Simak Cara Melamar Kerja Bagi Fresh Graduate, Ini 7 Tips Sukses saat Dipanggil Interview

Simak cara melamar kerja yang baik untuk fresh graduate versi Ditjen Dikti, beserta tips sukses wawancara kerja.

Editor: Muji Lestari
Freepik
Ilustrasi interview kerja. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Berikut ini simak cara melamar kerja yang baik untuk fresh graduate versi Ditjen Dikti, beserta tips sukses wawancara kerja.

Bagi seseorang yang baru lulus atau fresh graduate, melamar pekerjaan merupakan hal yang mendebarkan.

Pasalnya melamar pekerjaan ibarat langkah awal seseorang untuk memasuki dunia kerja.

Proses ini sangat krusial hingga harus meminimalisir kesalahan.

Ada banyak pelamar kerja yang mengincar posisi yang sama.

Baca juga: Tips Membuat CV Menarik Agar Dilirik Perusahaan dan Cara Nego Gaji untuk Freshgraduate

Banyaknya pelamar memengaruhi jumlah kandidat yang akan lolos tahap berikutnya.

Agar lamaran Anda dilirik HRD perusahaan, ada hal-hal yang harus diperhatikan.

Tata cara melamar yang baik bisa meningkatkan kesempatan Anda lolos ke tahap selanjutnya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan cara melamar pekerjaan yang baik.

Melalui Instagram resminya (10/09), Ditjen Dikti membagi beberapa cara melamar kerja.

Berikut poin-poin yang harus Anda perhatikan saat melamar pekerjaan:

1. Menggunakan format PDF

Masih banyak pelamar kerja yang mengirim file dalam bentuk Ms. Word. File dalam bentuk Ms. Word atau jpg kadang menyulitkan HRD.

File tersebut kadang tidak rapi sehingga membuat HRD kesulitan membacanya. File PDF bisa dibuka di perangkat apapun tanpa merubah format file. Sehingga, memudahkan recruiter dalam mengecek dokumen.

Saat akan mengirimkan dokumen apapun jangan lupa ubah dulu formatnya ke PDF. Ada banyak aplikasi atau website penyedia layanan pengubah format ke PDF. Kebanyakan layanan tersebut gratis dan bisa diatur ukuran file nya.

Baca juga: 6 Langkah Mudah Membuat CV untuk Melamar Kerja, Lengkap dengan 5 Aplikasi Pembuat CV Gratis

Ilustrasi mencari kerja di situs pencari kerja
Ilustrasi mencari kerja di situs pencari kerja (SHUTTER STOCK)

2. Jadikan semua dokumen dalam satu file PDF

Ada beberapa lowongan kerja yang membutuhkan banyak dokumen. Kebanyakan dokumen tersebut adalah sertifikat keahlian.

Jika dikirimkan tanpa dijadikan satu, akan memakan banyak memori. Bagian personalia juga kerepotan saat mengunduh dokumen Anda.

Sebelum dikirim jadikan satu semua dokumen persyaratan. Setelah disatukan jangan lupa ubah format dalam bentuk PDF.

Baca juga: Ajinomoto Buka 5 Posisi Lowongan Kerja Jakarta, Lulusan Diploma Hingga S2 Ayo Daftar

3. Kualitas isi CV

Kualitas isi CV juga memengaruhi kesempatan untuk dipanggil ke tahap selanjutnya. Gunakan format CV yang sesuai dengan posisi yang diambil.

Gunakan font yang jelas dan tidak berlebihan. Font Serif bisa jadi contoh font formal atau Sans Serif untuk non formal.

Jangan lupa berikan detail informasi yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Cantumkan informasi yang sebenar-benarnya dan tidak berlebihan.

Ilustrasi CV.
Ilustrasi CV. (MPSSOFT)

4. Mengisi badan e-mail

Banyak pelamar kerja yang belum paham cara melamar pekerjaan lewat e-mail.

Tidak sedikit yang asal mengirim email dan dokumen tanpa mengisi badan e-mail.

Mengisi body e-mail bisa menjadi "perkenalan" singkat Anda ke perusahaan.

Ceritakan di mana Anda mendapat informasi lowongan kerja hingga pengalaman kerja Anda.

Gunakan bahasa yang santun dan tidak disingkat. Jika dibutuhkan, Anda bisa menggunakan bahasa Inggris saat menulis di badan e-mail.

Ilustrasi kerja
Ilustrasi kerja (Tribunnews.com)

5. Jangan malas

Jangan malas untuk membaca informasi lowongan kerja yang diterima. Perhatikan baik-baik syarat melamar pekerjaan.

Baca baik-baik pada poin pengalaman kerja hingga dokumen yang dibutuhkan.

Jika dirasa kurang jelas, Anda bisa menghubungi pihak perusahaan.

Tanyakan hal-hal yang berkaitan dengan lowongan kerja yang dibuka.

Tanyakan informasi yang belum dicantumkan di informasi lowongan kerja.

Jangan lupa perhatikan bahasa saat bertanya.

Hubungi perusahaan di jam-jam kantor agar lebih cepat direspons.

Baca juga: 4 Hal yang Wajib Disiapkan Sebelum Interview Kerja

Tips sukses wawancara kerja

1. Lakukan riset tentang pekerjaan yang Anda lamar

Lakukan riset agar Anda mengerti benar posisi yang Anda tuju dan latar belakang atau sejarah perusahaan yang Anda lamar.

Dilansir dari Times of India, pengetahuan dasar ini akan berguna ketika nantinya bertemu langsung dengan pihak manajemen perusahaan.

Biasanya, HRD akan menanyakan perihal posisi yang ada dan bagaimana Anda bisa meyakinkan mereka jika Anda orang yang tepat di posisi tersebut.

Baca juga: Ini 8 Tips Agar Lolos Tahap Interview User, Cocok Buat Kamu yang Fresh Graduate

2. Berpakaian resmi dan taat protokol kesehatan

Karena sesi wawancara adalah sesi formal, maka berpakaianlah resmi layaknya pekerja kantoran.

Jika wawancara berlangsung secara tatap muka, jangan lupa selalu membawa masker dan hand sanitizer untuk menunjukkan bahwa Anda orang yang patuh pada peraturan dan peduli pada lingkungan sekitar.

3. Jawab semua pertanyaan dengan runut

Jawab semua pertanyaan dengan runut. Di sela-selanya, beri poin tambahan yang Anda miliki, yang bisa menguntungkan perusahaan.

Semisal skill khusus atau pengalaman kerja. Tunjukkan kemampuan Anda tanpa terlihat terlalu menyombongkan diri.

Jangan menjelaskan hal-hal yang sebenarnya tidak ditanyakan oleh pihak manajemen.

4. Ajukan pertanyaan

Tentu saja Anda bisa balik mengajukan pertanyaan ke perusahaan.

Tak mengajukan pertanyaan justru mengindikasikan Anda pasif dan kurang antusias dalam mendapatkan pekerjaan tersebut.

Selain pertanyaan tentang gaji dan beberapa hak yang bakalan Anda dapatkan jika diterima bekerja di perusahan tersebut, Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan unik dan cerdas seperti kandidat seperti apa yang mereka cari atau apa saja keuntungan bekerja di perusahaan tersebut.

5. Bangun kesan positif di lima menit pertama

Sebuah studi membuktikan bahwa pihak perusahaan biasanya sudah menentukan keputusan di lima menit pertama sesi wawancara.

Menit berikutnya, mereka hanya akan mencari poin-poin untuk mendukung keputusan tersebut.

Jadi masuklah ke dalam ruang wawancara dengan energi yang positif, ramah dan antusias, tanpa terkesan sombong atau terlalu percaya diri.

6. Selalu hindari energi negatif

Hindari membawa energi negatif seperti keluhan ke dalam sesi wawancara.

Ketika HRD menanyakan mengapa Anda keluar dari perusahaan lama, jangan pernah menyebutkan sisi negatif dari perusahaan tersebut yang menjadi alasan Anda keluar.

Dengan selalu membangun energi positif, Anda akan mengesankan pihak perusahan bahwa Anda adalah karyawan yang positif dan berkeinginan maju.

7. Jangan menggunakan parfum yang terlalu menyengat

Selera masing-masing orang akan aroma berbeda-beda.

Jadi jangan menggunakan parfum yang beraroma terlalu menyengat, atau jangan menggunakan pengharum tubuh sama sekali.

Karena ada kemungkinan pihak HRD yang Anda temui tak menyukai aroma yang Anda kenakan.

Hal ini bisa menganggu proses wawancara, merusak mood mereka.

Di akhir wawancara, Anda sebaiknya mengakhiri sesi dengan kesan yang positif pula.

Sampaikan bahwa Anda berterima kasih telah diberi kesempatan, dan bahwa Anda sangat bersemangat bisa bergabung di perusahaan tersebut.

Agar Anda tak gugup di dalam sesi wawancara, Anda bisa melakukan praktik wawancara beberapa hari sebelumnya.

Susun kalimat bagaimana Anda menceritakan soal diri dan pengalaman Anda, dan poin-poin lain yang biasa ditanyakan di sesi wawancara kerja.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved