Rekomendasi Tempat Wisata di Sekitar Cikini, Bisa Jadi Alternatif Liburan Seru di Dalam Kota

Berikut alternatif tempat-tempat wisata menarik di sekitaran kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA
Suasana khas tempo dulu masih terasa di deretan pertokoan kawasan Cikini. 

Di kawasan Cikini, ada banyak pilihan kuliner lezat yang bisa dicoba. Mulai dari kuliner legendaris, sampai kuliner kekinian.

Salah satu kuliner jadul yang bisa dicoba, adalah roti Tan Ek Tjoan. Roti ini, sudah sangat terkenal di kawasan Cikini dan sudah ada sejak 1921.

Konon, roti ini adalah roti kesukaan Wakil Presiden Pertama Indonesia Muhammad Hatta pada masanya.

Roti Tan Ek Tjoan. Roti ini, sudah sangat terkenal di kawasan Cikini dan sudah ada sejak 1921
Roti Tan Ek Tjoan. Roti ini, sudah sangat terkenal di kawasan Cikini dan sudah ada sejak 1921 (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA)

Dahulu, bangunan toko roti jadul ini bisa dijumpai di kawasan Cikini. Namun kini toko tersebut sudah tutup dan pindah ke lokasi lain.

Meski begitu, roti Tan Ek Tjoan masih mudah ditemui di kawasan Cikini melalui penjual-penjual gerobakan.

Kalau ingin bernostalgia atau mencicipi roti jadul ini, boleh mampir ke sekitaran Cikini.

Varian yang terkenal enak sampai sekarang, salah satunya adalah roti gambangnya.

Nah kalau Tribunners ingin mencari kafe atau kedai kopi sebagai tempat singgah di Cikini, Bakoel Koffie bisa jadi alternatifnya.

Kedai kopi ini, merupakan salah satu kedai kopi legendaris di Jakarta yang lokasinya tak jauh dari Taman Ismail Marzuki (TIM).

Mengapa legendaris, sebab sudah dirintis sejak masa kolonial Belanda.

Baca juga: Menjelajah Kedai Kopi Legendaris di Cikini yang Dirintis Sejak Masa Kolonial Belanda

"Bakoel Koffie, estd 1878," begitu tulisannya di kaca bagian depan kedai kopi tersebut, lengkap dengan logo seorang perempuan yang mengenakan kain, sambil membawa bakul.

Seorang pemandu wisata dari Jakarta Good Guide, Huans Sholehan menyebut, sejarah Bakoel Koffie memang dimulai pada abad ke-19.

Ketika seorang imigran dari Cina Selatan (Guangdong), yang bernama Liauw Tek Soen dan istrinya yang merupakan penduduk Indonesia asli mendirikan sebuah warung di daerah Molenvliet Oost.

Daerah tersebut, sekarang dikenal dengan nama Jalan Hayam Wuruk Jakarta Barat.

Dahulu, warung tersebut awalnya bukanlah warung kopi. Melainkan, sebuah warung nasi yang kemudian ditambahkan menu kopi di dalamnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved