Antisipasi Virus Corona di Tangerang
Komentar Wali Kota Tangerang Soal Saran Mendagri Membentuk Tim Khusus Tracing Covid-19
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menanggapi saran Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian soal pembentukan tim khusus tracing.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Saat merekrut anggota tim khusus tracing itu, Pemkot dapat membuka lowongan melalui daring.
"Nah, ini semua bisa digunakan dari anggaran refocusing delapan persen," ujar Tito.
Dia mengimbau agar Pemkot dapat merekrut anggota tim yang bukan berasal dari kalangan puskesmas atau RS, dan TNI-Polri.
Pasalnya, tenaga kesehatan dari kalangan tersebut juga menangani permasalahan kesehatan selain penanganan Covid-19.
"Teman-teman mungkin sudah overload. Tugas utamanya lebih banyak yang ke situasi," ujar Tito.
Tapi, berdasarkan hasil rapat, diketahui bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Tangerang sudah menyentuh angka sekira 70 persen.
"Karena kita lihat Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah aglomerasi ya. Jadi jangan sampai ada ketimpangan kalau di wilayah 1 sudah reda Covid-19 tapi di sini masih tinggi kan sama saja," jelas Tito di Pemkot Tangerang, Selasa (27/7/2021).
"Untuk BOR di Kota Tangerang sudah turun menjadi 73 persen," sambungnya lagi.
Kendati demikian, ia meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk terus menekan penularan Covid-19 sampai benar-benar landai.
Ia menaruh target kepada Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah untuk bisa membuat BOR di rumah sakit sampai 50 persen.
"Kita sangat yakin bahwa kasus akan menurun sehingga BOR bisa kita turunkan dimana target kita dibwah 50 persen. Penanganan di ibukota dipengaruhi kota satelit sehingga bisa paralel dengan Jakarta," minta Tito.
Sementara, Arief mengaku dalam satu bulan pihaknya sudah bisa menurunkan BOR untuk pasien Covid-19.
Ia pun berharap, adanya PPKM Level 4 ini secara perlahan bisa menurunkan angka positif Covid-19 sebagai kota aglomerasi.
"Masyarakat Kota Tangerang sekarang angka BOR dari 93 sudah 73 persen, angka kematian terakhir hanya 12 dari 50 sebelumnya dalam kasus harian," pungkas Arief.