Sempat Terjadi Aksi Saling Dorong, Massa Mahasiswa di Gedung KPK Membubarkan Diri

Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK membubarkan diri

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
Massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021) telah membubarkan diri.

Pantauan TribunJakarta.com, massa mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 15.20 WIB.

Hingga massa membubarkan diri, unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK berlangsung kondusif meski sempat terjadi 2 kali aksi saling dorong.

Meski massa telah membubarkan diri, Jalan Kuningan Persada belum dibuka untuk pengendara.

Baca juga: Massa Aksi dan Polisi Kembali Terlibat Saling Dorong di Gedung KPK, Kapolres Jaksel Turun Tangan

Pasalnya, sejumlah kendaraan taktis kepolisian masih terparkir di jalan tersebut. Polisi juga masih berjaga di lokasi.

Diberitakan sebelumnya, aksi saling dorong antara massa pengunjuk rasa dengan polisi kembali terjadi di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).

Massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021) terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021) terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. (Annas Furqon Hakim/ Tribun Jakarta)

Pantauan TribunJakarta.com, aksi saling dorong itu terjadi sekitar pukul 14.50 WIB dan berlangsung selama 10 menit.

Massa aksi terlihat mencoba mendekat ke Gedung Merah Putih KPK.

Namun, sejumlah aparat kepolisian yang membentuk barikade mengadang upaya para mahasiswa. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah turun langsung dalam mengamankan unjuk rasa ini.

Azis terlihat di barisan depan ketika massa aksi mencoba mendekat ke Gedung Merah Putih KPK.

Baca juga: Polemik Pemberhentian Pegawai KPK, BEM Nusantara: Fokus Ikuti Aturan MK

Aksi saling dorong antara massa aksi dan polisi sempat terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto berusaha meredam aksi saling dorong tersebut.

Ia memberikan imbauan kepada massa aksi melalui pengeras suara.

"Tolong semua diredam. Adik-adik mahasiswa, kita semua bersaudara. Tidak ada upaya paksa," kata Agus.

Semua harus kepala dingin, tolong bisa sabar. Tolong bisa ditahan emosinya, tolong bisa ditahan emosinya. Kita kawal adik-adik sampai selesai kegiatan," tambahnya.

Agus yakin aksi demo yang digelar BEM Seluruh Indonesia di depan Gedung KPK, Senin (27/9/2021) berjalan damai.

"Kami yakin percaya bahwa (demo) hari ini akan damai," kata Agus kepada wartawan di Gedung KPK.

Agus berharap tidak terjadi gesekan antara massa aksi dan aparat kepolisian saat unjuk rasa digelar.

"Karena bagaimana pun juga apa yang disampaikan kegiatan aksi damai, kita pun berusaha meberikan pelayanan pengamanan secara damai," ujar dia.

Sebanyak 600 aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi demo di depan Gedung KPK hari ini.

AKBP Agus mengatakan, jumlah polisi yang disiagakan sedikit ditingkatkan dari biasanya.

"Kita melaksanakan kegiatan pengamanan di area KPK terkait ada pemberitahan ada giat penyampaian pendapat di muka umum teman-teman dari beberapa elemen. Ini hanya kenaikan sedikit eskalasinya jadi biasanya 500, ini 600 personel," kata Agus.

Baca juga: Demo di Gedung KPK, Massa Aksi dan Polisi Terlibat Aksi Saling Dorong

Agus menuturkan, pihaknya bakal mengedepankan tindakan humanis dalam pengamanan demo di depan Gedung KPK hari ini.

"Humanis dan damai. Kita tetap gak terlalu spesifik untuk perbanyak pasukan tapi tetap kita kedepankan humanis. Kita benar-benar kurangi gesekan yang terjadi antara kami dengan rekan-rekan yang lakukan aksi kegiatan," ujar dia.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) akan menggelar demo di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).

Demo digelar lantaran ultimatum mereka tak digubris Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ultimatum yang dimaksud, terkait nasib pegawai KPK yang dipecat akibat tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak, untuk menindaklanjuti dari ultimatum Jokowi yang telah melewati 3x24 jam dari ultimatum dikirimkan," kata Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rais lewat keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).

BEM SI memandang Presiden Jokowi tidak menunjukkan keberpihakannya kepada 56 pegawai KPK yang akan dipecat, dengan tidak menggubris ultimatum yang mereka berikan.

Baca juga: Ada Demo di Gedung KPK, Polisi Pastikan Jalan HR Rasuna Said Tetap Dibuka untuk Pengendara

Di sisi lain, mereka menyebut KPK kini tidak lagi menjadi lembaga negara yang memberantas korupsi, melainkan berubah menjadi Komisi Perlindungan Korupsi.

"Bagaimana tidak? Pegawai-pegawai jujur telah disingkarkan dengan adanya TWK dengan dalih wawasan kebangsaan hingga timbul fitnah dugaan taliban tanpa alasan," kata Rais.

Menurut BEM SI, KPK yang seharusnya memberantas korupsi di negeri ini justru digembosi saat gencar-gencarnya memberantas kasus besar korupsi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved