Sisi Lain Metropolitan
Warga Lenteng Agung Antusias Mandi Uap di Sauna Keliling Saat Pandemi: Keluar Semua Keringatnya
Sejumlah warga Lenteng Agung terlihat antusias mengikuti sauna keliling gratis yang diadakan sesama warga di RT 006 RW 001 Lenteng Agung
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Air jahe disarankan untuk diminum warga untuk menambah kesegaran badan usai bersauna.
Baca juga: Cerita Peserta Vaksinasi di Terminal Pulogebang: Rela Datang dari Pagi hingga Antre Berjam-jam
Baca juga: Vaksinasi Massal di Terminal Bus Pulogebang Jakarta Timur Ditargetkan Diikuti 10.000 Peserta
Baca juga: Inilah yang Perlu Dilakukan Jika Anda Merasa Telah Kontak Erat Dengan Orang Terkonfirmasi Covid-19
Berawal dari Parung
Kegiatan sauna di bilik sederhana ini bermula dari seorang anggota Gugus Tugas Covid-19 sekaligus sekretaris RW 001, Bibin.
Ia mendapatkan ide ini dari sebuah komunitas di Parung, Depok, jauh sebelum ada pandemi Covid-19.
Sauna ini awalnya digunakan sebagai pengobatan terapi untuk penyembuhan struk, gula, kolesterol dan sejumlah penyakit lainnya.
"Itu sudah dibuktikan di Parung. Saya sempat kena struk ringan sampai dua kali. Karena ingat teman dari Parung itu saya bikin sauna sendiri di rumah. Ternyata enakan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com.
Setelah pandemi Covid-19 menggulung tanah air, Bibin mempraktikkan sauna itu untuk membantu warga.
"Saya lihat di youtube ada orang pakai uap tapi mengarah ke hidung saja. Kenapa enggak saya buat sauna ini untuk warga," tambahnya.
Sauna itu kemudian didirikan untuk memperkuat kekebalan tubuh warga.
Uap sauna terbuat dari aroma herbal yang diperolehnya dari Parung.
Rencananya, bilik sauna ini akan dibawa keliling ke seluruh RT yang berjumlah 12 RT di RW 001 Lenteng Agung.
Saat ini sudah ada sembilan RT di RW 001 yang mencoba bersauna di dalam. Bahkan, ada satu rt yang sudah dua kali lantaran antusias warga yang tinggi.
Tak menutup kemungkinan wilayah lain di luar RW 001 juga bisa memakai biliknya.
"Alhamdulilah dari warga responsnya sangat baik. Lebih enteng, lebih lega dadanya dan enggak sesak, kata Bibin.
Bibin tak memungut biaya bagi siapapun yang mau bersauna di dalam biliknya itu.
Malahan, ia yang keluar uang untuk mendirikan sauna itu.
"Saya malah keluar biaya untuk ramuannya satu rt Rp 70 ribu. Saya ikut menyumbang karena miris melihat kondisi pandemi saat ini," pungkasnya.