Perawat Suntik Vaksin Kosong
Viral di Medsos Diduga Suntik Vaksin Kosong di Jakarta Utara, Wagub DKI: Itu Bukan Program Pemprov
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal geger vaksin kosong yang disuntikan di salah satu sekolah di Penjaringan
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Menurut Yudi, saat ini pihak penyelenggara sudah meminta maaf kepada pemerintah soal kasus yang ramai diperbincangkan ini.
Menyusul permintaan maaf, penyelenggara vaksinasi juga menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Baca juga: Kepala Puskesmas Penjaringan Dimintai Keterangan Polisi Dugaan Suntik Vaksin Covid-19 Kosong
"Dari awal sudah sama penyelenggara kan dari pihak swasta, jadi langsung menyatakan minta maaf terkait masalah ini. Jadi langsung diserahkan ke pihak kepolisian," ucap Yudi.
Sebelumnya, unggahan viral di media sosial menarasikan adanya dugaan penyuntikan vaksin Covid-19 kosong yang diberikan kepada remaja di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam unggahan yang juga disertakan video, salah satunya oleh akun Twitter @Irwan2yah, petugas kesehatan menghujamkan jarum suntik ke lengan sebelah kiri remaja tersebut.
Setelah diteliti, ternyata jarum suntik yang ditancapkan ke remaja tersebut kosong.
Menurut keterangan dalam video, penyuntikan vaksin kosong tersebut terjadi di salah satu sekolah di wilayah Penjaringan.
"Kejadian di Sekolah. Tgl. 6/8/21. Jam 12.30 suntik vaksin, ternyata suntik kosong. Setelah Protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali. Sebarkan agar Suster tersebut diproses," tulis akun @Irwan2yah dalam keterangan unggahan tersebut, seperti dilihat pada Senin (9/8/2021).
Polisi mulai penyelidikan
Kepala Puskesmas Kecamatan Penjaringan dipanggil Polres Metro Jakarta Utara video viral dugaan penyuntikan vaksin Covid-19 di salah satu sekolah.
Hal itu dibenarkan Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati.
"Iya benar. Di dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan tuh," kata Yudi saat dikonfirmasi, Senin (9/8/2021).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan mengatakan, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi terkait kasus ini.
"Kami sudah lakukan pendalaman dan pemeriksaan terkait kasus ini," kata Guruh.
Sebelumnya, dr. Yudi Dimyati juga memastikan penyelenggara vaksinasi di sekolah tersebut bukan pemerintah setempat.