Sesuai Standar Internasional, Skatepark Slipi Jadi Ruang Interaksi Favorit hingga Didatangi Atlet
Sesuai Standar Internasional, Skatepark Slipi Jadi Ruang Interaksi Favorit hingga Didatangi Atlet
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB, semakin malam, semakin ramai yang datang ke arena Skatepark Slipi yang terletak di kolong tol perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Mulai dari anak remaja hingga orang dewasa berdatangan untuk mencari keringat dari papan luncur yang dimainkannya.
Skatepark Slipi ini menjadi titik temu bagi para pecinta olahraga serba roda. Tak hanya skateboard, tapi juga untuk mereka yang ingin main sepatu roda hingga BMX.
Di antara orang-orang itu, banyak pula atlet profesional yang bermain skateboard di Skatepark Slipi.
Satu di antaranya yakni Deni TX, atlet skateboard nasional yang sudah meraih prestasi di berbagai negara. Ia terlihat main bersama di arena skatepark tersebut.
Bagi Deni TX yang meluncur sejak awal 2000-an, tempat ini terasa seperti napas baru di tengah sesaknya ibu kota.
Ia menyebut skatepark ini sebagai yang paling proper di Jakarta dan sudah sesuai standar internasional.
“Obstacle-nya presisi. Transisi ramp-nya nggak terlalu tinggi, nggak terlalu curam. Ukurannya udah sesuai standar internasional,” ujarnya ditemui TribunJakarta.com pada pertengahan Agustus 2025.

Diceritakan Deni, selama bertahun-tahun, ruang untuk skateboard di Jakarta lebih sering ditemukan di jalanan, trotoar, atau taman-taman kota yang seadanya.
Beberapa komunitas sempat menjadikan kawasan Taman Mini sebagai “rumah”, namun keterbatasan ruang dan fasilitas membuat banyak peluncur papan kembali ke jalanan.
“Kalau dulu ya main di mana aja. Yang penting bisa ngeluncur. Tapi kalau main di jalan kan mungkin ada orang yang terganggu," kata Deni.
Ia pun bersyukur saat ini Pemprov DKI Jakarta menyediakan Skatepark di Slipi dengan fasilitas yang begitu lengkap.
"Ini tuh presisi ya ukurannya, transisinya nggak ngaco gitu. Nggak terlalu tinggi, nggak terlalu pendek dan backside itu juga nggak terlalu curam," paparnya.
Yang makin membuatnya nyaman, ujar Deni, karena faktor keamanan yang terjamin sekalipun arena ini dibuka 24 jam penuh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.