Lapas Tangerang Terbakar

Lihat Api Membesar Bakar Matras, Menkumham Ungkap Trauma Korban Selamat Kebakaran Lapas Tangerang

Menkumham Yasonna Laoly mengungkapkan, korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang masih hidup mengalami trauma.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFEDA
Delapan warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lapas Kelas 1 Tangerang yang dipindahkan ke sel Polres Metro Tangerang Kota dijadikan sebagai saksi, Rabu (8/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang berhasil selamat mengalami trauma.

Dari balik jeruji besi, melihat api muncul dari arah langit-langit atau plafon.

Api lantas jatuh dan membesar menghanguskan segala yang ada di dekatnya.

Kasur matras yang sehari-hari menjadi alas merebahkan badan menjalani hukuman, ludes perlahan dilalap si jago merah.

Cerita tersebut disampaikan Mardani dan Yulius, dua narapidana, korban hidup kebakaran lapas yang saat ini tengah dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, kepada kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly.

Yasonna memang sengaja langsung ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk menjenguk korban hidup sekaligus memberikan santunan kepada keluarga tiga korban yang meninggal dunia hari ini, Kamis (9/9/2021).

"Saya datang untuk melihat korban yang dierawat. Kalian mungkin mengetahui ada tiga meninggal dunia dan saya melihat sekarang baik yang di ICU maupun yang tidak di ICU, ada yang kondisinya cukup baik, tapi mungkin masih trauma dengan kondisi yang terjadi," ujar Yasonna.

Baca juga: Korban Kebakaran Lapas Tangerang Ngadu ke Menteri Yasonna, Trauma Berat: Kondisinya Mengkhawatirkan

Politikus PDIP itu mengaku mendengar langsung kronologi kejadian dari Mardani dan Yulius.

Yasonna menyebut kondisi sel saat kebakaran terjadi sangat mengkhawatirkan.

"Bagaimana api dari atas, lalu jatuh baranya ke bawah, terbakar matras, memang kondisinya sangat mengkhawatirkan," kata Yasonna.

Yasonna lantas mengungkapkan tentang kondisi narapidana yang kritis di ruang intensive care unit (ICU).

Ada tiga narapidana yang menggunakan ventilator lantaran luasnya luka bakar yang dialami usai insiden kebakaran maut itu.

"Tiga orang, agak serius di ICU, pakaia ventilator. Luka bakarnya ada yang 80% ada yang 98%. Kita berdoa bisa melewati masa kritis," ujar Yasonna.

Lokasi blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang hangus terbakar dilalap si jago merah menewaskan 41 warga binaan pemasyarakatan, Rabu (8/9/2021).
 
 
Lokasi blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang hangus terbakar dilalap si jago merah menewaskan 41 warga binaan pemasyarakatan, Rabu (8/9/2021).     (ISTIMEWA)

Di sisi lain, Yasonna mengaku sedang fokus mengurus persoalan penempatan 81 narapidana luka ringan yang masih berada di dalam lapas.

Ia tidak ingin mengurusi permasalahan lain, sebelum para korban mendapat penanganan yang tepat.

"Kami masih berkonsenterasi untuk yang korban, kita berkonsenterasi untuk penyelesaian yang ada 81 orang yang kita harus tempatkan di mana," kata Yasonna.

Ia bahkan menempatkan Dirjenpas dan para direkturnya untuk berkantor langsung di Lapas Kelas 1 Tangerang.

"Dirjen dan Direktur itu sekarang kantornya di Lapas Kelas 1 Tangerang."

Baca juga: Menkumham Perintahkan Dirjenpas Berkantor di Lapas, Yasonna Fokus Penempatan 81 Napi Luka Ringan

"Saya setiap saat memantau perkembangan kejadian yang ada," kata Yasonna.

Selain itu, Yasonna mengatakan, timnya tengah berusaha menghubungi keluarga seluruh korban untuk memberikan perkembangan termasuk jika ada hal yang dibutuhkan.

"Kita lihat saja, hasil pemeriksaan semua. Tim kami masih terus jalan. Tim kami sedang menghubunhi keluarga korban, kami masih menunggu Inafis. Kami tidak berpikiran lain dulu, kami sedang berkonsenterasi kepada permasalahannya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved