Antisipasi Virus Corona di DKI
Wagub DKI Bantah Data Pelapor Pelanggaran Protokol Kesehatan di Aplikasi JAKI Bocor
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah ada kebocoran data pelapor pelanggaran protokol kesehatan di aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah ada kebocoran data pelapor pelanggaran protokol kesehatan di aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
"Sejauh ini tidak ada laporan JAKI yang bocor, karena semua laporan yang masuk melalui aplikasi JAKI dirahasiakan identitasnya," ucapnya, Kamis (15/7/2021).
Politisi Gerindra ini pun berani menjamin kerahasiaan identitas pelapor pelanggaran prokes.
"Kalau melapor melalui aplikasi JAKI saya jamin tidak akan bocor," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
"Silakan sampaikan melalui aplikasi JAKI, kerahasiaan pelapor dijamin 1.000 persen," tambahnya menjelaskan.
Dilansir dari Kompas.com, seorang warga Matraman, Jakarta Timur mengaku mendapat intimidasi setelah melaporkan pelanggaran prokes di sekitar rumahnya lewat aplikasi Jaki.
"Orang Satpol PP-nya teman kita. Makan bakso sama kita. mau berani-berani ngelaporin," ujar P (29), seorang Pasien Covid-19, menirukan suara sejumlah warga di depan kediamannya.
P sedang menceritakan pengalamannya melaporkan pelanggaran protokol kesehatan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kediamannya, kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Laporan itu dia sampaikan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menyediakan kanal aduan warga.
Namun, identitasnya diduga dibocorkan oleh petugas Satpol PP yang menindaklanjuti laporan tersebut. Alhasil, P dan keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri kini mendapat intimidasi dari para tetangga.
Berbagai sindiran dari warga yang kerap berkumpul di sebuah tempat di seberang kediaman P, terdengar jelas oleh dia dan keluarganya dari dalam rumah.
"Posisi kamar saya tuh pas di depan tempat tongkrongan mereka jadi saya bisa dengar jelas semua omongan," kata P kepada Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
P bercerita, peristiwa itu berawal dari banyaknya warga yang kerap berkumpul di sebuah pos tanpa menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
P yang geram dengan sikap tak bertanggung jawab para warga itu akhirnya melapor melalui aplikasi JAKI.