Lapas Tangerang Terbakar

Petra Eka Tewas di Kebakaran Lapas Tangerang, Keluarga Temukan Kejanggalan: Coba Tunjukin Keadilan!

Pihak keluarga korban meninggal kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang meminta ke pihak berwenang mengusut secara tuntas kasus tersebut.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA
Prosesi pemakaman Petra Eka alias Etus, Korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, di TPU Menteng Pulo. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Evi Nilasari, keluarga korban meninggal kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang meminta pihak berwenang mengusut secara tuntas kasus yang menyebabkan tewasnya sang anak, Petra Eka alias Etus Bin Suhendar.

Petra, merupakan salah satu narapidana yang tak selamat dalam kebakaran maut di Blok C, Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu 8 September 2021 lalu.

"Itu harus diusut kebakarannya. Ada apaan yah, kok bisa? Kok bisa cuma di (blok) C II aja yang lain engga?," kata Evi saat ditemui di TPU Menteng Pulo Jakarta Selatan, Selasa (14/9/2021).

"Sementara juga ada kamar yang terbuka katanya, ada apa," tambahnya.

Sampai saat ini, masih menjadi sebuah pertanyaan besar bagi Evi dan keluarga korban lainnya terkait penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Proses penyerahan jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021).
Proses penyerahan jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Evi mengaku, masih belum mendapat kejelasan terkait peristiwa kebakaran tersebut.

Apalagi, ia juga mendengar desas-desus adanya kamar yang terbuka saat peristiwa kebakaran terjadi.

Baca juga: Perhatian dan Penuh Kasih Sayang, Kenangan Petra Korban Kebakaran Lapas Tangerang di Mata Keluarga

"Itu ada apa? di blok C II tempat anak saya kok kekunci. Pihak lapas Tangerang coba tunjukin keadilan buat saya, buat anak saya," kata Evi.

Ia pun juga meminta kepada tim Disaster Victim Indentification (DVI) untuk segera menyelesaika proses identifikasi korban kebakaran lainnya mengingat kejadian tersebut sudah berlangsung selama beberapa hari.

Menurutnya, saat ini masih banyak keluarga korban lain yang menunggu kejelasan soal jenazah keluarganya.

"Mereka (keluarga lain) pasti nunggu-nunggu juga kan. Kasihan sudah dari tanggal 8 (kejadian)."

Suasana Lapas Kelas I Tangerang, Banten pasca-terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Kebakaran hebat dalam dua jam itu mengakibatkan 45 orang narapidana tewas.
Suasana Lapas Kelas I Tangerang, Banten pasca-terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Kebakaran hebat dalam dua jam itu mengakibatkan 45 orang narapidana tewas. (ist)

"Coba buru-buru, ini kan bukan kecelakaan seperti pesawat yang besar. Kok lama banget."

"Mereka bilang kerjanya 24 jam tapi kok baru sekian yang teridentifikasi."

"Kasian juga lah, mereka pasti sama berduka, sama hancurnya seperti saya," kata Evi.

Diketahui, sebelumnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjenpas Kemenkumham) telah menyerahkan jenazah Petra Eka alias Etus bin Suhendar, korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, pada Selasa (14/9/2021) pagi ini.

Petra merupakan satu dari beberapa jenazah korban kebakaran yang telah teridentifikasi identitasnya oleh tim Disaster Victim Indentification (DVI) RS Polri, pada Senin (13/9/2021) kemarin.

Baca juga: Perhatian dan Penuh Kasih Sayang, Kenangan Petra Korban Kebakaran Lapas Tangerang di Mata Keluarga

Menurut Evi, jenazah anaknya berhasil teridentifikasi melalui hasil sample darah yang diambil dari sang ayah.

Adapun jenazah Petra Eka dimakamkan siang hari ini di TPU Menteng Pulo Jakarta Selatan.

Kenangan keluarga

Keceriaan serta perhatian Petra Eka alias Etus Bin Suhendar yang merupakan korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, masih begitu membekas di hati ibunda, Evi Nilasari.

Jenazah Petra, dimakamkan di Blok II A TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada siang hari ini, Selasa (14/9/2021).

"Dia anak yang baik, juga punya kasih mesra. Sama mamanya, dia sangat sayang dan sangat peduli," kata Evi mengenang kepergian anaknya di TPU Menteng Pulo, Selasa (14/9/2021).

Evi bercerita, anaknya memang dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi.

Baca juga: Polisi Kantongi Calon Tersangka Kebakaran Lapas Tangerang:25 Saksi Diperiksa, 48 Nyawa Napi Melayang

Bahkan kata Evi, semasa hidupnya Petra kerap meminta dirinya memaafkan ulah teman-temannya yang sudah berbuat jahat.

Petra dikenal sebagai sosok pemaaf, dan peduli dengan keluarga serta orang-orang di sekitarnya.

Suasana Lapas Kelas I Tangerang, Banten pasca-terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Kebakaran hebat dalam dua jam itu mengakibatkan 45 orang narapidana tewas.
Suasana Lapas Kelas I Tangerang, Banten pasca-terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Kebakaran hebat dalam dua jam itu mengakibatkan 45 orang narapidana tewas. (ist)

"Dia suka ngabarin, nanya 'mama udah makan belum? jangan sampai sakit ya mah'. Dia peduli sama semua orang di rumah. Dia sangat baik. Dijahatin temennya juga dimaafin," kata Evi.

Salah satu hal yang paling membekas bagi Evi, adalah perhatian dan tingkah jahil Petra.

Di depan pusara sang anak, Evi menuturkan ia kerap bercanda dengan Petra saat di rumah, sebelum anaknya itu menjalani masa hukuman di Lapas Kelas 1 Tangerang.

Petra pun dikenal begitu perhatian.

"Dia suka ngajakin mamanya becanda. Entah mamanya dibikin apa, kita lari larian kejar-kejaran sampai ke jalan. Nanti kalau saya tangkep, dia minta ampun dan ketawa-tawa,"

Baca juga: Tim DVI Targetkan Identifikasi Korban Lapas Tangerang Rampung Pekan Ini

"Nanti kalau dia main lalu pulang, ujug-ujug langsung duduk di pangkuan saya. 'Mah kaka pusing nih, pijitin' dia anak yang manja. Kalau saya ulang tahun, setiap jam 12 malam selalu kasih ucapan tepat jam 12 malam berikut sama kuenya,"

"Dia di dalam penjara aja, telfon temannya kanan kiri. Pokoknya suruh kasih mamanya kue ulang tahun. Itukan luar biasa," kata Evi bercerita.

Diketahui, Petra merupakan salah satu narapidana yang tak selamat dalam kebakaran maut di Blok C, Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu 8 September 2021 lalu.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang, Keluarga Iwan: Semuanya Sudah Ikhlas Agar Tidak Memberatkan

Petra merupakan satu dari beberapa jenazah korban yang telah teridentifikasi identitasnya oleh tim Disaster Victim Indentification (DVI) RS Polri, pada Senin (13/9/2021) kemarin.

Menurut Evi, jenazah anaknya berhasil teridentifikasi melalui hasil sample darah yang diambil dari sang ayah.

Sampai saat ini, masih menjadi sebuah pertanyaan besar bagi Evi dan keluarga korban lainnya terkait penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Baca juga: Antarkan Jenazah Anaknya Korban Kebakaran Lapas Tangerang Dimakamkan, Ibunda: Sosok Peduli Sama Mama

Evi mengaku, masih belum mendapat kejelasan terkait peristiwa kebakaran tersebut.

"Itu harus diusut kebakarannya. Ada apaan yah, kok bisa? Kok bisa cuma di (blok) C II aja yang lain engga? Sementara juga ada kamar yang terbuka katanya, ada apa," kata Evi.

"Itu ada apa? di blok C II tempat anak saya kok kekunci. Pihak lapas Tangerang coba tunjukin keadilan buat saya, buat anak saya," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved