Sepi Pembeli, Begini Cara Pengrajin Miniatur Ondel-ondel di Setu Babakan Bertahan Ditengah Pandemi
Saat ini, meskipun kawasan Setu Babakan masih tutup dari wisatawan namun menurut Arpan produksi ondel-ondel anaknya masih tetap terus terjaga.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kental dengan budaya khas Betawi di Jakarta Selatan.
Kalau ke sini, Anda dapat dengan mudah menemui para penjual kerajinan ondel-ondel. Mulai dari yang berukuran kecil atau miniatur, sampai yang berukuran besar.
Namun tak bisa dipungkiri, penutupan tempat wisata saat PPKM Level 4 juga berimbas pada lesunya aktivitas jual beli di sekitaran Setu Babakan.
Hal ini diakui oleh salah satu pelaku UMKM di kawasan Setu Babakan.
"Sekarang sepi. Kalau yang di bawah, dekat setu itu tutup semua, belum boleh buka. Kemarin, waktu sebelum ditutup total, pas PPKM yang pertama itu sempat boleh buka dengan aturan (kios) ganjil-genap. Sebenarnya itupun sama udah mulai sepi, tapi gak terlalu seperti sekarang," kata perempuan yang akrap disapa Ibu Arpan, Senin (2/8/2021).
Arpan, tinggal bersama dengan keluarganya sejak tahun 1987 di sekitar Setu Babakan.

Punya 3 orang anak, kini masing-masing anaknya memiliki usaha sampingan di Setu Babakan. Salah satunya, berjualan miniatur ondel-ondel.
Meski warungnya di kawasan Setu Babakan sepi pembeli, namun Arpan mengatakan bahwa omzet dari usaha miniatur ondel-ondel anaknya masih dapat terjaga.
Baca juga: Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Covid-19, 3 Petugas yang Merawat Jalani Tes Swab
Baca juga: 4.563 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS dan P3K Non-Guru di Pemerintahan Kota Tangerang
Baca juga: Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Covid-19, 3 Petugas yang Merawat Jalani Tes Swab
Sebab sebelum PPKM Level 4 berlaku, sang anak telah menjalin kerjasama dengan beberapa pelaku usaha atau UMKM lainnya yakni di kawasan Depok, Jawa Barat.
"Kalau di sini sepi memang. Tapi jualan (ondel-ondel) gak pengaruh juga, karena kita taro di toko-toko mainan juga. Ada di daerah Depok, daerah Bogor," katanya.
Dengan memanfaatkan botol bekas, kain perca, cat, dan lem tembak, sang anak membuat miniatur ondel-ondel untuk dijual kepada pengunjung, atau toko-toko mainan.
Harganya, Rp 30 ribu untuk sepasang ondel-ondel berukuran sekitar 20 Centimeter.
Saat ini, meskipun kawasan Setu Babakan masih tutup dari wisatawan namun menurut Arpan produksi ondel-ondel anaknya masih tetap terus terjaga.