Cerita Kriminal

Terkuak Pembunuhan Gadis Terbakar di Cisauk, Dua Pelaku Bakar Korban saat Sudah Tak Bernyawa

Pembunuhan gadis terbakar di Cisauk akhirnya terungkap. Pembunuhnya adalah dua tukang salon bernisial DS (20) dan US (42).

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Tersangka US (42) mengikuti rekonstruksi pembunuhan nyawa SZ (19), asisten dokter asal Desa Cibogo, di lahan garapan warga di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pembunuhan gadis terbakar di Cisauk akhirnya terungkap.

Pembunuhnya adalah dua tukang salon bernisial DS (20) dan US (42).

Dua pria tersebut membunuh seorang wanita berinisial SZ (19) dan membakar jasadnya di tengah ilalang kawasan Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/7/2021).

Salah satu pelaku pembunuhan tersebut adalah pacar korban, DS.

Keduanya telah diamankan polisi dan sedang melakukan rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (13/07/2021).

Pantauan TribunJakarta.com, hanya ada satu pelaku yang dihadirkan yakni US.

Baca juga: Ayah Syok Putrinya Tewas Dibakar Tukang Salon, Pelaku Pernah ke Rumah Korban 3 Pekan Lalu Bawa Surat

Sementara DS hanya dihadirkan secara virtual karena positif covid-19.

Terungkap cara sadis keduanya membunuh SZ.

Dijelaskan Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin, SZ menghembuskan nafasnya lantaran dicekik dan diinjak pelaku.

"Jadi ini saya injek lehernya," tutur US saat ditanya polisi.

Untuk menghilangkan jejaknya, dua pelaku membakar jasadnya menggunakan ranting dan daun kering.

Saat dibakar, keadaan SZ sudah meninggal dunia.

"Saya ambil tasnya, terus saya seret ke sana (tempat korban dibakar)," sambungnya.

Tersangka US (42) saat merekonstruksi perbuatan kejinya bersama DS (20) untuk mengakhiri nyawa SZ (19) di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021).
Tersangka US (42) saat merekonstruksi perbuatan kejinya bersama DS (20) untuk mengakhiri nyawa SZ (19) di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Imam menjelaskan, rekonstruksi digelar dengan menjalankan 25 adegan.

"Untuk hari ini kami menjalankan 25 adegan pembunuhan oleh US dan DS ini,"

"Untuk aksi pembunuhannya dilakukan diadegan ke-15," ujar Iman.

Korban tewas diadegan ke-15, lalu dibakar diadegan ke-18.

Direncanakan

Imam menyebut, dua pelaku telah merencanakan pembunuhan ini.

"Kedua pelaku sudah merencanakan dari awal memang sejak hari Senin (5/7/2021), sampai dengan pelaksanaan eksekusinya di hari Kamis malam," tuturnya.

Baca juga: Gelagat Tak Biasa Gadis di Cisauk Sebelum Dibakar Mantan Pacar, Ayah Ungkap Pesan Terakhir Korban

Dari waktu sampai lokasi SZ dieksekusi, DS dan US sudah mempersiapkannya.

Bahkan, keduanya sudah mempersiapkan alat-alat untuk membakar jenazah korban.

"Baik itu yang menjemput dari tempat pekerjaan korban, kemudian membawa korban ke TKP (tempat kejadian perkara)," ungkap Iman.

Aziz cemas SZ tak pulang

Syok bukan main dirasakan Aziz saat mengetahui putrinya, SZ tewas mengenaskan di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Tangerang, Jumat (9/7/2021).

Sebelum ditemukan tewas, Aziz sempat kebingungan mencari putrinya yang tak kunjung pulang ke rumah.

Padahal seharusnya, pada Kamis (8/7/2021) pukul 20:00 WIB, SZ sudah pulang bekerja.

Seperti biasa, SZ pamit bekerja pada pukul 16:00 WIB kepada Aziz.

SZ yang dikenal sosok tak gampang mengeluh ini bekerja sebagai asisten dokter.

Baca juga: Ditangkap di Rumah Istri Pertama, Pria Ini Bunuh Istri Siri Lantaran Sakit Hati: Dibilang Gak Muasin

"Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, dia pamitan mau kerja. Seperti biasa saja," cerita Aziz kepada TribunJakarta.com, Senin (12/7/2021).

Namun, SZ tak kunjung pulang saat waktu menunjukkan waktu kepulangannya.

Aziz cemas, ia langsung menghubungi telepon putrinya, tapi nomor dialihkan.

"Jam 8 enggak pulang, nomor telepon dialihkan nggak aktif," sambungnya.

Aziz tak langsung mengabarkan kehilangan SZ ke polisi lantaran belum sampai 24 jam.

Keesokan harinya, Aziz melihat kabar viral di Facebook tentang penemuan mayat wanita di kebon singkong, Desa Suradita yang tak jauh dari kediamannya.

Follow juga:

Mayat itu ditemukan seorang warga bernama Muslim, Jumat pagi sekira pukul 06:00 WIB.

Ketika melihat kabar tersebut, entah mengapa Aziz yakin wanita malang tersebut adalah putrinya.

"Pas saya lihat itu jenazah di Facebook, saya sudah merasa itu anak saya. Saya sudah yakin banget," aku Aziz.

Di tengah kepanikan menanti kabar SZ, Aziz buru-buru mendatangi Polres Tangerang Selatan.

Di sana, Aziz bertanya ciri-ciri mayat wanita terbakar tersebut ke pihak kepolisian.

Keyakinan Aziz bertambah ketika melihat potongan baju milik mayat wanita terbakar tersebut.

Baca juga: Gelagat Tak Biasa Gadis di Cisauk Sebelum Dibakar Mantan Pacar, Ayah Ungkap Pesan Terakhir Korban

Bajunya sangat mirip dengan pakaian yang dikenakan SZ terakhir kali ketika pergi bekerja.

"Ada potongan baju yang jadi barang bukti dan percis itu dipakai kerja, saya hafal bener,"

"Batik Jogja dikasih bibinya, yakin itu mah anak saya," tutur Aziz.

Pembunuh sempat datang ke rumah 3 pekan lalu

Pembunuh SZ sudah tertangkap. Pelakunya adalah seorang tukang salon berinsial DS dan rekannya berinisial US.

Aziz sangat syok mengetahui orang yang membunuh putrinya adalah DS.

"Syok yang pasti, apalagi adiknya nangis terus,"

"Tapi ya mungkin ini udah jalannya, saya ambil hikmahnya mungkin ini yang terbaik buat dia," ucap Aziz.

Tiga pekan sebelum melakukan pembunuhan, DS yang menjalin kasih dengan SZ ini datang ke rumah Aziz untuk menemuinya.

Tersangka US (42) saat merekonstruksi perbuatan kejinya bersama DS (20) untuk mengakhiri nyawa SZ (19) di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021).
Tersangka US (42) saat merekonstruksi perbuatan kejinya bersama DS (20) untuk mengakhiri nyawa SZ (19) di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

DS bermaksud meminta restu Aziz untuk melamar SZ.

"Sebetulnya pelaku (DS) sempat ngelamar anak saya (SZ) tiga minggu lalu kira-kira," ucap Aziz.

Namun, Aziz menolak lamaran DS ke putrinya lantaran SZ yang dirasa belum cukup umur.

"Saya tolaklah, pertama anak saya masih kecil. Kedua anak saya masih tulang punggung keluarga," sambung dia.

Keesokan harinya, DS kembali datang ke rumah Aziz namun saat itu ditemani US.

Panjang lebar menjelaskan, DS membawa sebuah surat mengenai perjanjian setelah lamarannya ditolak.

Kata Aziz, surat itu mengatakan keluarga tidak menuntut apapun bila terjadi sesuatu pada SZ.

Namun, Azis mengaku sempat menandatangi surat tersebut.

"Pokoknya panjang lebar dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya sih kalau nolak, kalau ada apa-apa sama anak saya, itu enggak tanggungjawab," ungkap Aziz.

Baca juga: Wanita yang Jasadnya Terbakar di Cisauk Dibunuh Mantan Pacar, Pelaku Sakit Hati Lamaran Ditolak

"Abis itu saya tandatanganin," sambungnya.

Hingga akhirnya terungkap, motif DS menghabisi SZ lantaran sakit hati lamarannya ditolak.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved