Jaga Keseimbangan Ekosistem, Ratusan Penyu Dilepasliarkan di Pesisir Tanjung Timur Pulau Pramuka

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu melepasliarkan ratusan tukik atau  di pesisir tanjung timur Pulau Pramuka

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
(Dok. Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu).
Pelepasliaran penyu di pesisir tanjung timur Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU - Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu melepasliarkan ratusan tukik atau  di pesisir tanjung timur Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pelepasliaran ini sebagai upaya melestarikan lingkungan di wilayah Kepulauan Seribu dan sekitarnya.

Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu Kusminardi mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan populasi penyu di laut agar kesimbangan ekosistem terus terjaga.

Baca juga: 5 Sekolah di Kabupaten Kepulauan Seribu Mulai Gelar PTM Terbatas Tahap II

"Penyu yang dilepas hari ini semuanya jenis penyu sisik, dengan usia sekitar 8 tahun dan satu bulan," kata Kusminardi, Senin (27/9/2021).

Dari sekitar 100 ekor yang dilepasliarkan, dua di antaranya ialah penyu berusia 8 tahun hasil penyerahan masyarakat atau nelayan Pulau Panggang.

Dua ekor penyu tersebut sebelumnya terjerat jaring dan kemudian diselamatkan oleh mereka. 

Baca juga: Waspadai Musim Angin Timur, Pohon Rawan Tumbang di Kepulauan Seribu Ditoping

"Kita lakukan recovery, kita lakukan perbaikan, dan lakukan pengobatan. Setelah siap baru kita lepaskan hari ini dua ekor penyu tersebut," kata Kusminardi.

Lurah Pulau Panggang Muhammad Fakih Burhanudin mengatakan, pelepasliaran tukik ini dapat menjaga populasi penyu.

Baca juga: Ekosistem Kewirausahaan Berbasis Digital, Solusi Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi

Hal ini dengan harapan ke depannya hewan yang dilindungi ini terhindar dari kepunahan.

"Dengan pelepasan ini menandakan ekosistem laut itu bersih. Sehingga menjadi daya tarik bagi kemajuan wisata di Kepulauan Seribu," ujar Fakih.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved