Pratu Ida Bagus Gugur Ditembak KKB saat Evakuasi Jenazah Suster dari Kiwirok, 30 Jam Jalan Kaki

Akibat kejadian ini, jenazah Pratu Ida Bagus Putu menjadi bagian yang dievakuasi oleh tim Satgas TNI ke Jayapura.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Intisari-YouTube
Ilustrasi: Seorang prajurit TNI, Pratu Ida Bagus Putu, gugur dalam baku tembak dengan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9/2021). Saat itu, korban bersama tim sedang melakukan pengamanan proses evakuasi jenazah Suster Gabriella Maelani usai penyerangan KKB. 

"Pasukan sudah tiba di Kiwirok tadi malam (19/9/2021), mereka jalan 30 jam," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/9/2021).

Namun, tim Satgas langsung disambut empat kali kontak tembak dengan KKB.

"Pasukan terlibat kontak senjata di empat titik di Kiwirok," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Nyatakan KKB Papua Sebagai Organisasi Teroris, Ini Penjelasan Mahfud MD

Faizal menekankan, tugas utama Satgas Nemangkawi adalah menguasai keadaan di Kiwirok dan memukul mundur KKB yang masih berada di sekitar daerah tersebut.

"Mereka masih ada sekitar tiga kilometer dari Kiwirok," kata Faizal.

  

Paulus Waterpauw Mengutuk Keras

Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Paulus Waterpauw mengutuk kejadian pembunuhan tenaga kesehatan oleh KKB di Distrik Kiriwok, Pegunungan Bintang, Papua.

“Saya berduka cita mendalam atas gugurnya tenaga kesehatan ditengah pengabdiannya untuk pedalaman Papua,” ujar Paulus dalam dialog interaktif RRI Jayapura yang dihadiri Tribun-Papua.com, Selasa (21/9/2021) siang.

Baca juga: Siapa Ali Kalora yang Tewas dalam Kontak Senjata di Palu, Aksi Sadis Habisi Satu Keluarga di Sigi

Mantan Kapolda Papua dua periode tersebut mengatakan keprihatinannya atas kekejaman KKB di Papua, mendekati penyelenggaraan PON XX 2021.

“Saya mengutuk dengan keras perbuatan ini, tak boleh dibiarkan saya harap TNI/Polri segera melakukan penegakkan hukum,” jelas Jendral bintang tiga itu.

Paulus berharap jajaran Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih dengan tuntas melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan.

“Ini negara hukum. Tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan itu,” tegas mantan Kapolda Sumatera Utara.

Baca juga: KSAD Andika Perkasa Dinilai Cocok Jadi Panglima TNI: Kinerja Paling Menonjol & Punya Pendukung Kuat

Ia berujar, masyarakat Papua harus mengetahui segala bentuk tindakan hukum dari jajaran keamanan agar tidak ada kejadian serupa.

“Segera lakukan stabilitas keamanan, ketertiban di Pegunungan Bintang dan seluruh Tanah Papua,” ungkap Sang Jenderal.

Komjen Paulus Waterpauw yakin bahwa pelaksanaan PON XX Papua tidak akan terganggu atas kejadian kekerasan di pedalaman Papua. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved