Antisipasi Virus Corona di DKI
Penjual Tabung Oksigen Nakal Naikkan Harga Saat PPKM Ditangkap, Raup Untung Sampai Rp 300 Juta
Dua penjual tabung oksigen nakal menaikan harganya saat pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Dua penjual tabung oksigen nakal menaikan harganya saat pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
Kini, kedua pelaku diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo mengatakan keduanya menaikan harga tabung oksigen demi mengambil untung yang besar.
Hal ini merugikan masyarakat yang membutuhkan tabung oksigen saat pandemi Covid-19 berlangsung.
Setyo mengecam tindakan semena-mena dua penjual tabung oksigen tersebut.

"Kami telah mengamankan dua tersangka yang menjual tabung oksigen dan regulator di atas harga normal," kata Setyo, saat konferensi pers, di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (15/7/2021).
"Mereka kami amankan di kawasan Mangga Dua Jakarta Pusat, pada 12 Juli 2021 atau tiga hari sebelumnya," lanjut dia.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Pecah Rekor, Tambah 56.757: Jakarta Sumbang Kasus Paling Banyak
Baca juga: Sederet Manfaat Rutin Minum Jeruk Nipis Campur Madu Setiap Hari, Tinggi Vitamin C dan Aktioksidan
Baca juga: Bawang Putih Berkhasiat Memulihkan Indra Perasa yang Hilang Akibat Covid-19, Bagaimana Caranya?
Padahal, kata Setyo, pemerintah melarang pelaku usaha mengambil kesempatan dalam situasi PPKM darurat.
"Pelaku menjual tabung gas dua kali lipat dari harga normal. Ini merugikan masyarakat," tegas Setyo.
"Omzet yang diterima hasil keuntungan dari penjualan tabung oksigen cukup menggiurkan, karena hanya beberapa minggu saja, di akhir Juni dan awal Juli 2021, mereka mendapat Rp300 jutaan," beber Setyo.
Kini, keduanya dapat dijerat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
"Pelaku usaha bisa kami cabut izin usahanya," tutup Setyo.
DKI kewalahan atasi ketersediaan oksigen
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku sempat kewalahan mengatasi krisis ketersediaan oksigen untuk keperluan medis.
Bahkan, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota pun sempat kehabisan stok oksigen.
TONTON JUGA
Ia menyebut, kelangkaan ini disebabkan oleh adanya oknum masyarakat yang sengaja menimbun oksigen.
"Memang terjadi crush sedikit, ada masyarakat yang tidak butuh oksigen, tidak sakit, beli oksigen, mengumpulkan oksigen di rumah," ucapnya, Minggu (11/7/2021).
Di tengah badai Covid-19 yang tengah melanda, Ariza mengakui, kebutuhan oksigen meningkat drastis dibanding sebelumnya.

Hal ini tidak terlepas dari lonjakan jumlah pasien Covid-19 di ibu kota dalam beberapa pekan terakhir.
Bahkan, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta menembus angka 100 ribu pada Jumat (9/7/2021) kemarin.
Baca juga: Kekurangan Nakes Hadapi Covid-19, Pemkab Tangerang Rekrut Mahasiswa Kedokteran Jadi Relawan
Baca juga: Wagub Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19 di DKI Jakarta
Baca juga: Motif Pembunuhan Keji di Cisauk Mulai Terungkap, Saksi Gemetar Saat Temukan Jasad Wanita Terbakar
"Ini bukan kondisi normal, ini kondisi luar biasa, oksigen terbatas jumlahnya, produsen terbatas, distributor terbatas," ujarnya.
Kondisi ini pun kemudian dimanfaatkan oleh para produsen dan distributor untuk menaikan harga oksigen berkali-kali lipat.
Masyarakat pun semakin kesulitan dan harus merogoh kocek dalam-dalam bilang ingin mendapatkan oksigen.
TONTON JUGA
Guna mengatasi masalah ini, politisi senior Gerindra memperingatkan para produsen dan konsumen untuk tidak mempermainkan harga.
Sanksi berat pun bakal diberikan kepada produsen atau masyarakat yang sengaja menimbun oksigen.
"Bagi produsen, pengusaha, atau siapapun yang ingin mengambil keuntungan atas peningkatan kebutuhan oksigen yang tinggi, apabila menimbun, menumpuk, akan kami beri sanksi, kami akan tindak," kata dia.
"Aparat jajaran telah melakukan pengawasan dan akan menindak siapa saja," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Wagub Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19 di DKI Jakarta
Ariza Pastikan Pasokan Oksigen Cukup Bagi Semua Pasien Covid-19
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 terpenuhi.
Hal ini disampaikan Ariza saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal gratis di Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara.
TONTON JUGA
"Seluruh pasien di Jakarta alhamdulillah semuanya mendapatkan oksigen. Tidak ada pasien yang kehilangan atau kekurangan oksigen," ucapnya, Minggu (11/7/2021).
Politisi Gerindra ini mengakui, stok oksigen sempat menipis beberapa waktu lalu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
Walau demikian, hal itu bisa diatasi oleh Pemprov DKI dengan mengerahkan tim khusus untuk membantu rumah sakit mendapatkan oksigen dari produsennya di Banten.

"Alhamdulillah bisa diatasi dan sampai hari ini di rumah sakit seluruh Jakarta, kami tidak pernah merasa ada sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Dalam arti, tidak ada pasien yang tidak mendapatkan oksigen, sekalipun mendadak, sekalipun terburu-buru, tapi semuanya mendapatkan oksigen," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Rumah yang Dijadikan Kos-kosan dan Kios di Jalan Pintu II TMII Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Baca juga: Motif Pembunuhan Keji di Cisauk Mulai Terungkap, Saksi Gemetar Saat Temukan Jasad Wanita Terbakar
Baca juga: Jokowi Jual Vaksin Covid-19 di Kimia Farma, Wagub DKI: Daftar Lewat Jaki Bisa Dapet Gratis
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko isi ulang tabung oksigen di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman sekaligus Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda DKI Jakarta, Suharti, menjelaskan posko ini merupakan kolaborasi dengan pihak terkait sebagai fasilitas kesehatan di Jakarta.
Bentuk kolaborasi ini yakni penyediaan tambahan tabung, isi ulang, dan distribusi tabung oksigen.
TONTON JUGA
"Kolaborasi dilakunan untuk memberikan kemudahan bagi semua rumah sakit, baik RSUD maupun RS Swasta di Jakarta dalam memenuhi kebutuhan oksigen yang semakin besar," kata Suharti, dalam keterangannya, Minggu (4/7/2021).
“Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan suplai oksigen ke rumah sakit lebih lancar, sehingga berbagai kemudahan diupayakan," lanjutnya.
Suharti mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini berkolaborasi dengan PT Krakatau Steel di Cilegon.
Suharti melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta terbantu dengan adanya bantuan isi ulang tabung oksigen dari PT Krakatau Steel yang dialokasikan sekira 300 tabung ukuran 6 m³ setiap harinya.
Baca juga: Prediksi Skor Final Euro 2020 Italia vs Inggris Malam Ini di Mola TV, Bakal Diakhiri Adu Penalti?
“Kami mengundang lebih banyak lagi pihak-pihak lain ikut berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Bantuan dapat diberikan dalam bentuk tabung atau isi oksigennya," ujar Suharti.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui dinas terkait akan membantu proses pendistribusian dan pengisiannya.