Persija Jakarta
Ketum The Jak Nangis Saat Kelas 4 SD Mau Gabung Fans Persija: Gue Sempat Ditolak karena Masih Kecil
Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno mengaku sempat menangis saat ditolak menjadi fans Persija Jakarta ketika kelas 4 SD. Ini kisahnya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno mengaku sempat menangis saat ditolak menjadi fans Persija Jakarta ketika kelas 4 SD.
Diky Soemarno mengingat dirinya bergabung dengan The Jakmania pada bulan April 1998.
Diky mengaku ditolak pendiri The Jak sekaligus Jak Angel yakni Bunda Temmy karena masih kecil.
"Tahun 98 bulan April daftar jadi anggota The Jakmania terus lucunya ketika gue daftar jadi The Jakmania ditolak karena masih kecil," kata Diky dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube, Selasa (10/8/2021).
Diky lalu meminta ibunya membuat surat pernyataan tanggungjawab agar dirinya dapat bergabung dengan The Jakmania.
"Gue nangis-nangis terus gue minta nyokap, bikin surat, anaknya enggak apa-apa ikut Jakmania. Alhamdulillah boleh," imbuhnya.

Diky menceritakan Persija Jakarta merupakan cinta pertamanya. Ia lalu mengungkapkan alasannya tertarik menjadi fans Persija.
"First love, fightnya gue suka. Pendekatan emosional gue suka. Mulai sejak itu sampai sekarang berkecimpung di the Jakmania," katanya.
Diky mengaku tak pernah terpikir menjadi Ketum The Jakmania.
Pada kepengurusan sebelumnya, Diky sempat menjabat sebagai Sekretaris Umum serta Kabid Infokom.
Baca juga: Jadwal Liga 1 2021 Digelar 27 Agustus, Kapan Persija Jakarta Mulai Latihan Lagi?
Lalu pada tahun 2019, Diky Soemarno berkomunikasi dengan sesama The Jakmania.
Mereka, kata Diky, mendukung dirinya menjadi Ketum The Jakmania.
"Karena satu harus muda. Ini waktunya angkatan muda Jakmania untuk unjuk gigi. Ya udah dengan berkat dorongan itu, minta izin ke senior The Jakmania lalu mencalonkan diri dan terpilih," imbuhnya.
Ujian Terberat Ketum The Jakmania

Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno menceritakan ujian terberat menjadi pimpinan fans Persija Jakarta saat pandemi Covid-19.