Antisipasi Virus Corona di DKI

Jumlah Pasien Covid-19 yang Isolasi Terkendali di Rusun Nagrak Terus Menurun, Tersisa 282 Orang

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, kembali mengalami penurunan, Senin (26/7/2021).

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Dok UPAS DKI Jakarta
Armada bus sekolah yang disiapkan bagi pasien covid yang sembuh dari Rusun Nagrak ke Puskesmas Kecamatan yang ada di DKI Jakarta, Selasa (29/6/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, kembali mengalami penurunan, Senin (26/7/2021).

Berdasarkan data per pukul 8.00 WIB hari ini, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rusun Nagrak berjumlah 282 orang.

"Jumlah pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di Rusun Nagrak ada 282 orang," ungkap Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian melalui keterangan tertulisnya. 

282 warga yang isolasi di Rusun Nagrak terdiri dari 191 pasien laki-laki dan 91 pasien perempuan.

Diungkapkan Aris, jumlah tersebut mengalami penurunan dari hari sebelumnya yang mencapai 360 pasien.

"Itu 242 pria dan 118 wanita, artinya sekarang berkurang 78 orang," ucap Aris.

Para pasien tersebut tercatat menempati Tower 1, Tower 2, dan Tower 3 Rusun Nagrak.

Banyaknya pasien sembuh nyatanya sudah terjadi setidaknya sejak dua hari yang lalu.

Hal itu tercatat dari jumlah pasien Sabtu (24/7/2021) lalu yakni sebanyak 406 pasien dan terus menurun hingga hari ini.

Wali Kota Ajak Warga Isolasi di Rusun Nagrak

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengajak masyarakat Jakarta Utara yang terpapar Covid-19 untuk menjalani isolasi terkendali di Rusun Nagrak ketimbang di rumah masing-masing.

Ajakan tersebut disampaikan untuk mencegah penularan Covid-19 kepada masyarakat lainnya di sekitar permukiman tempat tinggal warga yang terpapar.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat ditemui di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/6/2021).
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat ditemui di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/6/2021). (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

"Kita sampaikan kepada warga Jakarta Utara, bahwa yang terbaik adalah isolasi terkendali di Rumah Susun Nagrak, dibandingkan harus isolasi mandiri (isoman) di rumah," kata Ali, Senin (26/7/2021).

Dikhawatirkan warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing berpotensi menyebarkan virus ke tetangga mereka.

Selain atas alasan tersebut, isolasi mandiri di rumah dinilai sangat terbatas kondisinya untuk para warga yang terpapar.

"Jika di Rusun Nagrak dapat lebih terkendali, termonitor, dan terfasilitasi. Baik dari segi obat-obatan, makanan, vitamin termasuk untuk memberikan kenyamanan pada warga Jakarta Utara yang sedang dalam masa penyembuhan Covid-19," ucap dia.

Saat ini Rusun Nagrak baru terisi sebanyak 25 persen.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid di Permukiman, Wali Kota Jakut Ajak Warga Isolasi Terkendali di Rusun Nagrak

Baca juga: Mulai Hari Ini, Bus Sekolah Layani Pemulangan Pasien Covid-19 yang Sembuh dari Rusun Nagrak

Mereka-mereka yang menjalani isolasi terkendali di sana ialah orang tanpa gejala ataupun orang dengan gejala ringan.

Wali Kota juga mengimbau masyarakat Jakarta Utara yang belakangan dinyatakan positif Covid-19 agar tidak panik.

Jika terkonfirmasi positif, diharapkan warga dapat segera langsung melaporkan diri ke Satgas Covid-19 tingkat RT dan Puskesmas terdekat.

Nantinya warga akan menjalani pemeriksaan awal dan diberikan pengantar apabila memerlukan isolasi terkendali.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved