Antisipasi Virus Corona di DKI
Jutaan Anak Terpapar Covid-19 Varian Delta, Banyak yang Isolasi Mandiri dengan Makanan Terbatas
Varian baru Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ikut memperburuk penularan terhadap anak yang merupakan kelompok rentan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2021 dibayangi penularan kasus Covid-19 terhadap anak imbas pandemi yang belum menunjukkan tanda segera berakhir.
Komnas Perlindungan Anak (PA) mencatat sejak awal pandemi Covid-19 melanda tahun 2020 hingga kini jutaan anak Indonesia terpapar Covid-19 dan tidak mendapat penanganan memadai.
TONTON JUGA
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan munculnya varian baru Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ikut memperburuk penularan terhadap anak yang merupakan kelompok rentan.
"Menurut data Ikatan Dokter Anak (IDAI) ada jutaan anak usia di bawah 18 tahun diserang virus Covid-19 varian baru Delta mengakibatkan anak kehilangan pengasuhannya," kata Sirait saat dikonfirmasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (23/7/2021).
Dia mencontohkan kasus anak terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah tanpa pendampingan orang dewasa, di antaranya karena orangtua dirawat di RS rujukan atau bahkan meninggal akibat Covid-19.

Padahal varian Delta yang pertama ditemukan di India tidak hanya lebih cepat dan mudah menular, tapi gejala diakibatkan pada seseorang lebih buruk dan tingkat kematiannya lebih tinggi.
Banyaknya pasien dan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan juga membuat penanganan medis anak terkonfirmasi Covid-19 cenderung luput dari perhatian, khususnya di wilayah pelosok.
Baca juga: Simak Aturan Lengkap PPKM Level 4 di DKI Jakarta, WFH 100 Persen Bagi Pegawai Sektor Non-esensial
"Ada banyak anak terpaksa isolasi di rumahnya dengan kesediaan makanan terbatas. Sementara untuk kebutuhan dasar anak seperti obat-obatan dan makanan spesifik anak balita usia 0-5 tahun sangat terbatas," ujarnya.
Sirait menuturkan selama pandemi Covid-19 pihaknya juga mencatat lonjakan kasus kekerasan terhadap anak yang mayoritas pelakunya justru merupakan orang-orang terdekat anak.
Terpuruknya ekonomi imbas pandemi Covid-19 membuat banyak orangtua melampiaskan emosinya kepada anak, terlebih selama pandemi kegiatan belajar di sekolah ditiadakan.
"Ketika Indonesia diserang virus Corona di tahun 2020 kasus-kasus pelanggaran hak anak juga terus merajalela dan tak terkendali. Fakta menunjukkan banyak pelanggaran hak anak yang tidak bisa diterima akal sehat," tuturnya.
Kasus Baru Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah 7.058
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan perkembangan terkini kasus Covid-19 di lingkungan wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan, sebanyak 28.512 orang telah dilakukan tes PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru, Kamis (22/7/2021).
Dari tes tersebut, didapatkan hasil 7.058 positif dan 21.454 lainnya negatif.
"Dilakukan pula tes Antigen hari ini, sebanyak 10.308 orang yang dites dengan hasil 809 positif dan 9.499 negatif," kata Dwi, Kamis (22/7/2021).
Untuk hasil tes antigen positif di Jakarta, Dwi menekankan tidak masuk ke dalam total kasus positif. Sebab, semua hasil tes dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Baca juga: Perjuangan Pasutri Lawan Covid-19 Sampai Akhir Hayatnya, Kini Tinggalkan Bocah 10 Tahun Seorang Diri
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini, kata Dwi turun sejumlah 3.739 kasus.
Sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini, total ada sebanyak 86.198 orang yang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Sementara untuk jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta, sampai hari ini sudah mencapai 770.487 kasus.
Baca juga: Percepat Vaksinasi Covid-19, Polsek Metro Gambir bakal Datangi Pemukiman Warga
"Dari jumlah total kasus positif, total orang yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 673.424 dengan tingkat kesembuhan 87,4%, dan total 10.865 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," imbuhnya.
Baca juga: Istri Meninggal Covid-19, Emosi Pria Ini Buat Nakes Syok Gara-gara Tolak Pemakaman Secara Prokes
Pemprov DKI Jakarta juga masih terus menggencarkan program vaksinasi untuk mengatasi wabah Covid-19 ini.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, kini 76,6% masyarakat DKI sudah menjalani vaksin dosis 1.
Totalnya, sebanyak 6,7 juta orang atau 6.753.288 orang. Sedangkan untuk vaksin dosis ke dua, kini sudah mencapai 23,5% atau 2.067.633 orang.