Rumah Putra 'Cilok' Anak Angkat Asyanti di Kampung Lapak Pemulung Bintaro Terbakar
Putra hanya bisa pasrah melihat rumahnya ludes terbakar bersama 100-an rumah semi permanen lainnya
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
"Belum ngasih tahu bunda. Semoga saja bunda bisa bantu warga," ujar Putra.

Sumber Api Belum Ketahuan
Kebakaran hebat yang melanda kampung pemulung, tempat Putra tinggal berlangsung pada Rabu (25/8/2021) Subuh.
Sekira 100-an rumah semi permanen ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Sebanyak 200-an orang yang tinggal di lapak pemulung terdampak.
Mukroni (36), pemilik lapak, mengatakan api muncul sekira pukul 03.00 WIB, tanpa tahu penyebabnya.
"Jam tiga kejadian, orang lagi pada tidur," ujar Mukroni.
Material rumah yang mudah terbakar, membuat api cepat menjalar.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Gedung SMP Islam Raudhlatul Jannah Bekasi, Kerugian Ditaksir Capai Rp2,5 Miliar
Hampir semua barang bekas yang dikumpulkan para pemulung pun ludes tanpa sisa.
"Langsung pada menyelamatkan diri, sampai loncat ke kali, saya lempar ke kali sudah kaya entog," kata dia.
Sembilan jam lebih proses pemadaman. Itupun api masih muncul dari bara bangunan rumah semi permanen.

Pantauan TribunJakarta.com pukul 12.00 WIB, asap masih mengepul di beberapa bagian.
Bangunan rumah yang tadinya padat, kini seperti tanah lapang.
Hanya musala dan kamar mandi umum terbuat dari bata dan semen yang bertahan berdiri.
"Penyebabnya, kita belum diketahui," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi.
Menurut Uci, bangunan di kampung pemulung tidak terdata karena hanya bedeng-bedeng sederhana.
"Dari Pleton Charlie menerjunkan 10 unit dengan 50 orang anggota," ucap dia.