Hindari Kejaran Polisi, Dua Pria di Tangerang Terjun ke Sungai Hingga Ditemukan Tak Bernyawa
Keduanya berinisial JB (35) dan S (30) yang sebelumnya kocar kacir dikejar polisi karena terciduk sedang melakukan judi sabung ayam pada Minggu (5/9)
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, KRESEK - Dua pria yang nekat terjun bebas ke Sungai Cidurian, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas.
Keduanya berinisial JB (35) dan S (30) yang sebelumnya kocar kacir dikejar polisi karena terciduk sedang melakukan judi sabung ayam pada Minggu (5/9/2021).
Kemudian nekat terjun ke Sungai Cidurian dengan niatan awal kabur dari kejaran polisi tapi malah menjemput ajalnya sendiri.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Hendra Sudirman menjelaskan, kedua korban berhasil ditemukan sehari setelahnya pada Senin (6/9/2021).
"Korban S (30) sudah lebih dulu ditemukan oleh tim SAR gabungan pada radius 1,5 kilometer dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal," kata Hendra dalam keterangannya hari ini.
S ditemukan siang tadi, kemudian selang beberapa jam lebih tepatnya sekira pukul 15.00 WIB JB juga ditemukan dalam keadaan tewas.
Baca juga: Kota Tangerang Masuk PPKM Level 2
Menurut Hendra, JB berhasil ditemukan 2,5 kilometer dari lokasi kejadian.
"Kemudian menyusul ditemukan korban JB dengan jarak 2,5 kilometer dari lokasi mereka melompat," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, hendak kabur dari kejaran polisi, dua orang warga Kabupaten Tangerang malah nekat terjun bebas ke sungai deras.
Baca juga: Perasaan Canggung Siswa SMAN 1 Tangerang Sekolah Tatap Muka: Aneh Liat Papan Tulis Lagi
Diketahui, dua orang tersebut terciduk polisi tengah melakukan judi sabung ayam di Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Kaget bukan kepalang, JB (35) dan S (30) langsung kabur dan menceburkan diri ke Sungai Cidurian di dekat kawasan tersebut pada Minggu (5/9/2021) petang.
Ditunggu sekian lama, keduanya malah tidak kunjung muncul ke permukaan sehingga warga sekitar memanggil Basarnas Jakarta. (*)