Sisi Lain Metropolitan
Aksi Mulia Masturi Ros, Dedikasikan Hidupnya Biayai Sekolah Anak yang Kurang Mampu
Tak mengharap balasan, anak asuh Masturi Ros Yusuf (80) banyak yang sukses hingga bisa berangkatkan orangtua mereka ke Tanah Suci.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Tak mengharap balasan, anak asuh Masturi Ros Yusuf (80) banyak yang sukses hingga bisa berangkatkan orangtua mereka ke Tanah Suci.
Ros, sapaannya telah mendedikasikan separuh hidupnya untuk membantu ratusan anak dari keluarga kurang mampu agar menuntaskan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Menjadi bagian dari 21 sosok Ibu Ibukota Awards 2021, ia memberikan kontribusi untuk Jakarta menjadi lebih baik.
Melihat banyak anak di lingkungan Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur banyak tak sekolah, ia pun tergerak untuk menyekolahkan mereka.
Tepat di tahun 1976 ia resmi mendirikan Non Panti Asuhan 'Shilaturrahmi'.

Seperti namanya, ia hanya membiayai para 'anak asuh'nya dan menyekolahkannya hingga tuntas.
Sementara untuk tempat tinggal dan aktifitas lainnya tetap diambil alih oleh orang tua mereka.
Baca juga: Wanita 80 Tahun Ini Dedikasikan Separuh Hidup Bantu Anak Tak Mampu Tuntaskan Sekolah Sampai Kuliah
Pada tahun itu, sebanyak 15 anak yang disebutnya sebagai anak asuh dibiayai sekolah hingga perguruan tinggi.
"Dari semuanya memang anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sebab di saat itu, sekolah masih bayaran dan tidak seperti saat ini," ceritanya kembali kepada TribunJakarta.com, Sabtu (18/9/2021).
Setiap tahun, jumlah anak kian bertambah. Bahkan beberapa dari mereka memilih melanjutkan sekolah dengan beasiswa yang didapat.
"Sekira dua anak asuh sempat mendapat beasiswa dan ambil sastra Jepang. Jadi beberapa lainnya juga ada yang lanjut tapi berbeda jurusan," lanjutnya.

Meski tak semua mengemban pendidikan hingga perguruan tinggi, beberapa anak asuhnya telah sukses di sejumlah bidang usaha.
Menariknya, banyak diantara mereka yang justru memberangkatkan orangtuanya ke Tanah Suci.
"Ada yang anaknya tukang sampah bisa berangkatin Ibunya pergi haji. Jadi memang banyak yang sukses. Mereka banyak yang buka usaha. Ada yang buka toko souvenir juga di Bogor dan lain sebagainya," jelasnya.