Ali Action, Pengusaha Kuliner yang Coret Fortunernya Usai Terjaring Razia PPKM Darurat Minta Maaf
Pengusaha kuliner di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Ali Action mencorat-coret Fortuner miliknya karena kesal terjaring operasi PPKM Darurat.
TRIBUNJAKARTA.COM, KUNINGAN - Pengusaha kuliner di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Ali Action mencorat-coret Fortuner miliknya karena kesal terjaring operasi PPKM Darurat.
Belakangan setelah kasusnya viral, Ali meminta maaf.
Sebelumnya Ali datang ke Pendopo Setda Kuningan, sekaligus melakukan silaturahmi di momentum Idul Adha 1442 Hijriyah.
“Sekalian melakukan silturahmi, saya mohon maaf atas konten yang dibuat oleh saya melalui coretan korban PPKM Darurat di mobil saya.
Permohonan tentu kepada Bupati, Jaksa, TNI–Polri dan tim medis serta seluruh masyarakat Indoensia, atas kehilapan yang saya buat beberapa hari lalu,” ucap pria bernama lengkap H Muhamad Ali saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).
Ali mengakui bahwa tindakannya itu telah meresahkan dan tidak menyenangkan.
Oleh karenanya konten tersebut akan dihapus.
“Mohon maaf atas konten tidak menyenangkan dan sudah meresahkan semua. Untuk konten itu akan saya hapus,” katanya.
Bupati Kuningan H Acep Purnama mengapreasiasi sikap sportif Ali Atcion atas tindakan sebelumnya.
“Terima kasih Pak Haji Ali Action yang telah datang untuk silaturahmi dan bermohon maaf.
Sikap sportivitas ini tentu menjadi kebanggaan dan semoga dalam penanganan Covid-19 cepat selesai dan semua masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti biasa, Pak Haji Ali Action juga kembali berjualan seperti biasanya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Toyota Fortuner yang terparkir di pinggir jalan tampak dipenuhi oleh coretan menggunakan cat semprot.
Coretan cat semprot berwarna putih terdapat di hampir seluruh bodi mobil berwarna hitam itu.
Coretan itu berisi tulisan yang cukup besar.
Intinya semua mengarah pada rasa kekesalan dengan diberlakukannya PPKM Darurat oleh pemerintah.
Beberapa coretan di mobil Fortuner tersebut yakni
"Indonesia korban PPKM", "Jika Kita Terlalu Jujur Kita Tertipu", "PPKM Bikin Sengsara" dan "Kami Manusia, Indonesia Butuh Makan"
Video 31 detik yang menggambarkan aksi corat-coret mobil Fortuner itu viral.
Coretan itu bukanlah dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab.
Melainkan dilakukan oleh pemilik mobil itu sendiri.
Adalah Muhamad Ali alias Ali Action yang melakukan aksi coret-coret di mobil tersebut.
Dia adalah pengusaha kuliner rumah makan seafood dan pecel lele di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Usut punya usut, Ali melakukan aksi konyol tersebut karena frustasi dengan kebijakan PPKM Darurat yang sangat berdampak pada usaha kulinernya.
Selain kesal karena tak bisa membuka warung, pengusaha bernama Muhamad Ali alias Ali Action tersebut mengaku pernah kena denda akibat melanggar PPKN darurat.
Saat ditemui di rumahnya di lingkungan Pasapen, Kelurahan/Kabupaten Kuningan, Ali Action membenarkan bahwa aksi coretan mobil itu terjadi kemarin.
"Iya, coretan ini kami lakukan kemarin, semua merupakan unek-unek dan keluhan hati, akibat atau dampak PPKM darurat," kata Ali kepada wartawan dilansir dari Tribun Jabar, Selasa (20/7/2021).
Ali tak menyangka aksi mencorat-coret mobil ini akan heboh di dunia maya.
Pasalnya, setelah video menyebar, banyak pesan masuk yang menanyakan langsung sebab akibat tindakan pengusaha kuliner tersebut.
"Dari kemarin habis corat-coret, saya di rumah saja dan banyak yang menghubungi serta menanyakan. Kenapa mobilnya dicoret tulisan begitu?" ungkapnya.
"Dari beberapa kontak masuk ada yang langsung dibales atau dijawab saat menelpon. Ya, jawaban hanya sekadar curahan hati dampak PPKM," katanya.

Ia mengaku sempat menjadi korban PPKM darurat dan membayar denda akibat melanggar Prokes Covid19 di masa PPKM.
Mengenai denda yang dikenakan, kata Ali, ia menyadari bahwa pada waktu pelaksanaan PPKM ada pelanggan makan sekitar dua orang dan sewaktu itu juga kena sidak petugas Covid-19.
Sehingga harus mengikuti aturan melalui persidangan dan membayar denda sebesar Rp 3 juta.
"Iya untuk soal denda dan pelanggaran itu saya akui, saya bayar denda Rp 3 juta. Iya bagaimana pun Indonesia negara hukum dan kita perlu pemerintah sebagai pengatur kegiatan masyarakat, dan pemerintah juga perlu pelaku usaha seperti kami," ujarnya.
Aksi Serupa Para Pengusaha
Sebelumnya juga sudah pernah terjadi beberapa pengusaha yang meluapkan emosinya karena usahanya terdampak PPKM Darurat
Di Cibinong, Jawa Barat, pengusaha Warung Kopi Rakjatsempat membuat tulisan nyeleneh sebagai bentuk ekspresinya yang terdampak dari kebijakan PPKM Darurat.
Pemilik kafe, Aria Winata, mengaku omzetnya menurun hingga 80 persen untuk di cabang Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ia berharap kebijakan pemerintah terkait sektor usaha dapat setidaknya memberikan dampak positif.
"Semoga pandemi ini dapat kita sikapi dengan baik, kita ikuti prosesnya sesuai arahan pemerintah dan semoga kebijakan pemerintah dapat memberikan dampak positif untuk semua kalangan terutama pengusaha kecil seperti kami," jelasnya.

Untuk menyuarakan uneg-uneg mereka di masa pandemi, pihak kafe membuat spanduk bertuliskan kalimat 'nyeleneh' dan unik.
Spanduk itu bertuliskan "Ya Tuhan, Jualan Kopi Aja Kayak Open BO, Takut Sama Patroli. Dari Kami, Beban Keluarga".
Ia mengatakan pembuatan spanduk itu memang bertujuan untuk mencurahkan hati kepada Tuhan. Pasalnya, saat ini usaha mereka sedang diberi cobaan oleh pemerintah.
"Tujuan sebenarnya itu adalah curhat kami sama Tuhan. Kita cari rezeki dengan cara yang halal dan cobaan yang sedang diberikan ini luar biasa. Semoga kita semua bisa bertahan di kondisi saat ini hingga kembali normal," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Rabu (7/7/2021).
Aria melanjutkan kalimat spanduk itu disisipi sebuah lelucon atau joke agar menarik perhatian khalayak luas.
Soalnya, kedua profesi itu punya kemiripan. Sama-sama kerap diawasi oleh Satpol PP.
"Karena kan kita suka lihat tempat-tempat usaha kena razia Satgas waktu pada patroli. Kalau kita tahunya yang kena razia patroli itu tempat-tempat negatif jadi ya buat lucu-lucuan aja sih," jelasnya.
Sedangkan kata Beban Keluarga di spanduk itu ditujukan kepada teman-teman barista yang terkena PHK karena dampak pandemi Covid-19.
Akibat di-PHK, mereka dianggap menjadi beban keluarga.
"Kami bersuara seperti ini dengan cara yang benar. Enggak bikin kerumunan, protokol kesehatan diterapkan. Tapi pesannya sampai. Jadi lah postingan itu. He..he..he," ucap dia.
Kafe Diegel Pemilik Sendiri
Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut berimbas kepada kedai Limitless Coffee yang berada di Jalan Raya Kebayoran Lama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pihak kedai kemudian membuat spanduk sebagai bentuk keluhan atas dampak itu.
Spanduk itu bertuliskan "Kami Bukan Kriminal!!! Kami hanya menjual kopi tapi karena peraturan yang selalu menyudutkan kami bahkan dipatroli setiap hari dan akhirnya tempat ini kami segel sendiri."
"Semoga karyawan kami tidak menjadi kriminal setelah dirumahkan," begitu bunyi tulisan itu.
Spanduk itu dipasang di tengah kios kedai mereka yang tertutup rapat.
Pemilik Kedai, David mengatakan spanduk itu sebagai bentuk suara hati dari pengusaha kedai kopi dan juga sindiran kepada kebijakan PPKM.

"Karena mungkin banyak yang merasakan dampak minimnya pemasukan keuangan akibat PPKM seperti ini. Apalagi kalau kedai kopi kan ya buka enggak buka, enggak dapat uang," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Senin (12/7/2021).
Pihak kedai kopi sudah melakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah selama masa PPKM ini.
Namun, pihak kedai tak mendapatkan hasil yang memuaskan. Padahal, ada sejumlah karyawan yang harus digaji.
"Sehari kita hanya menjual menu Rp 100 ribu. Bahkan lebih sedikit. Namun, kita harus tetap membayar gaji karyawan diluar angka penjualan," katanya.
Pihak kedai juga yang berinisiatif memasang sendiri spanduk lantaran sudah lelah dua kali disegel oleh Satpol PP.
"Mau coba hal yang beda aja, capek disegel terus. Sekali-sekali segel sendiri," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Kena Razia PPKM Darurat, Pengusaha Kuliner di Kuningan Corat-coret Fortuner Miliknya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengusaha yang Corat-coret Fortuner Usai Terjaring Razia PPKM Darurat Minta Maaf ke Bupati Kuningan