Buka Suara Soal 25 Klaster Covid-19 Sekolah, PSI Soroti Peran Orang Tua: Tidak Bisa Lepas Tangan
Anggara meminta orangtua murid dilibatkan aktif dalam pengawasan selama PTM digelar
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti kepada awak media kala menghadiri acara apresiasi tim pemulasaran jenazah Covid-19 di Posko Monas, Rabu (22/9/2021).
"Tentu kami akan check and cross check semua data. karena definisi klaster perlu disamakan persepsinya," jelasnya di Monas.
Menurut Widi, pengecekan memang perlu dilakukan lantaran sedari memulai PTM indeks kasus bisa berasal dari mana saja.
"Kita tahu bahwa mungkin dari keluarga dulu, atau saat interaksi di jalan karena pada saat di jalan karena tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi atau mungkin komunitas sekolah ada interaksi sekolah yang kebetulan masuk dan sebagainya," jelasnya.
Pengecekan kembali juga dimaksudkan guna melakukan pembuktian terkait data temuan ini.
Pasalnya, temuan klaster ini berdasarkan data real time milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni sekolah.data.kemdikbud.go.id.
Baca juga: Sebelum Beraktivitas, Cek Dulu Bacaan Doa Pagi Hari dan Sholawat Nariyah Agar Rezeki Lancar
Dalam laman yang dilihat TribunJakarta.com pada Rabu (22/9/2021) pukul 19.12 WIB, ada 25 klaster pada PTM.
Adapun total responden sekolah yang tercatat sebanyak 900. Kemudian tidak ada klaster pada PTM sebanyak 875 .
Sementara untuk pendidik dan tenaga kependidikan positif Covid-19 sebanyak 227 orang dan untuk peserta didik yang positif Covid-19 sebanyak 241 orang.
"Jadi untuk mengatakan apakah itu murni klaster sekolah diperlukan pembuktian. Tim kami sedang mendalami awal indeksnya dari mana," ungkapnya.
"Selama ptm berlangsung kasus positif pasti ada, tapi apakah itu murni berasal dari sekolah tentu perlu investigasi lebih intens sehingga bisa kita nyatakan bahwa itu memang klaster. Tapi sekali lagi kita belum diberikan info atau masih dalam proses melakukan investigasi bersama dengan Disdik," ucapnya.
Kemudian, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku hanya menemukan satu klaster penularan Covid-19 di 610 sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Hal ini dikatakan Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja menanggapi temuan Kementerian Pendidikan soal 25 klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Kalau klaster itu hanya satu yang di SDN 03 Klender," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/9/2021).
Dari hasil tracing yang dilakukan di sekolah tersebut, ditemukan hanya ada satu peserta didik yang tertular Covid-19.