Cerita Guru di Daerah 3T Hadapi Tantangan Selama Belajar Online, Begini Siasatnya Atasi Siswa Jenuh
Pandemi Covid-19 membuat guru di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) merasakan tantangan tersendiri selama belajar online.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pandemi Covid-19 membuat guru di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) merasakan tantangan tersendiri selama belajar online.
Tri Widyasari, Guru di SD Talang Layan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menceritakan, kondisi sekolah di lokasi 3T membuat infrastruktur, akses transportasi dan akses komunikasi sangat terbatas.
Dengan kondisi tersebut, Tri mengaku mempunyai dua tantangan utama yakni tantangan internal dan eksternal.
"Tantangan internal berasal dari guru pribadi, kemampuan, adaptasi teknologi, dan seberapa jauh guru bisa menyiapkan diri," terang Tri pada TribunJakarta, Senin (30/8).

Kemudian, tantangan eksternal merupakan kondisi geografis, karena sekolah yang berada di daerah 3T tidak memiliki kapabilitas yang sama dengan sekolah di perkotaan.
Untuk menyisati tantangan tersebut, aku Tri, pihak sekolah memutuskan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas dua kali seminggu.
Baca juga: Sampoerna University Buka Beasiswa Kuliah S1, Cek Fasilitas Keren dan Cara Daftarnya
"Jika ada peserta yang kesulitan untuk ke sekolah, kami juga akan melakukan home visit dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku," beber Tri.
Selain itu, Tri memaparkan dilema yang dihadapinya saat harus membagi waktu antara mengajar online dan peran sebagai ibu di rumah.
"Ini betul-betul adalah masa yang sulit bagi semua orang," ujar Tri.
Namun demikian, Tri menyatakan, ia memiliki solusi untuk mengatasi dilema tersebut.
Pertama, berbagi tugas dengan pasangan. Kedua, membuat jadwal bersama semua anggota keluarga. Ketiga, membuat skala prioritas.
"Solusi sampai sekarang bisa dibilang berfungsi dengan baik," papar Tri.
Baca juga: Cara Daftar Beasiswa Kalla untuk Kuliah S1, Cek Syarat Lengkapnya di Sini

Siswa merasa jenuh
12 tahun menjadi guru, Tri tak menampik jika siswa seringkali merasa jenuh saat belajar online.
Untuk menyiasatinya, lanjut Tri, siswa diajak untuk belajar sesuatu yang kontekstual (pembelajaran aktif) yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.