tangis para peziarah, saat menyaksikan jenazah keluarga mereka terbaring di liang kubur.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, ROROTAN - Suara azan samar-samar ditingkahi isakan tangis para peziarah, saat menyaksikan jenazah keluarga mereka terbaring di liang kubur.
Dari kejauhan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terpaku melihat kesedihan mewarnai proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan.
TONTON JUGA
Inilah momen keluarga, kerabat dan saudara yang masih hidup memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah ditimbun tanah.
Tak jauh dari tanah yang dipijak Ariza, setidaknya ada lima liang yang sudah digali dengan ekskavator untuk diisi jenazah dengan protap Covid-19 berikutnya.
Entah liang kubur itu milik siapa.

Tak ada yang tahu siapa menyusul berikutnya.
Ariza hanya bisa merapal doa, "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun."
Baca juga: Aksi Bejat Suami Istri Orangtua Angkat Siksa Bayi 7 Bulan, Baru Terungkap Usai Tetangga Beraksi
Baca juga: Pasutri di Palembang Aniaya Bayi 7 Bulan Bergantian, Kasus Terkuak Karena Aksi Diam-diam Tetangga
Orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta itu turut merasakan kesedihan yang sama dengan ahli waris yang ditinggal anggota keluarganya selamanya.
"Suasana duka di TPU Rorotan, Jakarta Utara, ini membawa pikiran saya pada kesedihan keluarga yang ditinggalkan," tulis Ariza di unggahan Instagramnya yang dikutip TribunJakarta.com, Selasa (6/7/2021).
"Saya pernah kehilangan anggota keluarga juga, saya merasakan kesedihan yang ibu bapak rasakan," sambung dia.
Ratapan tangis dan suara azan itu bercampur aduk dengan bunyi sirene mobil ambulans pengantar jenazah yang silih berganti memasuki area TPU Rorotan.
"Hari ini 6 Juli, kami melihat sekitar tujuh ambulans berjejer mengantar jenazah," ujarnya.
Tampak dari kejauhan, sejumlah petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) sibuk menurunkan peti jenazah berkelir putih dari mobil ambulans.