Pembelajaran Tatap Muka

PTM Terbatas Diberlakukan di 39 Sekolah di Wilayah Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading

39 sekolah di wilayah Cilincing, Koja, Kelapa Gading mulai menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas di masa pandemi Covid-19, Senin (30/8)

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - 39 sekolah di wilayah Cilincing, Koja, Kelapa Gading mulai menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas di masa pandemi Covid-19, Senin (30/8/2021).

Puluhan sekolah di bawah pengawasan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara itu telah dinyatakan lolos asesmen 1 dan 2 sebelum menggelar PTM terbatas.

Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara Purwanto mengatakan, dimulainya PTM pada 39 sekolah itu berjalan lancar.

"Hari pertama pelaksanaan PTM berjalan lancar sesuai petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan," kata Purwanto.

Di masa penerapan PPKM Level 3, metode pembelajaran sekolah yang mulai digunakan adalah lended learning atau pembelajaran campuran.

Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Jakarta Utara.
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Jakarta Utara. (Dokumenatsi Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara)

Sebagian siswa belajar tatap muka di sekolah dan sebagian lagi belajar dari rumah.

Nantinya secara bertahap, pelaksanaan PTM di masa pandemi Covid-19 akan terus dievaluasi.

Baca juga: PTM Terbatas Diberlakukan di 39 Sekolah di Wilayah Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading

"Kita akan evaluasi setiap saat dan diharapkan ke depannya bisa terus dilaksanakan PTM. Sedangkan bagi sekolah yang belum menerapkan PTM akan kita bimbing dalam asesmen," kata Purwanto.

Purwanto juga memerinci daftar 39 sekolah yang mulai melaksanakan PTM terbatas di Wilayah II.

Sekolah di Kecamatan Cilincing meliputi TK Kemala Bhayangkari 24, SDN Rorotan 02 Pagi, SDN Sukapura 01 Pagi, SDN Semper Timur 07, SDN Semper Timur 03, SDN Semper Timur 05 Pagi, SDN Sukapura 04 Pagi, SDN Kali Baru 01 Pagi.

SDN Rorotan 01, SDN Semper Barat 01 Pagi, SDN Semper Barat 03 Pagi, SDN Semper Timur 01 Pagi, SDN Sukapura 02, SDN Sukapura 05 Pagi, SMAN 92 Jakarta, SMKN 4 Jakarta, SMKS Darul Maarif, SMKN 36 Jakarta, dan SMKN 49 Jakarta.

Siswa SMPN 2 Kota Bekasi mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka, Senin (30/8/2021).
pelajar mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka, Senin (30/8/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pada Kecamatan Koja yaitu SD Advent Anggrek, SMP Lagoa, dan SMKS Walang Jaya.

Sementara untuk wilayah Kecamatan Kelapa Gading meliputi KB PAUD Ishine, TK Ishine, LKP English First (EF) Mall of Indonesia (NPSN: K9996837), SD North Jakarta Intercultural School, SDN Kelapa Gading Timur 03, SDN Pegangsaan Dua 06, SDS Santo Yakobus.

SDS Tunas Indonesia Sejati, SDN Percontohan Pegangsaan Dua 07 Pagi, SD Singapore School, SMP Singapore School, SMP North Jakarta intercultural school, SMA North Jakarta Intercultural School, SMA SIS Kelapa Gading, SMKS Hang Tuah I Jakarta, SMAK Penabur Kelapa Gading, dan SMKN 33 Jakarta.

Baca juga: Cek Kesiapan, Sekolah Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka di Bekasi, Orangtua Siswa : Saya Setuju

16 Unit Bus Sekolah Tersedia di Jakarta Utara Selama PTM

16 unit bus sekolah disiapkan di Jakarta Utara selama pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas mulai Senin (30/8/2021).

Belasan bus sekolah tersebut tersedia untuk mengantar jemput murid ke sekolah-sekolah yang sudah mulai memberlakukan PTM.

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murtado mengatakan, 16 bus sekolah tersebut terdiri dari tipe bus sedang dan bus kecil.

Ali menjabarkan tipe bus sekolah sedang terdiri dari empat rute, meliputi Plumpang-Sunter-Kemayoran (rute 2), rute Cilincing-Plumpang-Perintis Kemerdekaan (rute 9), rute Rusun Muara Baru Pluit-Grogol (rute 16), dan rute Rusun Muara Baru Pluit-Bandengan Muara Angke atau Kali Adem (rute 17).

"Sedangkan tipe bus sekolah kecil terdiri dari rute Rorotan-Marunda (zonasi 9), rute Rusunawa Marunda-Cilincing (zonasi 10), rute Rusun Kapuk Muara-Jembatan Lima-Cideng (zonasi 11), dan rute Rusun Rawa Bebek-Rorotan (zonasi 12)," kata Ali.

Hendi, pegawai UP Angkutan Sekolah DKI Jakarta yang sempat diusir dari kontrakan saat dinyatakan poaitif Covid-19, Kamis (1/7/2021).
UP Angkutan Sekolah DKI Jakarta  (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Ali mengatakan bahwa setiap rute disediakan dua unit bus sekolah.

Seluruh unit bus sekolah yang digunakan dipastikan bakal menjalani sterilisasi kembali setelah digunakan.

Baca juga: Dinas Pendidikan DKI: 1.500 Sekolah Gelar PTM September 2021

Ali menambahkan, selama menggunakan jasa bus sekolah, setiap murid wajib menerapkan aturan protokol kesehatan.

"Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dilarang berbicara, dan dilarang makan dan minum," ucap Ali.

Diharapkannya, siswa dapat kembali memanfaatkan layanan bus sekolah selama mengikuti PTM Terbatas yang diselenggarakan masing-masing sekolah.

Bus sekolah dapat dimanfaatkan pada jam keberangkatan dan pulang sekolah.

Bus Sekolah TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Bus Sekolah TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

1.500 Sekolah Gelar PTM September 2021

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan sebanyak 1.500 sekolah kembali dibuka pada September 2021 mendatang.

Sebagai informasi, saat ini baru 610 sekolah yang dibuka untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di ibu kota.

Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, jumlah ini bakal terus ditambah secara bertahap.

"Dinas Pendidikan akan menambah jumlah sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas, dimulai pertengah September itu ada penambahan 890 sekolah sehingga genap jadi 1.500 sekolah," ucapnya, Senin (30/8/2021).

Pembukaan secara bertahap ini akan dilakukan hingga Desember 2021 mendatang sesuai dengan hasil evaluasi sekolah tatap muka saat ini.

"Ini bagian dari upaya kami secara bertahap agar sekolah di DKI bisa melaksanakan PTM terbatas secara keseluruhan," ujarnya saat dikonformasi.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: Semua Berjalan Lancar

Pemprov DKI targetkan seluruh sekolah dibuka awal 2022

Pemprov DKI Jakarta pasang target, pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di ibu kota pada Januari 2022.

"Insya Allah tanggal 30 Agustus (sekolah) buka, dimulai dari 610 sekolah yang sebelumnya sudah melakukan uji coba," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kamis (26/8/2021).

Sebagai informasi, ratusan sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat ini sejatinya sudah melaksanakan uji coba PTM beberapa waktu lalu.

Namun, pelaksanaan PTM sempat dihentikan sementara imbas lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi Juli lalu.

Murid SDN Kelapa Dua Wetan 02 saat mengikuti PTM terbatas di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021).
Murid SDN Kelapa Dua Wetan 02 saat mengikuti PTM terbatas di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Menurutnya, uji coba ini penting untuk mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan saat sekolah tatap muka.

Pasalnya, penerapan protokol kesehatan yang baik bisa mengurangi risiko munculnya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Jadi kami teruskan uji coba seperti sebelumnya. Nanti secara bertahap dibuka dan Insya Allah di bulan Januari bisa semua (sekolah dibuka)," ujarnya di Balai Kota.

Baca juga: Cerita Siswa SMP Corpatarin di Hari Pertama PTM: Salah Masuk Kelas Hingga Deg-degan

Bila uji coba berhasil, Pemprov DKI secara bertahap bakal menambah jumlah sekolah yang dibuka untuk melaksanakan PTM.

"Uji coba akan terus jalan, mulai terus secara bertahap sampai Januari nanti," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved