Kang Dedi Beri Domba ke Warga Sanggabuana, tapi Harus Ikhlas Bila Dimakan Macan: Mereka Butuh Makan

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memberikan beberapa ekor domba kepada warga yang tinggal di kaki Gunung Sanggabuana.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Beberapa ekor domba yang diberikan Kang Dedi kepada warga Sanggabuana untuk menggantikan ternak mereka yang diterkam macan. 

TRIBUNJAKARTA,COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memberikan beberapa ekor domba kepada warga yang tinggal di kaki Gunung Sanggabuana.

Domba itu sebagai ganti rugi dari Kang Dedi lantaran domba milik warga mati diterkam oleh macan yang turun dari Gunung Sanggabuana.

Sebelumnya, Kang Dedi sudah mengecek langsung lokasi area ternak warga yang diserang oleh macan dari Gunung Sanggabuana.

Kang Dedi pun saat itu berjanji akan mengganti domba warga yang mati asalkan mereka tidak mengusik macan.

Setidaknya ada dua warga yang ternak dombanya mati diterkam macan di kaki Gunung Sanggabuana.

Baca juga: Baru Kali Ini Pedagang Justru Kabur Saat Dipanggil Kang Dedi: Tak Nengok Meski Sudah Diteriaki

"Saya menjanjikan untuk memberi domba yang sifatnya titipan karena selama ini domba milik orang lain," kata KDM dilansir dari Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (20/9/2021).

"Kalau ini domba titipan, dia pelihara nanti anak-anaknya buat dia," sambung Kang Dedi.

Namun, Kang Dedi meminta warga untuk mengikhlaskan apabila dombanya dimakan oleh macan.

Beberapa ekor domba yang diberikan Kang Dedi kepada warga Sanggabuana untuk menggantikan ternak mereka yang diterkam macan.
Beberapa ekor domba yang diberikan Kang Dedi kepada warga Sanggabuana untuk menggantikan ternak mereka yang diterkam macan. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sebab, dia menyebut penyebab macan turun gunung karena habitat mereka di dalam hutan sudah dirusak oleh manusia.

"Tapi ada niat di hatinya kalau kemudian nanti dombanya dimakan macan, harus diikhlaskan karena macan perlu makan mungkin habitat di hutannya udah rusak.

Sumber makannya susah ditemui jadinya mereka turun kampung," jelas Kang Dedi.

Sementara itu, Warman yang 22 domba peliharaannya mati diterkam macan tak bisa berkata apa-apa saat dibawakan domba oleh KDM.

"Kenapa melamun aja?," tanya Kang Dedi.

"Bingung," jawab Warman yang tak menyangka ternaknya akan digantikan Kang Dedi.

Baca juga: Warga Dengar Bunyi Suling di Gunung Sanggabuana, Kang Dedi Bereaksi; Itu Tempat Kanjeng Prabu

Diterkam Bertahap

Sebelumnya, Warman menuturkan bahwa domba-domba itu diterkam secara bertahap oleh macan yang turun ke tempat dia beternak.

"Itu bertahap mulai setelah Lebaran.

Pertama kejadian itu lima yang mati, terus kesini-sini nambah," kata Warman.

Kang Dedi berbincang dengan Warman yang tampak kebingungan usai diberikan domba.
Kang Dedi berbincang dengan Warman yang tampak kebingungan usai diberikan domba. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Kang Dedi kemudian menanyakan dimana tempat domba-domba milik Warman itub diterkam macan penghuni Gunung Sanggabuana.

"Bukan di kandang tapi pas lagi dilepasm" ujar Warman.

"Kalau itu mah dikira umpan (macan)," kata Kang Dedi.

Kepada Kang Dedi, Warman menyebut usai diterkam, kemudian domba ternaknya itu dimakan tanpa sisa oleh sang raja hutan.

"Misalnya sekarang dimatiin, 2-3 hari habis dimakan jarang disisain," ucap Warman.

Mendengar hal itu, yang utama Kang Dedi meminta agar warga tak memberi racun kepada domba yang mati karena itu bisa menjadi masalah baru apabila dimakan macan.

Baca juga: 22 Dombanya Mati Diterkam Macan, Warman Bingung Tak Ada Uang untuk Biaya Obati Istri Sakit Paru-paru

"Nanti macannya mati, terus turun lagi macan yang lebih besar lalu ribut dengan manusia," pesan Kang Dedi.

"Urusan domba urusan saya, tapi urusan macan jangan diganggu," tegas Kang Dedi Mulyadi alias KDM.

Namun karena sudah geram dombanya kerap mati diterkam, Warman mengakui baru saja memberi racun kepada dombanya yang barusan mati.

Alhasil mereka pun kemudian menuju lokasi matinya domba itu.

Kang Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi tempat ternak warga yang diserang macan di kaki Gunung Sanggabuana.
Kang Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi tempat ternak warga yang diserang macan di kaki Gunung Sanggabuana. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Kang Dedi pun meminta domba itu segera dikuburkan agar tak dimakan macan.

Lewati Medan Terjal

Saat mengecek adanya macan ngamuk yang menerkam ternak warga, Kang Dedi mendatangi lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

KDM tampak kesulitan karena medan yang terjal menuju Gunung Sanggabuana.

Ditambah motor yang digunakan Kang Dedi bukan diperuntukan untuk melintasi jalanan tanah membuat Kang Dedi sampai jatuh lantaran ban motornya selip.

"Saya kira enggak begini (medannya).

Baca juga: Lihat Hutan Digunduli, Kang Dedi Yakin Ini Penyebab Macan Serang Ternak Warga: Minta Maaf Sama Alam

Kalau tahu gini saya pakai motor tinggi," ujarnya dilansir Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (19/9/2021).

Kang Dedi pun meneruskan perjalanannya dengan berjalan kaki setelah kelelahan menggunakan motor di medan yang terjal.

Saat tiba di lokasi ternak wargam Kang Dedi justru menyalahkan warga atas terjadinya serang macan.

Pasalnya, kata Kang Dedi, area itu seharusnya memang bukan tempat untuk beternak lantaran masih berada di kaki Gunung Sanggabuana.

Anggota DPR Dedi Mulyadi sampai harus dibantu timnya karena motornya terjatuh ketika melewati jalan terjal menuju kaki Gunung Sanggabuana.
Anggota DPR Dedi Mulyadi sampai harus dibantu timnya karena motornya terjatuh ketika melewati jalan terjal menuju kaki Gunung Sanggabuana. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Ini sih bukan salah macan, tapi salah orangnya kenapa ternak domba disni.

Karena ini bukan kampung, bukan untuk manusia," kata Kang Dedi.

"Kalau misal yang punya kambing disini dia berkebun, bukan macan turun ke kampung karena kan disini bukan untuk manusia," sambung mantan Bupati Purwakarta itu.

Kang Dedi pun menegur warga pemilik ternak yang diserang oleh macan.

"Kenapa ternak domba disini.

Ternak domba disini sama aja mancing karena disini kan bukan tempat hewan," tegur Kang Dedi.

Baca juga: Puluhan Domba Mati Diserang Macan, Kang Dedi Justru Salahkan Manusia: Ini Bukan Kampung

Kang Dedi menduga macan itu menyerang ternak warga karena habitat tinggal mereka di hutan Gunung Sanggabuana telah dirusak manusia.

"Kemungkinan ini habitat Sanggabuana terganggu suplai kebutuhan makanannya hingga dia turun ke kampung," ujar Kang Dedi Mulyadi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved