TNI Proses Hukum Oknum Anggotanya yang Pukuli Warga Kramat Jati

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Tatang Subarna mengatakan oknum tersebut merupakan Sertu SP

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA
Tampak rekaman CCTV saat oknum anggota TNI AD berinisial S diduga melakukan penganiayaan terhadap Indra Hatta (31) di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - TNI AD membenarkan oknum anggotanya diduga melakukan penganiayaan terhadap warga Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Tatang Subarna mengatakan oknum tersebut merupakan Sertu SP, Babinsa Koramil Palmerah, Jakarta Barat.

Sementara bila korban yang berdasar keterangan dihimpun TribunJakarta.com di lokasi kejadian merupakan Indra Hatta (31), Tatang menyebut korban bernama Ojos (32).

"Sertu SP, Babinsa Koramil Palmerah yang diduga melakukan pemukulan terhadap warga bernama Ojos kini sudah dalam proses pemeriksaan pihak Kodim 0503/Jakarta Barat," kata Tatang dalam keterangannya di laman resmi TNI AD, Jumat (20/8/2021).

Menurut Tatang, kasus penganiayaan yang terekam CCTV satu rumah warga dan kini viral itu terjadi pada Senin (16/8/2021) saat Sertu SP hendak membawa anaknya berobat menggunakan mobil.

Saat keduanya berpapasan, Ojos disebut menuduh Sertu SP telah melaporkannya ke polisi atas kasus penyalahguna narkoba sehingga beberapa waktu lalu dia sempat diamankan polisi.

"Tiba-tiba menuduh Sertu SP telah melaporkan korban ke polisi. Mendapat tuduhan tanpa bukti, spontan Sertu SP mencekik dan menampar sebanyak satu kali di pipi korban," ujarnya.

Baca juga: Dipicu Masalah Parkir, Oknum Anggota TNI Diduga Pukuli Tetangganya di Kramat Jati Jakarta Timur

Tatang menuturkan Ojos merupakan seorang residivis kasus penyalahguna narkoba yang pernah menjalani masa hukuman selama 5 tahun di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Pada bulan Juli 2021, Ojos yang tidak lain merupakan tetangga dekat Sertu SP di RT 05/RW 05 Kelurahan Balekambang juga disebut kembali ditangkap polisi atas kasus penyalahguna narkoba.

Menurutnya kasus penganiayaan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, namun Sertu SP dipastikan tetap menjalani proses hukum militer terkait tindakan penganiayaan dilakukan.

"Selanjutnya Sertu SP akan diserahkan ke pihak Denpom (Detasemen Polisi Militer) Jaya 2  Cijantung (sesuai TKP) untuk menjalani proses penyidikan selanjutnya," tuturnya.

Indra Hatta (31), korban dugaan penganiayaan dilakukan oknum anggota TNI AD saat menunujukkan bekas luka akibat dianiaya, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021). 
Indra Hatta (31), korban dugaan penganiayaan dilakukan oknum anggota TNI AD saat menunujukkan bekas luka akibat dianiaya, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021).  (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sebelumnya, berdasar keterangan dihimpun TribunJakarta.com dari Indra atau yang disebut Tatang Ojos, kasus penganiayaan yang dilakukan Sertu SP terjadi pada Rabu (18/8/2021) sore.

Indra mengatakan kejadian berawal saat Sertu SP melajukan mobil di Jalan Balai Rakyat, Kelurahan Balekambang namun terhalang motor pegawai satu tempat produksi madu lokasi Indra bekerja.

"Memang karena jalannya sempit jadi kalau ada mobil masuk enggak muat, tapi biasanya orang tinggal klakson saja terus kita pindahkan. Waktu itu memang dia klakson," kata Indra.

Namun saat Indra hendak memindahkan satu sepeda motor dari jalan, S yang secara domisili bertetangga karena tinggal di RT 05/RW 05 membuka kaca mobil lalu bertanya harga narkoba.

Baca juga: Praka AMT, Anggota TNI AD yang Gebrak dan Halangi Laju Ambulans di Otista Jatinegara Ditahan

Pertanyaan tersebut karena beberapa waktu sebelumnya Indra sempat jadi korban salah tangkap dalam kasus penyalahguna narkoba jenis sabu, dia ditangkap tanpa barang bukti.

Pertanyaan Sertu SP kepadanya terkait harga narkoba itu diakui cukup menyinggung sehingga Indra yang jarak rumahnya dengan Sertu SP hanya sekitar 200 meter lalu balik bertanya.

"Dia (S) tanya harga narkoba ke saya sampai empat kali, saya bilang enggak tahu. Karena saya kesal akhirnya saya tanya, bapak waktu itu yang laporin saya. Tapi dia marah dan langsung mukul," ujarnya.

Indra menuturkan saat kejadian terdapat sejumlah warga dan pegawai tempat produksi madu yang menyaksikan kejadian, namun tidak ada berani melerai menghentikan penganiayaan.

Akibat penganiayaan, Indra yang mengaku takut melaporkan kasus ke Denpom Jaya dan Polsek Kramat Jati mengaku luka memar dan lecet di bagian muka, pala, leher, punggung, dan badan.

"Dia mukul belasan kali lah, pas saya sudah jatuh dia juga sempat menendang saya. Saya luka di muka, pala, leher, punggung, badan. Tapi sampai sekarang belum ada permintaan maaf atau lainnya," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved