Persija Jakarta

Persija Jakarta Klaim Klub dengan Jumlah Penonton Terbanyak Tiga Musim Terakhir, Ini Datanya

Persija Jakarta mengklaim sebagai klub dengan penonton terbanyak dalam tiga musim terakhir. Berikut data yang dimunculkan Macan Kemayoran.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Persija Jakarta mengklaim sebagai klub dengan penonton terbanyak dalam tiga musim terakhir. 

Momen Terendah Ismed Sofyan di Persija

Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan, turut menghadiri acara HUT Persija yang ke-92 tahun di Lapangan NTYC, Sawangan, Jawa Barat, 28 November 2020
Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan, turut menghadiri acara HUT Persija yang ke-92 tahun di Lapangan NTYC, Sawangan, Jawa Barat, 28 November 2020 (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Hampir 20 tahun berseragam Persija Jakarta, Ismed Sofyan tak melulu mencicipi pengalaman manis.

Layaknya pesepak bola profesional lain, Ismed pernah pula melewati momen pahit bersama Macan Kemayoran.

Salah satu yang diingat pesepak bola 41 tahun itu hingga sekarang adalah musim 2013, tatkala Persija harus berupaya keras lepas dari zona degradasi.

“Buat saya, musim 2013 adalah momen terendah selama di Persija,” ujar Ismed pada Senin (26/7/2021).

Baca juga: Agar Komunikasi Ke Pemain Lancar, Pelatih Persija Jakarta Siap Berlatih Bahasa Indonesia

Kala itu, terang Ismed, sejumlah pemain utama Persija meninggalkan tim karena beragam alasan.

Akibatnya, skuat menjadi sedikit limbung dan berakibat tidak baik bagi permainan di lapangan hijau.

Persija kala itu berakhir di posisi ke-11, dari 18 tim di Indonesia Super League dengan 12 kemenangan, enam imbang, dan 16 kekalahan.

Tim bahkan mencatat rekor kekalahan beruntun terpanjang yang ditorehkan sebuah klub pada musim itu yakni enam pertandingan.

Baca juga: Satu Setengah Bulan Jadi Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio Optimis Tak Ganggu Persiapan Liga 1

“Persija biasanya langganan papan atas, tapi musim itu terpuruk. Itu momen paling sulit buat saya,” ungkap Ismed.

Catatan buruk Persija saat itu pun membuat sejumlah klub tanah air menggoda Ismed untuk bergabung, tapi ia menolak karena masih mencintai tim ibu kota.

“Saya ingin membantu tim keluar dari situasi sulit,” kata Ismed.

“Rasa cinta setiap orang kan berbeda. Kalau memikirkan materi, peluang (pindah) terbuka lebar karena banyak tawaran dengan nominal cukup besar. Tapi soal kenyamanan, tidak semua klub memilikinya," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved