Cerita Kriminal
Ibarat Jatuh Tertimpa Tangga, Apes Kurir Ekspedisi Motornya Digondol Maling & Ganti Rugi Paket Orang
Nasib apes menimpa Asep Fahroji (29), seorang kurir yang sedang mengantar paket kepada pelanggan di Jalan Pancoran Barat
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Nasib apes menimpa Asep Fahroji (29), seorang kurir yang sedang mengantar paket kepada pelanggan di Jalan Pancoran Barat IV B RT 010 RW 001, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Sepeda motor matic dengan plat nomor B 6472 PYG miliknya dicuri maling ketika ia sedang berjalan kaki mengantarkan paket ke rumah pelanggan pada Sabtu (31/7/2021) sore.
Ia tak hanya kehilangan motor melainkan juga diminta mengganti rugi sejumlah paket yang ikut dibawa kabur si maling.
Sehari setelah kejadian malang itu pada Minggu (1/8/2021) pagi, Asep datang kembali ke lokasi pencurian motornya.
Ia berniat mengumpulkan sejumlah foto lokasi dan rekaman CCTV untuk pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) ke kantor polisi.
Asep sudah mendapatkan satu rekaman CCTV yang berada di tikungan jalan setelah kejadian kemarin.
Dalam rekaman CCTV itu, pelaku mengenakan jaket biru dan helm hitam.
Terlihat tumpukan paket masih berada di motor Asep yang dibawa kabur.
Baca juga: Hendak Antar Paket, Motor Kurir di Pancoran Jaksel Raib Digasak Maling
Asep berharap mendapatkan rekaman dari sudut lain tentang sosok pelaku yang berhasil ditangkap kamera CCTV.
"Sudah cek tadi, cuma satu doang CCTV pas di tikungan. Enggak ada lagi di sini," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Minggu (1/8/2021).
Asep bercerita aksi pencurian itu bermula saat ia sedang mengantarkan paket ke sebuah warung di jalan tersebut sekitar pukul 15.20 WIB.
Ternyata, saat di lokasi, warung itu tutup. Ia memutuskan turun dari motor untuk mengantarkannya ke rumah pelanggan, tak jauh dari warung.

"Motor saya parkir di depan warung itu. Di saat saya keluar dari rumah pelanggan, saya sudah tidak melihat lagi motor saya," ceritanya.
Pelaku diduga menggunakan alat saat menggasak motor Mio J tahun 2014 itu lantaran kunci motor dibawa Asep.
Kejar-kejaran membelah kampung
Asep sempat berlari mengejar pelaku yang membawa kabur motornya beserta tumpukan paket pelanggan.
Saat berusaha mengejar, ia berpapasan dengan seorang kurir bersepeda motor dari perusahaan lain.
Tanpa basa-basi, ia meminta bantuan si kurir untuk bersama-sama mengejar maling.
Baca juga: Warga Pancoran Mas Depok Wafat Saat Jalani Isoman di Rumah Berlantai 2, Begini Proses Evakuasinya
"Bang, motor ane diambil maling anterin bang!" ujar Asep menirukan saat ia meminta bantuan kurir itu.
Si kurir sempat ragu dapat mengejar pelaku. Sebab, ia tak leluasa mengemudi lantaran motornya dipenuhi tumpukan paket.
Karena didesak, ia tak ada pilihan selain membantu Asep.
"Saya teriakin maling, pelaku kabur keluar gang ke arah Jalan Duren Tiga Raya, sekitar 200 - 300 meter sebelum lampu merah Jalan Raya Pasar Minggu, dia masuk lagi ke arah Gang Potlot," katanya.
Sayangnya, mereka berdua kehilangan jejak saat pelaku masuk ke gang tersebut. Pria itu pun lolos dari kejaran Asep.
"Kita enggak maksimal mengejarnya, karena motor kurir banyak paket. Kalau enggak ada, kena itu pelaku," ceritanya.
Asep menduga pelaku sudah membuntutinya saat ia sedang mengantarkan paket.
Diminta ganti rugi
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitu lah peribahasa yang menggambarkan nasib Asep.
Usai kehilangan motor, Asep diminta mengganti kerugian paket yang hilang oleh perusahaan jasa antar barang dan ekspedisi tempatnya bekerja.
Baca juga: Berstatus Tersangka, Ini Sejumlah Kesalahan Lurah Pancoran Mas yang Gelar Hajatan sampai Bikin Heboh
Asep harus mengganti sejumlah paket yang tidak diasuransikan perusahaan.
Data sementara dari perusahaan, ia diminta mengganti sebanyak 17 paket dengan nominal hampirRp 2,7 juta.
Asep melanjutkan dikabarkan masih ada 3 paket lagi yang belum masuk ke data barang yang hilang. Total nominal yang harus diganti pun akan bertambah.
Gara-gara maling itu, gajinya terpaksa dipotong meski penghasilannya di bawah UMR.
"Saya sudah ngajuin selama 8 bulan untuk potong gaji. Tapi enggak tahu nih disetujuinya berapa bulan," katanya.
Ia berharap perusahaan menyetujui pemotongan gaji selama 8 bulan agar jumlah potongannya tak begitu memberatkan.
Bapak dua anak itu juga sedang mengurus sejumlah berkas untuk proses laporan kehilangan di Polsek Pancoran. Sebab, surat BPKB motor itu masih 'disekolahkan'. (*)