Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Wali Kota Bekasi Ungkap Alasan Ingin Level PPKM di Wilayahnya Turun
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin penerapan kebijakan PPKM di wilayah turun tidak lagi di level 4,
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin penerapan kebijakan PPKM di wilayah turun tidak lagi di level 4, hal ini menyusul telah menurunkan angka kerawanan sebaran Covid-19.
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan data terbaru evaluasi sebaran Covid-19 di Kota Bekasi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sudah kita sampaikan ke kementerian kesehatan. Bahwa kita angka kematiannya sudah rendah, bor sudah turun," kata Pepen.
Hanya saja kata dia, dalam perpanjangan PPKM Level 4 berlaku hingga 9 Agustus 2021 Kota Bekasi harus menerapkan pembatasan maksimal di level 4.
Seluruh perusahaan non-esensial dan kritikal wajib work from home (wfh) 100 persen, belajar daring 100 persen, kegiatan ibadah jemaah di tempat ibadah ditidakan.
Termasuk, mal atau pusat perbelanjaan dilarang beroperasi kecuali penyewa yang menjual kebutuhan esensial dan kritikal.
"Kita masuk level 4 dilihat dari penduduk 100 ribu yang aktifnya tidak boleh lebih dari 150 ribu," ucap Rahmat.
Menurut dia, indikator level di kebijakan PPKM cukup sulit jika Kota Bekasi mau keluar dari level 4 karena jumlah penduduknya banyak.
Ditambah, wilayah Kota Bekasi beririsan langsung dengan DKI Jakarta serta kota/kabupaten lain yang kasus penularannya tak kunjung turun.
"Kita penduduknya besar, berdampingan dengan DKI Jakarta. Sulit, karena mobilisasi orang masih terus berjalan," ucapnya.
"BOR (bed occupancy rate) Kota Bekasi sudah 55 persen, ya kalau BOR yang di stadion (Rumah Sakit Darurat) sudah hampir 10 persen, memang ini (kasus) sudah turun," terangnya.