Antisipasi Virus Corona di DKI

Mas Anies Beri Nama Blok Pemakaman di TPU Rorotan: Syuhada dan Santo Yosef-Arimatea, Ini Artinya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan nama pada blok pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Editor: Wahyu Aji
Instagram @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan nama pada blok pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Blok pemakaman dibagi menjadi dua, yaitu blok pemakaman untuk warga beragama Islam, serta blok pemakaman untuk warga beragama Kristen Protestan dan Katolik. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan nama pada blok pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Dilansir dari WartaKotalive.com, blok pemakaman dibagi menjadi dua, yaitu blok pemakaman untuk warga beragama Islam, serta blok pemakaman untuk warga beragama Kristen Protestan dan Katolik.

Untuk warga beragama Islam diberi blok pemakaman Syuhada.

Sedangkan blok pemakaman beragama Kristen Protestan dan Katolik diberi nama Santo Yosef-Arimatea.

"Dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat. Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur. Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT," tulis Anies dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan pada Kamis (12/8/2021).

Dari percakapan-percakapan itulah kemudian, lanjut Anies, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena Covid-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan.

Bukan diasosiasikan sebagai korban covid dan bukan sekadar diberi nomor blok.

"Blok pemakaman itu kemudian dinamai, dengan nama yang memiliki arti dan arti yang memilki pesan, yaitu Blok Makam Syuhada," katanya.

Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama: Santo Yosef (dari) Arimatea.

"Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya. Barisan makam yang terjadi selama masa pandemi kali ini," jelasnya.

Terkait kematian. Anies menyebut bahwa di DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data.

Baca juga: PKK Jakarta Utara Bagikan 70 Boks Makanan Selama 1 Bulan untuk Petugas TPU Khusus Covid-19 Rorotan

Kematian selama pademi selalu dilaporkan apa adanya. Baik data kematian covid berdasarkan kriteria dari Kementerian Kesehatan.

Maupun, data kematian covid berdasarkan protokol pemakaman covid. Karena menurut WHO semua perlu dicatat dan dilaporkan.

"Bahkan sejak awal pandemi, ketika masih ada keterbatasan kewenangan & kapasitas testing; untuk mendeteksi adanya wabah, kami menggunakan data pelayanan pemakaman agar bisa mendeteksi bahwa wabah telah masuk dari luar negeri ke Ibukota," kata Anies.

Prinsipnya di DKI Jakarta, lanjut Anies dalam menangani semua masalah, termasuk Covid-19, menggunakan ilmu pengetahuan, menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved