Serasa Ada Naluri Prabu Siliwangi, Anjuran Kang Dedi Ampuh Usir Harimau Serang Peternakan Warga
Serasa ada naluri dari Prabu Siliwangi, anjuran Dedi Mulyadi nyatanya ampuh untuk mengusir harimau yang menyerang peternakan warga.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Serasa ada naluri dari Prabu Siliwangi, anjuran Dedi Mulyadi nyatanya ampuh untuk mengusir harimau yang menyerang peternakan warga.
Hal itu diceritakan Kang Dedi saat berada di area Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Kang Dedi yang sedang beristirahat di batu bekas bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi bercerita mengenai sejumlah satwa yang mendiami Gunung Sanggabuana.
Lawan bicaranya kemudian menyebutkan bahwa salah satu satwa yang masih mendiami hutan di Gunung Sanggabuana yakni harimau.
Perbincangan kemudian berlanjut mengenai sifat harimau yang dikenal begitu pendendam.
Baca juga: Lihat Satwa di Hutan, Kang Dedi Sebut King Kobra Mirip Anggota DPR: Cuma Bisa Nakutin Tanpa Eksekusi
Harimau disebut bisa menghabisi semua orang yang menyakiti keturunannya.
Sebaliknya, hewan itu juga bisa membalas kebaikan seseorang terhadapnya.
Usai berbincang mengenai harimau, Kang Dedi teringat dengan kepala desa Parungbanteng, Purwakarta, Jawa Barat yang pernah menghubunginya.

Kata Kang Dedi, kades itu melaporkan ada belasan domba milik warganya yang mati diduga ulah harimau.
"Saya waktu itu mau ke Jakarta ditelepon Kades Parungbanteng, dia cerita domba mati 12 tapi enggak dimakan, cuma mati aja," katanya dilansir TribunJakarta.com dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (3/9/2021).
Kala itu Kang Dedi bertanya mengapa justru dirinya yang dihubungi oleh sang Kades.
Rupanya, sang kades itu memilih cerita kepada Kang Dedi lantaran mantan Bupati Purwakarta dikenal kerap membicarakan Prabu Siliwangi, sosok yang begitu melegenda di tanah Sunda.
Mendengar hal itu, Kang Dedi spontan memberikan anjurannya agar harimau itu tak lagi meneror peternakan warga.
Siapa sangka ternyata anjuran itu ampuh.
Baca juga: Duduki Batu Tempat Bertapa Prabu Siliwangi, Kang Dedi Beberkan Mitos Sanggabuana di Tanah Sunda
"Saya tuh jujur aja waktu itu, naluri aja besok motong ayam 8 ekor simpan di daerah dimana dia (harimau) lewat.
Ayamnya hilang dan harimaunya gapernah datang lagi.
Dulunya harimau sering datang," ujar Kang Dedi.
Sementara itu, keberadaan Kang Dedi di Gunung Sanggabuana untuk melihat ekosistem tanaman dan satwa yang ada di kawasan itu.

Dia pun meminta kepada para penjaga hutan dan warga setempat untuk menjaga Gunung Sanggabuana agar tetap terjaga.
"Doain siapa yang rusak Sanggabuana dimakan maung (harimau)," tutur Kang Dedi.
Ceritakan Mitos Gunung Sanggabuana
Dedi Mulyadi menduduki batu yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Sebagai pria asli Sunda dan disebut keturunan dari Prabu Siliwangi, Kang Dedi kemudian menjelaskan sejarah dan mitos keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.
Adapun kedatangan Kang Dedi menyusuri Gunung Sanggabuana, salah satunya untuk melihat kondisi ekosistem dan habitat satwa yang masih tinggal di area tersebut.
Baca juga: Lihat Warga Panen Petai di Hutan, Kang Dedi Langsung Borong tapi Minta Ditaruh di Pohon: Untuk Apa?
Dalam perjalanan itu Kang Dedi melihat sejumlah satwa yang masih mendiami Gunung Sanggabuana, mulai dari elang jawa sampai lutung.
Harimau juga disebut masih mendiami area gunung yang bagi masyarakat Sunda memiliki sejarah cukup panjang ini.
Setelah berjalan kaki cukup lama, Kang Dedi tampak senang ketika menemukan air terjun di area kaki Gunung Sanggabuana.
"Raja-raja dulu pikirannya cerdas-cerdas karena yang dilihatnya seperti ini (air terjun)," kata Kang Dedi sambil membasuh mukanya di air terjun itu, dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Usai menikmati kesegaran air terjun, Kang Dedi kemudian duduk di sebuah batu besar yang disebutnya bekas tempat bertapa sosok Prabu Siliwangi.
"Prabu Siliwangi dulu disini bertapanya," kata Kang Dedi.
Kang Dedi kemudian menjelaskan mengenai Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.
Gunung Sanggabuana sendiri secara administratif berada di wilaya Karawang dan Kabupaten Bogor serta berbatasan dengan Purwakarta dan Cianjur.
"Dulu saya engga kepikiran kalau Kutamanah (Purwakarta) Kuta Tandingan (Karawang) itu benteng pertahanan Pajajaran.
Sekarang saya baru paham itu ada hubungannya
Baca juga: Lagi Motoran di Kaki Gunung, Kang Dedi Spontan Jatuhkan Diri Saat Lihat Alat Berat Belah Bukit
Karena kan ternyata Pakuan Pajajaran itu di Bogor, istananya itu ya istana presiden itu.
Ternyata kan terkoneksi ke Loji (Karawang), Kutamanah, Kuta Tandingan masuk ke Parungbanteng, Bogor ke Taman Buah," beber Kang Dedi.
Salah satu pecinta alam yang ikut rombongan Kang Dedi kemudian menambahkan bahwa di sekitar Sanggabuana memang ada desa yang disebut dulunya tempat menaruh logistik dari sosok Adipati Singaperbangsa.
"Ada Desa Tipar dulu tempat logistik untuk Adipati Singaperbangsa.
Makanya yang bekas prajurit Singaperbangsa itu sering nongol di sini," ujarnya.