Lapas Tangerang Terbakar
Kabar Buruk Tiba saat Subuh, Marlinah Berduka saat Lapas Tangerang Terbakar: Adik Saya Sudah Gak Ada
Kabar buruk diterima Marlinah saat Subuh tentang kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021) dini hari WIB. Adiknya meninggal.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kabar buruk diterima Marlinah saat Subuh tentang kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021) dini hari WIB.
Ia pun langsung bergegas dari rumahnya di Bogor menuju Lapas Kelas 1 Tangerang.
Bukan tanpa alasan, adik kandungnya Muhammad Yusuf satu dari 122 tahanan yang berada di Blok C2 lokasi tepatnya kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang.
"Tadi Subuh tahunya, pas dengar info langsung ke sini saya," ujar Marlinah kepada TribunJakarta.com di RSUD Kabupaten Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Marlinah mengatakan, bahwa adiknya telah meninggal dunia akibat peristiwa kebakaran maut ini.
Baca juga: Terdengar Jeritan Narapidana saat Lapas Tangerang Terbakar, Ini Cerita Ujang Napi Narkoba
"Saya juga sudah lihat video kebakaran itu dan adik saya sudah gak ada. Dia di lapas C2 itu sudah habis, terus saya langsung ke sini," sambung Marlinah.
Namun, ia menuturkan belum melihat langsung jasad sang adik.

"Belum, makanya saya mau lihat kalau bisa. Kalau enggak bisa ya mau gimana lagi," katanya lirih.
Marlina berharap, proses pengambilan jasad adik kandungnya tidak sulit.
Keluarga ingin sekali memakamkan secepatnya jenazah Muhammad Yusuf.
"Semoga prosedur enggak susah. Mau dimakamin di Kampung Babakan, Bogor. Mudah-mudahan prosedurnya gak ribet," ucap dia.
Jeritan dari Blok Tahanan
Terungkap cerita horor dari narapidana korban selamat dalam kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Baca juga: Identitas 8 Napi Luka Bakar & 1 Napi Terorisme Meninggal dalam Kebakaran Lapas Tangerang
Sumber api di Blok C2 diduga berasal karena korsleting listrik sekira pukul 01.50 WIB.
Tercatat ada 41 narapidana meninggal dunia, 8 narapidana luka bakar, dan 31 luka ringan yang dirawat di klinik Lapas Kelas 1 Tangerang.
Diketahui, 41 jenazah narapidana saat ini sudah dipindahkan dari RSUD Kabupaten Tangerang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kebakaran menghanguskan Blok C2 yang berisi sembilan kamar yang semuanya berisikan narapidana kasus narkotika.
Di antara mereka, ada beberapa narapidana yang ditahan di Blok C2 sempat melarikan diri dari kobaran api.
Salah satunya Ujang Supriatna, narapidana kasus narkotika yang selamat meski kakinya terbakar api yang sudah mengganas.
Detik-detik Ujang selamat diceritakan ibunya, Nuriati.
Mendengar ada kebakaran di Lapas Tangerang, Nuriati sudah sejak pagi mendatangi posko crisis center di Lapas Kelas 1 Tangerang.
"Anak saya di Blok C nomor 16 yang kebakaran. Anak saya selamat," cerita Nuriati di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).
"Sudah telepon, katanya aman," imbuh dia.
Baca juga: 41 Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang Berasal dari Narapidana Narkoba
Saat api berkobar hebat, pintu sel Ujang sempat terbuka sehingga tanpa pikir panjang langsung menyelamatkan diri.
Ujang mengaku sempat menginjak-nginjak temannya yang juga hendak melarikan diri dari kobaran api.
"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka, dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati.

"Lari-lari injek orang apa gitu, tapi selamat anak saya sudah teleponan barusan," sambungnya.
Nuriati pusing bukan main mendengar lapas yang dihuni anaknya terbakar sampai menewaskan 41 narapidana.
"Rasanya pingsan saya pingin mati, baru pulang kerja," aku Nuriati.
"Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur."
"Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkapnya.
Saat ini anak Nuriati, Ujang sudah dirawat di Blok F bersama luka ringan lainnya.
"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.
Baca juga: 41 Narapidana Korban Tewas di Lapas Tangerang Bakal Dibawa ke RS Polri Kramat Jati
Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga menyatakan, Lapas Kelas 1 Tangerang terdiri dari 7 blok.
Bagian yang terbakar dan menewaskan puluhan narapidana adalah Blok C2.

Di blok tersebut terdapat ruang aula dan sembilan kamar.
"Jadi di blok ini lah terjadi diduga awal hubungan pendek arus listrik," ujar Reynhard di lokasi.
Total narapidana di Lapas Kelas 1 Tangerang dihuni 2.072 warga binaan.
Pihaknya masih menyelidiki perihal penyebab kematian yang dialami 41 orang itu.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan, Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
"Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Tangerang bekerja kerjas untuk mengetahui penyebabnya," ucap Fadil.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti menjelaskan 8 narapidana luka bakar menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.
"Sisanya ditempatkan sementara di masjid lingkungan Lapas Kelas 1 Tangerang," sambung dia.