Sisi Lain Metropolitan

Kisah Pilu Salsa, Bocah 5 Tahun asal Ciseeng yang Sempat Kritis: Kepala Retak Usai Ditabrak Motor

Siti Salsabila nyaris dijemput oleh maut ketika kecelakaan tragis yang menimpa dirinya terjadi di desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Basuki bersama Wati menemani Salsa yang terbaring lemah pascaoperasi kepala yang retak di kediamannya di Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, CISEENG - Siti Salsabila nyaris dijemput oleh maut ketika kecelakaan tragis yang menimpa dirinya terjadi di desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bocah berusia lima tahun itu terpental sekitar tiga meter usai motor yang dibawa kakaknya bertabrakan dengan motor di hadapannya yang sedang melaju kencang.

Akibatnya, kepala Salsa terluka parah.

Kondisinya pun sempat kritis.

Irpan (28) awalnya kaget begitu mendengar kabar anaknya mengalami kecelakaan di jalan kampung Parung Leungsir, Desa Karikil, Ciseeng.

Wati tampak menggendong anaknya, Salsa yang terbaring lemah di rumahnya di Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021)
Wati tampak menggendong anaknya, Salsa yang terbaring lemah di rumahnya di Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Irpan bergegas menuju tukang urut di daerah Cisuuk, tempat anaknya dirawat.

Namun, sesampainya di sana, kabar kecelakaan itu ternyata menimpa keponakannya, Salsa, yang tengah terbaring kritis.

Baca juga: Kecelakaan Saat Pulang Tugas, Relawan Vaksinasi Merdeka di Cakung Alami Patah Tulang

Mata Salsa terlihat mendelik, wajahnya pucat dan detak jantungnya lemah. Salsa juga sempat muntah darah. 

Irpan merasa prihatin melihat keponakannya itu seperti sedang sakaratul maut. 

Tanpa pikir panjang, ia membawa Salsa menggunakan motor ke sejumlah klinik. 

Ada empat klinik yang didatangi.

Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021).
Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Namun, semua mengarahkan ke Rumah Sakit Dhuafa di Jampang, Kecamatan Kemang. 

"Di Rumah Sakit Dhuafa tidak bisa ditangani. Pihak rumah sakit juga bilang bahwa kondisi Salsa tinggal 30 persen," ungkap Irpan kepada TribunJakarta.com di rumah Basuki pada Rabu (25/8/2021).

Mendengar penjelasan itu, pihak keluarga kian ketar-ketir.

Mereka tidak pasrah dengan kondisi itu.

Baca juga: Sopir Pembawa Galon yang Sebabkan Virnie Ismail Kecelakaan Ditahan di Polsek Pondok Aren

Pihak rumah sakit lalu mengarahkan Irpan untuk membawa Salsa ke Rumah Sakit Hermina.

Irpan bersama Ayah Salsa, Basuki (46) membawa Salsa ke Rumah Sakit Hermina dengan mobil pinjaman tetangga.

Sesampainya di sana, dokter mengatakan Salsa mengalami retak di tempurung kepala bagian kiri.

Kondisi itu harus segera ditangani dan dilakukan tindakan operasi. 

Salsa menjalani operasi selama kurang lebih 4 jam.

Dari pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.

Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021).
Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Setelah masuk ke Rumah Sakit Hermina, esok harinya Salsa langsung dioperasi," katanya lagi.

Ke rumah nenek

Di kediaman rumah orangtua Salsa, Irpan bercerita bahwa kecelakaan itu bermula saat Salsa bersama kakaknya, Nadia dan ibunya, Wati, berboncengan bertiga naik motor hendak menuju rumah neneknya, Murtini pada Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Di belakang mereka, tiga saudara lainnya, Maya, Murtini dan Syaqila juga berboncengan motor bertiga sedang menuju rumah itu.

Dua motor itu jalan tidak berbarengan. Nadia bersama Wati dan Salsa berangkat lebih dulu.

Baca juga: Ada Belasan Galon Berceceran di Jalan Raya Saat Virnie Ismail Kecelakaan Sepeda di Bintaro 

Saat di perjalanan, Nadia yang membawa motor hendak menyalip mobil di depannya. 

Namun, sebuah motor melaju kencang di hadapannya saat Nadia menyalip mobil tersebut. 

Tabrakan pun tak terelakkan.

Pengendara motor itu jatuh tersungkur di aspal begitu juga dengan mereka bertiga. 

Wati dan Nadia mengalami luka di bagian tangan dan kaki.

Akan tetapi, Nahas, kondisi Salsa lebih parah.

Ia tak sadarkan diri.

Wati tampak menggendong anaknya, Salsa yang terbaring lemah di rumahnya di Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021)
Wati tampak menggendong anaknya, Salsa yang terbaring lemah di rumahnya di Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Wati panik melihat kondisi anaknya tergeletak lemah dengan kedua mata yang melihat ke atas. 

Mereka tak melihat kondisi pengendara motor yang bertabrakan tadi.

Sebab, perhatian Wati hanya terpusat dengan kondisi anaknya. 

Menurut seorang sekuriti di PT Indargo, tak jauh dari lokasi kecelakaan, pengendara motor itu selamat dan sesaat setelah kecelakaan pergi meninggalkan lokasi.

"Saya enggak ingat apa-apa. Matanya sudah ke atas saja. Saya panik," ujar Wati. 

Motor yang dibawa Maya kemudian menepi di lokasi kecelakaan itu.

Baca juga: Relawan Vaksinasi Merdeka Tewas Kecelakaan, Kapolres Jakarta Timur Sampaikan Belasungkawa

Hal pertama yang Maya lakukan adalah membawa Salsa menuju tukang urut.

Awalnya mereka tidak tahu bahwa Salsa mengalami keretakan di bagian kepala.

"Namanya orang kampung, kita enggak tahu kondisi anak ini. Jadi kita bawa saja langsung ke tukang urut," ujar Irpan. 

Irpan lalu menyusul ke tukang urut.

Ia lalu membawa keponakannya ke sejumlah klinik dan ke Rumah Sakit Dhuafa.

Dari sana, Irpan diarahkan untuk membawa Salsa ke Rumah Sakit Hermina Bogor

"Saat ini sudah ditangani dengan operasi. Tinggal kontrol jalan. Masih tetap kontrol dengan pihak Rumah Sakit," katanya. 

Dua minggu pascakejadian itu, kondisi Salsa telah membaik meski kerap mengeluh sakit.

Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021).
Kondisi bocah lima tahun bernama Siti Salsabila yang mengalami retak bagian kiri di kepala pascakecelakaan di rumahnya Desa Karikil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Nafsu makan Salsa semakin baik.

Namun persoalan tampaknya belum selesai.

Pihak keluarga Salsa harus menanggung biaya pengobatan rumah sakit yang biayanya sangat tinggi.

Bila tidak bisa ditutup, Irpan bakal berurusan dengan persoalan hukum.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved