Jelang Pembelajaran Tatap Muka, 95 Persen Murid SMPN 30 Jakarta Sudah Divaksin Covid-19

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Hampir seluruh murid SMPN 30 Jakarta sudah siap mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.

Hal itu ditandai dengan tervaksinnya 95 persen dari seluruh murid SMP tersebut.

Kepala Sekolah SMPN 30 Jakarta M. Yusup Corua mengatakan, kurang lebih ada 700 murid yang sudah menjalani vaksinasi baik dosis pertama ataupun dosis kedua.

"Kurang lebih 700 murid SMPN 30 Jakarta sudah divaksin, sekitar 95 persen," kata Yusup di lokasi, Kamis (26/8/2021).

Di sisi lain, sekitar 5 persen atau sebagian kecil dari murid-murid SMPN 30 Jakarta belum menjalani vaksinasi.

Hal itu, kata Yusup, karena para muridnya itu memiliki kendala kesehatan tertentu.

"Dan ada juga sebagian yang merupakan penyintas (Covid-19)," ucap Yusup.

Berbagai persiapan dilakukan juga telah dilakukan pihak SMPN 30 Jakarta menjelang PTM, mulai dari protokol kesehatan hingga teknis kegiatan belajar mengajar.

Yusup menjelaskan, terkait teknis pembelajaran, pihak sekolah mengatur waktu belajar serta jadwal siswa yang mengikuti PTM.

Nantinya, pihak sekolah membatasi kapasitas siswa hanya sebatas 50, dengan pembagian waktu belajar pagi dan siang.

Sesi pertama PTM dijadwalkan berlangsung pukul 6.30-9.30 WIB, sedangkan sesi kedua digelar pukul 11.00-14.00 WIB.

"Sudah bisa mengadakan 50-50 persen. Kita buat dua sesi. Sesi pagi, semua kelas masuk dengan jumlah kuota setiap kelas setengahnya, sesi siang pun begitu," kata Yusup.

Kemudan, persiapan protokol kesehatan juga sudah dipastikan siap, seperti pemasangan tanda jaga jarak di setiap kelas serta pengadaan tempat cuci tangan di setiap sudut.

Baca juga: Siap-siap, Mulai Senin (30/8), 613 Sekolah di Jakarta Gelar Belajar Tatap Muka

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, SMPN 30 Jakarta tinggal menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait waktu dimulainya PTM.

"Tinggal nunggu bagaimana dari pemerintah. Jika memang sudah diizinkan kita mulai," kata Yusup.