Persija Jakarta

Aksi Mulia Eks Dirut Persija Gede Widiade Perangi Covid-19 di Jakarta, Siapkan Tabung Oksigen Gratis

Aksi mulia dilakukan mantan Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade dalam memerangi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta. Gede meminjamkan tabung oksigen

Editor: Wahyu Septiana
MEDIA PERSIJA JAKARTA
Aksi mulia dilakukan mantan Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade dalam memerangi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta. Gede meminjamkan tabung oksigen kepada penderita Covid-19 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Aksi mulia dilakukan mantan Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade dalam memerangi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.

Pengusaha asal Surabaya itu memberikan bantuan pinjaman tabung oksigen secara gratis bagi penderita Covid-19 yang membutuhkan.

Tak tanggung-tanggung, Gede Widiade membeli ratusan tabung oksigen untuk dipinjamkan ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Seperti diketahui, tabung oksigen akhir-akhir ini memang banyak diburu atau dicari guna membantu para penderita Covid-19 bernafas.

"Ya, ini saya ingin membantu saudara-saudara saya yang terkena Covid-19."

"Karena saya merasakan betul banyak keluarga, kerabat baik di Kantor, PSF. Persiba dan Springhill yang terkena Covid-19," kata Gede mengungkapkan alasaanya dikutip dari Tribunnews.

Gede Widiade menyediakan ratusan tabung oksigen y
Gede Widiade menyediakan ratusan tabung oksigen yang akhir-akhir ini memang sangat diburu atau dicari guna penyembuhan penderita Covid-19.

Pengusaha asal Surabaya itu pun rela membeli sebanyak 200 tabung oksigen yang kemudian ia sebar atau pinjamkan secara gratis ke Rumah Sakit - Rumah Sakit melalui Pemprov DKI Jakarta.

Tak hanya itu, Gede Widiade juga masih menyisakan sebanyak puluhan tabung oksigen di Pancoran Soccer Field (PSF).

Bagi masyarakat yang sangat membutuhkan mereka pun bisa langsung meminjamya ke PSF dengan syarat membuat surat permohonan dan fotokopi KTP.

"Ini saya beli langsung diimportir,  total 200 untuk Pemprov DKI yang disebar ke rumah sakit yang kapasitas 70 m2 yang paling besar," kata Gede.

"Yang 50 Pemprof disimpan PSF untuk dipinjamkan ke masyarakat. Peminjaman Hanya untuk yang betul-betul membutuhkan. Syaratnya hanya membuat surat permohonan dan fotokopi KTP, setelah pakai bisa dikembalikan. Sekarang hampir 50% terpakai," jelasnya. (Tribunnews.com, Abdul Majid)

1.400 Anak di DKI Jakarta Positif Terpapar Covid-19

Jumlah kasus positif Covid-19 pada anak-anak di lingkungan DKI Jakarta masih terus meningkat.

Hari ini, dilaporkan lebih dari 1.400 anak-anak positif Covid-19 atau 14% dari penambahan kasus positif harian perhari ini.

"Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Selasa (13/7/2021).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta dilaporkan sebanyak 29.788 orang telah dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru.

Hasilnya, 12.182 dikatakan positif dan 17.606 lainnya negatif.

Dwi menyebut, sebanyak 14% dari 12.182 total kasus positif hari ini merupakan anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Dengan rincian 1.123 kasus terjadi pada anak usia 6 - 18 tahun dan 370 kasus terjadi pada anak usia 0 sampai 5 tahun.

Sementara 9.305 kasus lainnya terjadi pada usia 19 - 59 tahun dan 1.384 kasus pada usia 60 tahun ke atas.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 7.529 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 90.216 orang yang masih dirawat atau isolasi. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 689.243 kasus," jelasnya.

Baca juga: Petugas PPSU se-DKI Galang Dana untuk Beli Susu Khusus Anak Penderita Epilepsi di Penjaringan

Jumlah kasus positif pada anak-anak di Jakarta memang cukup tinggi.

Jika dirincikan selama beberapa hari terakhir, tercatat jumlah kasus yang cukup banyak.

Pada Senin 12 Juli kemarin, sebanyak 13 % dari 14.619 kasus positif harian saat itu atau sekitar 2000 kasus, terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Dengan rincian 1.621 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 464 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun.

Sementara pada Minggu, 11 Juli 2021, sebanyak 14% dari 13.133 kasus positif harian saat itu adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Dengan rincian, 1.438 kasus pada anak usia 6 - 18 tahun dan 422 kasus pada anak usia 0 - 5 tahun. 

Untuk itu, penting bagi setiap orang agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Bagi para orangtua, sebisa mungkin untuk tetap menjaga anak-anaknya di rumah dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak.

Kasus melonjak di Jakarta Timur

Berkurangnya mobilitas warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta Timur tidak dibarengi penurunan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.

Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat mengatakan hingga Senin (12/7/2021) penambahan jumlah kasus harian terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya mencapai lebih dari 3.000.

"Berdasarkan data Sudin Kesehatan jumlahnya mencapai lebih 3.000 kasus. Mungkin baru kelihatan penurunan kasus setelah PPKM Darurat berjalan dua minggu," kata Hendra saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (13/7/2021).

Bila dibanding penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebelum PPKM Darurat berlaku Jumat (2/7/2021) maka terjadi lonjakan penambahan kasus harian terkonfirmasi di Jakarta Timur.

Baca juga: Sepekan PPKM Darurat, Kapan Warga Jakarta Dapat Bansos?

Pasalnya pada 2 Juli 2021 sebelum PPKM Darurat  Provinsi Jawa-Bali berlaku penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jakarta Timur tercatat sebanyak 2.974 kasus.

"Makanya kita harapkan saat PPKM Darurat sudah berjalan dua minggu nanti penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 harian di Jakarta Timur menurun dan tingkat kesembuhan naik," ujarnya.

Meski melonjak, Hendra menuturkan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di satu sisi tak sepenuhnya buruk karena PPKM Darurat juga meningkatkan target penemuan kasus baru.

Baca juga: Sepekan PPKM Darurat: 10 Ribu Orang Terjaring Razia Masker hingga 115 Kantor Langgar Prokes

Pasalnya makin cepat seseorang diketahui terkonfirmasi Covid-19 maka penanganan diberikan lebih cepat, penularan lewat kontak langsung pun dapat dicegah karena pasien diminta isolasi.

"Selama PPKM Darurat ini kita juga tingkatkan vaksinasi massal Covid-19. Hari Sabtu dan Minggu lalu itu di GOR Ciracas kuota peserta ditambah dari yang selesai 1.000 menjadi 5.000 orang," tuturnya.

Hendra mengatakan hingga kini pihaknya terus berupaya menjalin kerja sama dengan TNI-Polri dan pihak lain guna menambah tim vaksinator di sentra vaksinasi massal Covid-19 yang ada.

Tujuannya guna mencapai herd immunity atau kekebalan komunal Covid-19 yang ditargetkan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta tercapai pada bulan Agustus 2021 mendatang.

Baca juga: Kata Pemerintah, PPKM Darurat Bisa Saja Diperpanjang Hingga 6 Pekan Mendatang

"Kita harapkan dengan vaksinasi massal Covid-19 yang terus ditingkatkan penularan kasus menurun karena warga memiliki kekebalan tubuh, walaupun tidak membuat kebal dari virus Covid-19 sepenuhnya," lanjut Hendra.

TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi apa tingkat kesembuhan pasien Covid-19 selama PPKM Darurat bertambah atau menurun kepada Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan.

Namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan kepada Indra urung membuahkan hasil sehingga tidak diketahui bagaimana tingkat kesembuhan pasien Covid-19 selama PPKM Darurat.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved