Formula E

Gubernur Anies Ingin Anggaran Formula E Tidak Gunakan APBD, Ahmad Riza Patria Sebut dari Sponsor

Anies Baswedan beserta jajarannya ini menilai, tiga tahun merupakan waktu yang baik memaksimalkan penyelenggaraan Formula E.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Kolase Tribun Manado
Ajang Formula E dijadwalkan digelar di Jakarta pada 2022 - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Anies Baswedan melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta mengabarkan perubahan aturan menjelang perhelatan Formula E.

Awak media pun menerima pernyataan resmi dari Diskominfotik DKI Jakarta yang menyebut, Gubernur Anies ingin Formula E tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD, baik commitment fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan," TribunJakarta.com mengutip dari pernyataan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada awak media, Rabu (29/9/2021).

Setelah pandemi, lanjut pernyataan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pembayaran commitment fee tahunan tersebut tak lagi dibayarkan.

Baca juga: Ariza Optimis Formula E Gunakan Sponsor, Santai Tanggapi Ancaman PDIP yang Minta Tak Gunakan APBD

Selain itu, pada awalnya rencana perhelatan Formula E akan digelar lima tahun.

Namun, Formula E akan dilaksanakan selama tiga tahun saja.

Spanduk bernada penolakan kegiatan Formula E yang dipasang di pagar pembatas Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021).
Spanduk bernada penolakan kegiatan Formula E yang dipasang di pagar pembatas Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Berdasarkan kesepakatan antara BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Formula E Operation (FEO), Formula E akan dilaksanakan selama tiga tahun mulai 2022.

"Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, periode pelaksanaan disesuaikan tiga tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024," jelasnya.

Anies Baswedan beserta jajarannya ini menilai, tiga tahun merupakan waktu yang baik memaksimalkan penyelenggaraan Formula E.

Terlebih, melihat dampak ekonominya dinilai akan berkembang.

Tapi di sisi lain, sejumlah negara yang menyelenggarakan Formula E mengalami kerugian karena distop.

Baca juga: Formula E Diundur, Gubernur Anies Baswedan Pastikan Formula E Tidak Menggunakan APBD

"Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan  pos terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali," tutup isi pernyataan anak buah Anies tersebut.

Diketahui, penyelenggaraan Formula E semula direncanakan pada 2021.

Tapi karena pandemi Covid-19, perhelatan Formula E ini pun diundur pada 2022.

Wagub DKI Jakarta Sebut Dana Formula E akan Dicari Berasal Sponsor

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut dana Formula E akan berasal dari sponsor. 

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat diwawancarai awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021)
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat diwawancarai awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Dia bilang begitu lantaran tidak ingin perhelatan Formula E berasal disokong dana dari Anggaran Pendapatan dan Daerah (APBD).

Penggunaan anggaran Formula E pada tahun-tahun berikutnya itu dapat menggunakan anggaran dari publik, masyarakat dari swasta atau dari sponsor,” ucapnya, Rabu (20/9/2021).

Dengan demikian, Pemprov DKI tak akan mengucurkan anggaran dari APBD lagi untuk menggelar balap mobil bertenaga listrik itu.

Politisi Gerindra ini pun menghargai sikap PDIP yang ngotot menolak Formula E dihelat tahun depan, hingga tidak mengizinkan adanya penganggaran dalam APBD.

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Durasi Penyelenggaraan Formula E Jadi 3 Tahun Sampai 2024

Sebab, dia menilai hal ini merupakan hak dan kewenangan setiap anggota dewan di Parlemen Kebon Sirih.

“Itu kewenangan DPRD, punya pendapat, sikap masing-masing terkait anggaran. Silakan saja, kan ada hak dari eksekutif, ada hak dari DPRD,” ujarnya di Balai Kota.

“Semua dibahas bersama antara eksekutif dan DPRD, nanti diputuskan bersama,” tutupnya.

PSI Minta Sebutkan Nama Sponsor 

Menanggapi itu, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, meminta jajaran Gubernur Anies Baswedan menyebutkan nama-nama pihak sponsor tersebut.

"Kami minta Pemprov DKI segera menyerahkan revisi kajian Formula E ke DPRD dan membuka nama promotor swasta yang akan menanggung biayanya," kata Anggara, kepada Wartawan, Rabu (29/9/2021).

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Selama ini Pemprov DKI selalu mengklaim bahwa Formula E itu akan memberikan keuntungan, tapi tidak jelas dari mana uangnya dan bagaimana perhitungannya," lanjut dia.

Jika benar Formula E tidak menggunakan APBD, kata Anggara, artinya Ahmad Riza Patria selaku dari Fraksi Gerindra sepakat di pembahasan APBD-P 2021 maupun APBD 2022 tidak perlu ada dana dari APBD untuk Formula E.

"Itu juga berarti Pemprov DKI tidak perlu mengajukan anggaran Formula E lagi," tambahnya. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi santai ancaman Fraksi PDIP yang bakal mencoret alokasi anggaran Formula E dalam APBD 2022.

Ariza menyebut, Formula E tetap berjalan pada Juni 2022 dengan pendanaan dari pihak ketiga atau sponsor.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved