Jalan Hidup Anak Tukang Pijat di TNI: Awalnya Gagal Tes Bintara, Kini Sukses Diterima Taruna Akmil
Jalan berliku dilalui seorang anak tukang pijat dari Pamekasan, Madura dalam menjalani karirnya sebagai seorang prajurit TNI.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Yakni dia harus melawan cibiran dari banyak pihak yang merendahkannya akan bisa menjadi seorang taruna Akmil.
Hal itu berawal dari latar belakang orangtua David yang merupakan seorang tukang pijat.
Beruntungnya David sama sekali tak tumbang.

Dia membalas cibiran dengan cemoohan itu dengan membuktikan bahwa dia memang layak menjadi seorang taruna Akademi Militer.
"Ketika ada seseorang yang mencibir dan menghina saya, ketika saya ingin menjadi taruna mungkin dikarenakan ekonomi saya yang dikatakan sederhana dan saya yang berasal dari kalangan biasa aja.
Tapi semangat saya tetap ada untuk menjadi seorang taruna," kata David.
Apalagi, saat itu di tahun pertamanya mendaftar sebagai prajurit TNI AD, David gagal di tes akhir.
Kala itu, David mengikuti tes di jalur bintara TNI AD.
"Pertama saya daftar di Bintara saya gagal di Pantukhir (pemantauan akhir) pusat karena alasan alokasi," kata David.
Baca juga: Gigihnya Perjuangan Anak Tukang Bakso Demi Masuk TNI, 6 Kali Gagal Akhirnya Berhasil Jadi Tentara
Bagi David, kegagalan dan cibiran yang ditunjukan kepadanya untuk justru dijadikan pelecut semangatnya untuk membuktikan prestasinya.
"Cibiran dan cemoohan dari orang-orang itu saya jadikan motivasi untuk memperkuat usaha saya menjadi seorang taruna," ujar taruna Akmil angkatan 2021 ini.
Siapa sangka, bila di kesempatan pertama dia gagal di Bintara TNI, di tahun selanjutnya David jusru lolos sebagai seorang taruna Akmil.
David menceritakan bahwa dia berasal dari keluarga sederhana di Pamekasan.

Ayahnya, bekerja sebagai seorang tukang pijat panggilan.
Masa kecil David pun dia harus tinggal di rumah yang sangat sederhana di dekat kandang ayam.