Banyak Sampah Plastik, Lurah Gambir Terjunkan Pasukan Oranye Bersihkan Saluran Air di Kolong Rel
Pembersihan lahan di kolong rel kereta api tersebut mengerahkan 7 orang petugas PPSU, pembersihan dilakukan dengan manual seperti cangkul, pengki.
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, diterjunkan membersihkan saluran air dan lahan yang berada di kolong rel kereta api.
Lurah Gambir Ahmad Eman Sulaeman, Kamis (19/8/2021) mengatakan, pihaknya mengerahkan petugas sejumlah PPSU untuk membersihkan saluran air dan lahan yang berada di kolong rel kereta api.
Lahan yang dibersihkan mulai dari Jalan Khairil Anwar sampai ke ke Jalan Veteran I, tepatnya di depan Mabes AD.
Saluran dan lahan dibersihkan dari sampah yang terserak.
Kebanyakan sampah dedaunan dan kotoran yang berpotensi menyumbat saluran.
“Kita bersihkan lokasi tersebut, karena banyak sempah berserakan seperti botol minuman air mineral, sampah bekas PMKS serta daun kering, “ kata Eman saat dikonfirmasi.
Pembersihan lahan di kolong rel kereta api tersebut mengerahkan 7 orang petugas PPSU, pembersihan dilakukan dengan manual seperti cangkul, pengki, cangkul dan karung. Sampah itu sendiri di buang ke Dipo Kelurahan Gambir.
“Alhamdulillah, sekarang kolong rel KA di Jalan Khairil Anwar menuju ke Jalan Veteran I sudah bersih, nyaman dan indah,“ ucapnya.
Bongkar bangunan
Sebelumnya diwartakan, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma memerintahkan seluruh camat membongkar bangunan di atas saluran air.
Instruksi pembongkaran bangunan di atas saluran air di wilayah Jakarta Pusat, sebagai bentuk pengantisipasian banjir di musim penghujan.
Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga konsen melakukan penormalisasian kali, di sejumlah pemukiman warga di Jakarta Pusat.
Hal tersebut dilakukan agar seluruh saluran air di Jakarta Pusat mengalir lancar, tanpa terjadinya hambatan saat musim penghujan.

"Seperti camat Kemayoran saya perintahkan lakukan musyawarah pembongkaran bangunan yang berada di atas saluran," kata Dhany Sukma, Jumat (4/6/2021).
Dalam menghadapi musim penghujan, pihaknya melakukan prioritas tangani yang jadi sumber titik terjadi banjir.
Salah satunya yaitu melakukan upaya normalisasi saluran.
Tapi di lapangan ada bangunan yang berdiri diatas saluran yang menghambat pengerjaan itu.
"Saat ini kita sedang melakukan penanganan prioritas genangan di Jakarta Pusat. Semua bangunan menghambat aliran air harus kita bereskan," katanya.
Sementara, Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Abdul Rauf Gaffar mengatakan, di Jakarta Pusat masih ada bangunan yang ada di atas saluran.
Hal ini yang membuat petugas SDA Jakarta Pusat kesulitan melakukan normalisasi.
"Kalau kami harus kordinasi dengan lurah terlebih dahulu jika ada bangunan berada di atas saluran."
"Nantinya baru masuk bersama-sama untuk melakukan normalisasi saluran," ucapnya.
Normalisasi Tak Berjalan Mulus
Memasuki musik penghujan, Pemerintah Kota Jakarta Pusat berupaya menormalisasi saluran air di sejumlah permukiman warga guna mengantisipasi genangan maupun banjir.
Hanya saja, dalam proses normalisasi itu tidak semuanya berjalan mulus.
Pasalnya di lapangan banyak ditemukan rumah rumah warga justru berdiri di atas saluran air.
Sehingga hal itu tentu menghambat proses normalisasi.
Baca juga: Melihat Proses Bertani PPSU Cipinang Melayu di Kolong Tol Becakayu, Hasilnya Bisa Dinikmati Gratis
Hal ini disampaikan Kepala Satuan Pelaksana Tugas (Kasatpel) Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kemayoran, Supriyadi saat melakukan normalisasi di wilayah Kemayoran Jakarta Pusat.
"Kendala kita yaitu rumah warga di sini banyak di atas saluran. Mulai dari dapur, teras, penampungan air, ruang tamu tepat di atas saluran," kata Supriyadi, Kamis (3/6/2021)
Ia mencontohkan, seperti halnya pengejaran normalisasi saluran di pemukiman yang saat ini telah dilakukan di antaranya RW 01, 02, 03, 06, 07.
Disana banyak rumah warga yang berdiri diatas saluran air.
Sehingga dengan begitu, pihaknya pun terpaksa harus membongkar bagian rumah tersebut dalam upaya proses normalisasi saluran yang saat ini dilakukan.
Di lain sisi saluran yang tak pernah dikeruk membuat sedimen lumpur cukup tebal.
"Kita juga banyak bongkar bangunan yang menghambat normalisasi saluran. Sejauh ini tidak ada penolakan warga, jika ada penolakan pastinya normalisasi tidak akan berjalan," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting mengatakan biasanya normalisasi saluran dilakukan berdasarkan permintaan warga setempat.
"Normalisasi saluran biasanya atas permintaan warga. Lokasi ini kerap terjadi genangan jika musim penghujan yang ekstrim," kata Bakwan.
Tiga Titik Wilayah Jakarta Pusat Jadi Prioritas Penanganan Antisipasi Banjir
Pemerintah Kota Jakarta Pusat memetakan tiga titik wilayah Jakarta Pusat yang menjadi prioritas penganganan antisipasi banjir saat musim penghujan.
Tiga wilayah itu yaitu Karet Tengsin, Benhil dan Pasar Baru.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan tiga titik wilayah yang telah dipetakan, merupakan wilayah yang rawan banjir.
Sehingga perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi sebelum memasuki musim penghujan.
"Alhamdulillah secara umum untuk Jakpus yang awalnya banyak terjadi banjir dan genangan di awal tahun kemarin masih menyisakan 3 titik," kata Dhany Sukma usai rapat koordinasi penanganan banjir di ruang pola Wali Kota Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Penuturan Ateng PPSU Alih Daya Urus Jenazah Covid-19 di TPU Rorotan: Lumayan Berat, Doakan Sehat
Dikatakan Dhany Sukma, upaya penanganan banjir di tiga titik tersebut, pihaknya menyiapkan beberapa langkah antisipasi.
Yakni pengadaan pompa air, kolam olakan, dan drainase vertikal.
Ia mencontohkan seperti halnya di wilayah Karet Tengsing RW 07, Tanah Abang Jakarta Pusat.
Dimana lokasi wilayah tersebut merupakan daerah cekungan dan berdekatan dengan Kali Krukut.
Sehingga ketika terjadi luapan, pemukiman pun akhirnya terdampak banjir.
"Nah ini yang berpotensi genangan , sehingga dilakukanlah adanya sodetan, kolam olakan, plus pompa airnya sehingga penyedotan itu bisa jadi optimal," katanya.
Tak hanya itu wilayah Pasar Baru yang juga dilintasi oleh aliran kali Ciliwung lama juga juga kerap kali terjadi banjir akibat luapan air kali.
Sehingga beberapa wilayah seperti Jalan Bungur, dan Gunung Sahari terdampak banjir.
"Di bungur kan sudah ada pompa air tapi sifatnya masih mobile kita mau pompa air yang portable."
"Pompa air yang portable kita harap bisa menyedot air di belakang pengadilan," katanya.
Dhany juga berkeinginan untuk menambah beberapa pompa di area yang terindikasi rawan banjir.
Sehingga dengan penambahan pompa itu dapat mengantisipasi banjir di Jakarta Pusat.
Selain itu juga terus mengoptimalkan grebek lumpur di beberapa wilayah. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Lurah Gambir Kerahkan PPSU Bersihkan Saluran di Kolong Rel Kereta Api