Bocah SMP Kendarai Mobil Pick Up di Kaki Gunung, Tak Panik Ditanya Kang Dedi Soal Barang yang Dibawa
Seorang bocah SMP yang sedang mengendarai mobil pick up di kaki Gunung Sanggabuana, Purwakarta, Jawa Barat tak panik saat diberhentikan Kang Dedi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang bocah SMP yang sedang mengendarai mobil pick up di kaki Gunung Sanggabuana, Purwakarta, Jawa Barat tak panik saat diberhentikan anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Saat itu mobil pick up yang dikendarai sang bocah SMP bertemu dengan Kang Dedi alias KDM yang sedang mengendarai motor Vespa matic kesayangannya.
Adapun keberadaan Kang Dedi di wilayah itu untuk menjenguk salah satu warga yang sakit dan terancam diamputasi.
"Setiap masalah harus kita selesaikan satu-satu, jangan dibiarkan.
Kalau dibiarkan nanti terlalu menumpuk," kata Kang Dedi dilansir dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (6/9/2021).
Baca juga: Aksi Dedi Mulyadi Review Sultan Ciririp, Kades Berpenghasilan Rp30 Juta Sehari yang Punya 2 Istri
Dalam video itu terlihat Kang Dedi cukup kesulitan dalam berkendara karena medannya di kaki Gunung Sanggabuana yang masih terjal.
Motor Vespa matic milik mantan Bupati Purwakarta itu tampak kesulitan saat dikendarai medan terjal tersebut,
"Ini jalannya masih terjal, infrastruktur itu mahal,

Makanya kalau sudah ada dirawat dan dijaga," pesan Kang Dedi.
Ketika sedang berkendara di medan terjal itulah, Kang Dedi melihat ada bocah laki-laki yang mengemudikan mobil pick up.
Kang Dedi pun memberhentikan pengendara itu dan menanyakan kepadanya.
Pengemudi itu menjawab dirinya baru berusia 12 tahun saat ditanya oleh Kang Dedi.
"12 tahun, sudah bisa bawa mobil.
Ini mobil siapa?," tanya Kang Dedi.
Baca juga: Kang Dedi Mulyadi Melongo Lihat Istana Sultan Kades Ciririp di Kaki Gunung, Ini Sumber Uangnya
"Mobil bapak," jawab si pengemudi itu dengan santai.
Pengemudi itu mengaku saat ini dirinya masih duduk di kelas 1 MTS.
Kang Dedi kemudian tertuju kepada barang yang dibawa di bak terbuka mobil hitam itu.
Disana ada beberapa kue tradisional.

Kepada Kang Dedi, bocah laki-laki itu mengaku akan selamatan di rumahnya.
"Buat selametan bapak, yang buat nenek," tuturnya.
Setelah berbincang singkat, Kang Dedi pun mempersilahkan bocah itu melanjutkan perjalanannya, begitu juga dengan politisi Partai Golkar itu yang kembali menujuke rumah warga yang sakit.
Kang Dedi Nyaris Ditabrak Mobil PLN
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi nyaris ditabrak oleh mobil milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca juga: Dedi Mulyadi Nyaris Tertabrak Mobil PLN, Sopirnya Langsung Dimarahi: Malu Pak Perusahaan Negara
Sontak saja mantan Bupati Purwakarta itu memarahi sang sopir yang melanggar aturan karena saat itu dia menerobos jalan satu arah.
Peristiwa itu terjadi ketika Kang Dedi, sapaan Dedi Mulyadi, sedang mengendarai sepeda motor.
Saat itu Kang Dedi baru saja mengunjungi pengunjungin hebel yang berniat mengecor jalan.
Di sela jalan pulang mengendarai motor, Dedi Mulyadi yang berbelok kanan dari arah jalan raya menuju jalan kampung nyaris saja bertabrakan dengan mobil bak termuda milik PLN.

Untungnya Kang Dedi langsung mengerem sehingga tak sampai terjadi kecelakaan.
Kang Dedi yang marah lantaran mobil tersebut melanggar aturan jalan satu arah langsung meminta sopir itu putar balik.
Tak cukup sampai disitu, Kang Dedi kemudian mengejar mobil itu dan meminta sang sopir turun.
Sang sopir yang menyadari dirinya salah langsung meminta maaf kepada Kang Dedi.
Namun Kang Dedi meluapkan kemarahannya dengan menceramahi sang sopir.
Dia menyinggung tulisan Safety integrity yang tertempel di mobil bak terbuka milik PLN itu.
Baca juga: Kemarin Tolak Rp2 Juta di Jalan, Kini Mama Muda Sumringah Dipanggil Kang Dedi: Langsung Minta Foto
"Mobilnya ini dikasih tulisan safety integrity, keselamatan adalah integritas.
Tapi bapak enggak punya integritas," geram Kang Dedi dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (27/8/2021).
Menurut Kang Dedi, meskipun sepele, apa yang dilakukan sopir mobil PLN itu sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kecelakaan.
"Kan sudah tahu satu jalur, itu mobil belok kalau saya tadi tidak cepat baca saya bisa tabrak," ujar Kang Dedi.

Kang Dedi pun meminta agar sopir PLN itu tak lagi mengulangi pelanggaran tersebut.
"Integritas jangan hanya tulisannya tapi perilakunya.
Malu pak perusahaan negara, jadi walau pendek (jalanannya) harus ditaati," ucap Kang Dedi.