Mahasiswa Dianiaya Oknum Sekuriti GBK: Menderita Sakit Mata hingga Sulit Melihat
Zaelani mengalami luka pada fungsi penglihatan karena dianaya oknum sekurit GBK
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
"Sertifikat yang tidak ada itu vaksin kedua," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Komplek GBK, Dwi Putranto, buka suara ihwal kasus dugaan penganiayaan oknum sekuriti GBK terhadap mahasiswa.
Mahasiswa tersebut adalah Zaelani yang berkuliah di Universitas Jakarta.
Dwi menjelaskan, oknum sekuriti tersebut telah dimintai keterangan ihwal kasus tersebut.
"Sebetulnya tidak dianiaya dan bukan penganiyaan. Jadi, si pengunjung (Zaelani) datang ke GBK masuk ke pintu lima," jelas Dwi, saat dikonfirmasi, Senin (2/8/2021).
Kemudian, sekuriti area pintu lima Gelora Bung Karno (GBK) bertanya kepada Zaelani ihwal maksud dan tujuannya datang ke sana.
Baca juga: Mau Vaksin, Mahasiswa Korban Penganiayaan Oknum Sekuriti GBK Mengaku Diintimidasi Tak Lapor Polisi
"Nah, si pengunjung (Zaelani) menjawab ingin mengurus sertifikat vaksin Covid-19. Bukan mau vaksin, ya," tutur Dwi.
"Dia bilang ingin mengurus sertifikat vaksin di Istora Senayan. Padahal di sana tidak ada kegiatan dan memang tidak boleh berkegiatan," lanjutnya.
Petugas setempat, kata Dwi, telah menjelaskan baik-baik kepada Zaenal di Istora Senayan tidak ada kegiatan yang dimaksud.
Tapi Zaenal, menurut Dwi, bersikeras ingin menuju lokasi Istora Senayan dari pintu lima GBK.
Setelah itu, petugas mengarahkan Zaenal menuju ke pintu dua GBK lantaran sedang berlangsung kegiatan vaksinasi Covid-19.
"Di sana dijelaskan bagaimana proses pengambilan sertifikat. Tapi yang bersangkutan ngotot, emosi," ujar Dwi.
Melihat Zaenal emosi, sekuriti di pintu dua GBK memanggil komandannya untuk melaporkan hal tersebut.
Sekali lagi, kata Dwi, sekuriti GBK menjelaskan kepada Zaenal di lokasi tersebut tidak ada kegiatan yang dimaksud.
"Tapi yang bersangkutan ini tidak terima sehingga beradu mulut dengan sekuriti," ujar Dwi.