Cerita Kriminal
Sudah Sepekan Motor Milik Asep Fahroji Hilang, Sang Kurir Hanya Bisa Pasrah
Motor Asep raib digondol maling saat ia sedang mengantarkan paket di Jalan Pancoran Barat IV B RT 010 RW 001, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Sudah sepekan motor milik Asep Fahroji (29) dan paket yang dibawanya hilang tanpa jejak.
Motor Asep raib digondol maling saat ia sedang mengantarkan paket di Jalan Pancoran Barat IV B RT 010 RW 001, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Saat ini, ia menanti-nanti kabar baik dari pihak kepolisian mengenai motornya itu.
Bila kabar baik itu tak kunjung datang, Asep telah mengikhlaskannya. Ia juga memaafkan perbuatan jahat pelaku itu.
"Saya sih sebenarnya sudah mengikhlaskan. Kalau dia ada niat untuk balikin motor saya, laporan bakal saya cabut. Dia kan bisa kena 7 tahun penjara," ujar Asep saat ditemui di kediamannya di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (8/8/2021).
Meski sempat kesal, bapak dua anak itu tak ingin menaruh dendam kepada pelaku.
Pernah suatu saat, ia melihat seorang maling diamuk massa hingga sekarat.
Ia tak tega bila pelaku yang mengambil motornya mengalami hal serupa meski tindakannya salah.
Asep seketika membayangkan anak dan istri pelaku tersebut.
"Dulu di depan kantor saya ada maling hp digebukkin. Saya lihat pelaku itu sampai berdarah-darah. Saya jadi enggak tega ya Allah seperti itu," jelasnya.
Ia juga akan memaafkan pelaku yang datang langsung menemuinya meski motornya sudah diserahkan ke penadah.
Asep tak menuntut apapun kepada pelaku.
"Saya enggak bisa sih (balas dendam) kasihan, bang. Saya ngelihat motor orang mati di jalan aja saya bantuin dorong," tambahnya.
Pascapencurian itu, ia menggunakan motor kakaknya untuk mengantarkan paket.
Bulan depan, Asep terpaksa mendapatkan gaji yang sudah dipotong sebagai akibat paket yang dibawanya hilang.
Namun, banyak pihak yang memberikan dukungan agar ia tetap semangat dalam bekerja.
"Warga di sekitaran Pancoran Barat memberikan support ke saya. Mendoakan agar cepat ketemu," pungkasnya.
Baca juga: Viral Dugaan Suntik Vaksin Kosong Terhadap Remaja di Pluit Jakarta Utara
Kisah Apes Asep, Si Kurir Barang
Nasib sial menimpa Asep Fahroji (29), seorang kurir yang sedang mengantar paket kepada pelanggan di Jalan Pancoran Barat IV B RT 010 RW 001, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Motor matic dengan plat nomor B 6472 PYG miliknya dicuri maling ketika ia sedang berjalan kaki mengantarkan paket ke rumah pelanggan pada Sabtu (31/7/2021) sore.
Ia tak hanya kehilangan motor melainkan juga diminta mengganti rugi sejumlah paket yang ikut dibawa kabur si maling.
Sehari setelah kejadian malang itu pada Minggu (1/8/2021) pagi, Asep datang kembali ke lokasi pencurian motornya.
Ia berniat mengumpulkan sejumlah foto lokasi dan rekaman CCTV untuk pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) ke kantor polisi.
Asep sudah mendapatkan satu rekaman CCTV yang berada di tikungan jalan setelah kejadian kemarin.
Dalam rekaman CCTV itu, pelaku mengenakan jaket biru dan helm hitam.
Terlihat tumpukan paket masih berada di motor Asep yang dibawa kabur.
Asep berharap mendapatkan rekaman dari sudut lain tentang sosok pelaku yang berhasil ditangkap kamera CCTV.
"Sudah cek tadi, cuma satu doang CCTV pas di tikungan. Enggak ada lagi di sini," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Minggu (1/8/2021).
Asep bercerita aksi pencurian itu bermula saat ia sedang mengantarkan paket ke sebuah warung di jalan tersebut sekitar pukul 15.20 WIB.
Ternyata, saat di lokasi, warung itu tutup. Ia memutuskan turun dari motor untuk mengantarkannya ke rumah pelanggan, tak jauh dari warung.
"Motor saya parkir di depan warung itu. Di saat saya keluar dari rumah pelanggan, saya sudah tidak melihat lagi motor saya," ceritanya.
Pelaku diduga menggunakan alat saat menggasak motor Mio J tahun 2014 itu lantaran kunci motor dibawa Asep.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Pasien Isolasi Mandiri di Jakarta Tersisa 7.567 Orang
Kejar-kejaran di gang
Asep sempat berlari mengejar pelaku yang membawa kabur motornya beserta tumpukan paket pelanggan.
Saat berusaha mengejar, ia berpapasan dengan seorang kurir bersepeda motor dari perusahaan lain.
Tanpa basa-basi, ia meminta bantuan si kurir untuk bersama-sama mengejar maling.
"Bang, motor ane diambil maling anterin bang!" ujar Asep menirukan saat ia meminta bantuan kurir itu.
Si kurir sempat ragu dapat mengejar pelaku. Sebab, ia tak leluasa mengemudi lantaran motornya dipenuhi tumpukan paket.
Karena didesak, ia tak ada pilihan selain membantu Asep.
"Saya teriakin maling, pelaku kabur keluar gang ke arah Jalan Duren Tiga Raya, sekitar 200 - 300 meter sebelum lampu merah Jalan Raya Pasar Minggu, dia masuk lagi ke arah Gang Potlot," katanya.
Sayangnya, mereka berdua kehilangan jejak saat pelaku masuk ke gang tersebut. Pria itu pun lolos dari kejaran Asep.
"Kita enggak maksimal mengejarnya, karena motor kurir banyak paket. Kalau enggak ada, kena itu pelaku," ceritanya.
Asep menduga pelaku sudah membuntutinya saat ia sedang mengantarkan paket.
Baca juga: Honda Jazz Tabrak Separator TransJakarta di Rawamangun, Mengakibatkan Kecelakaan Beruntun
Diminta ganti rugi
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitu lah peribahasa yang menggambarkan nasib Asep.
Usai kehilangan motor, Asep diminta mengganti kerugian paket yang hilang oleh perusahaan jasa antar barang dan ekspedisi tempatnya bekerja.
Asep harus mengganti sejumlah paket yang tidak diasuransikan perusahaan.
Data sementara dari perusahaan, ia diminta mengganti sebanyak 17 paket dengan nominal hampir Rp 2,7 juta.
Asep melanjutkan dikabarkan masih ada 3 paket lagi yang belum masuk ke data barang yang hilang. Total nominal yang harus diganti pun akan bertambah.
Gara-gara maling itu, gajinya terpaksa dipotong meski penghasilannya di bawah UMR.
"Saya sudah ngajuin selama 8 bulan untuk potong gaji. Tapi enggak tahu nih disetujuinya berapa bulan," katanya.
Ia berharap perusahaan menyetujui pemotongan gaji selama 8 bulan agar jumlah potongannya tak begitu memberatkan.
Ia berharap laporan polisi dengan nomor DUMAS/227/VIII/2021/Sek.Pancoran dapat segera ditangani.
"Semoga pelaku cepat tertangkap atau menyerahkan diri," pungkasnya.