Virus Corona di Indonesia
5 Hari Belum Pulang, Keluh Petugas Pembungkus Jenazah Covid-19: Kadang APD Ingin Saya Lepaskan Saja
Petugas kamar mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Sekupang, Batam, itu duduk termenung di pojok ruangan.
Nurdin mengaku sudah 5 hari tidak kembali ke rumah.
“Sudah 5 hari belum pulang mas, nggak sempat balik. Jumlah mayat meningkat terus, sehari bisa sampai 6 orang bahkan lebih,” ungkap Nurdin.
Baca juga: Keluarga Histeris Peti Jenazah Covid-19 Jatuh dari Mobil Ambulans Saat Dibawa Menuju Pemakaman
Bekerja di kamar mayat, bagi Nurdin sudah menjadi hal biasa, memandikan jenazah, mengkafaninya hingga menguburkan.
Namun berbeda dengan pasien Covid-19.
Ia harus mengenakan APD lengkap.
Bekerja dengan APD dengan waktu lama mulai dari membungkus, memuat ke peti mayat akan membuat tubuh Nurdin penuh keringat.
“Panas mas, pakai APD berjam jam bekerja, berkeringat. Kadang APD itu pengen kita lepaskan saja. Tapi ya nggak bisa, bahayanya justru kita yang terpapar,” kata Nurdin.
Baca juga: Ambil Kuncinya Sendiri, Maling Bawa Kabur Ambulans Milik Sebuah Klink di Bojonggede
Nurdin bersama dua rekan kerjanya pun terpaksa harus menginap di kamar mayat itu.
Mereka istirahat di ruang mayat bersama mayat.
Menurut Nurdin dalam dua pekan terakhir merupakan puncak dari kasus Covid-19.
Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah pasien Covid-19 yang meninggal.
Tak hanya pasien Covid-19, sejumlah pasien umum pun terpapar Covid-19.
“Gak pernah sampai sebanyak ini mayat mas. Ini sudah sangat mengerikan. Mayat datang tak hanya dari rumah sakit lagi, udah dari mana-mana,” kata Nurdin.
Bertugas di kamar mayat, Nurdin tak sendirian. Ia ditemani 2 orang rekannya, mereka tim yang solid bak keluarga dekat.
Tiga sekawan petugas kamar jenazah ini tak punya banyak kosakata untuk menceritakan perjalanan pekerjaan yang mereka lalui setiap hari.