Biasanya Order Makanan di Ojol, Lansia 4 Hari Tak Terlihat Ternyata Sudah Jadi Jasad di Rumahnya
Warga hapal betul kebiasaan lansia berinisial OT (64) setiap pagi di rumahnya di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakar
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga hapal betul kebiasaan lansia berinisial OT (64) setiap pagi di rumahnya di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Setiap pagi, OT kerap mengambil makanan yang ia pesan lewat ojek online di teras rumahnya.
Namun sudah 4 hari ini, warga tidak melihat lagi kebiasaan yang dilakukan OT tersebut.
"Biasanya dia sering makan pake ojek online, tapi ini enggak ada. Biasa pagi-pagi ada," kata Ketua RT 06 RW 06, Tika.
Sudah sekitar 4 hari, warga tidak melihat OT dan cucunya yang masih berusia 3 tahun keluar rumah.
Baca juga: Tong Sampah Kosong Buat Warga Curiga, Polisi Temukan Balita Nangis di Dekat Jasad Nenek yang Membiru
Walau kerap terdengar tangisan cucu OT, warga hanya menganggap tangisan biasa saja.
Selain tak terlihat beberapa hari, kejanggalan lain juga dirasakan warga.
Pasalnya, tong sampah rumah OT kosong tak berisi apapun.

Padahal setiap hari, tong sampah tersebut kerap terisi sampah rumah tangga.
Kejanggalan terakhir yang membuat warga makin curiga adalah bau busuk.
Bau busuk itu tercium dari dalam rumah OT, bahkan aromanya masih terasa sampai beberapa meter rumah OT.
Sudah merasa hal itu tak biasa, Tika akhirnya melaporkannya ke Ketua RW lalu diteruskan ke polisi Polsek Kelapa Gading.
Polisi disambut tangisan cucu OT
Polisi lalu mendatangi rumah OT dan memanggil yang bersangkutan, namun tak ada sahutan.
Polisi terpaksa mendobrak rumah OT dan menemukan hal mengejutkan.
Kedatangan polisi ke rumah OT disambut oleh tangisan bocah berusia 3 tahun berisinial J.
Terlihat dalam kondisi memprihatinkan, J langsung menangis.
Sementara tak jauh dari J, polisi menemukan jasad OT yang sudah membusuk dan membiru.
Baca juga: Dituduh PSI Gelembungkan Dana Reses Lalu Dipecat, Viani Limardi Melawan: Fitnah Busuk Bunuh Karakter
"Pas (polisi) masuk, ternyata jenazahnya udah biru, udah bau busuk," kata Tika.
Polisi menduga, OT telah meninggal dunia sekitar 4 hari yang lalu.
Rupanya, OT tak terlihat lagi oleh tetangga karena sudah meninggal dunia di dalam rumah.
Beruntungnya, J ditemukan masih hidup walau kondisinya memprihatinkan.
Tangisan tak digubris
Tak ada yang tahu bocah tersebut berhari-hari menemani jasad neneknya di dalam rumah.
Dengan perut kosong, J ditemukan hidup oleh polisi yang mendobrak rumahnya pada Kamis (29/9/2021).
Baca juga: Ibu dan Nenek Meninggal dalam Sebulan, Bocah 3 Tahun Setia Temani Jasad Orang Terakhir
Kondisi J pun memprihatinkan ketika ditemukan.
Bocah laki-laki itu dalam kondisi telanjang. Ia tak mandi berhari-hari seperti terlihat pada tubuhnya yang dipenuhi kotoran berbau tak sedap.
Rambut bocah itu panjang sebahu, sedangkan tubuhnya juga cenderung kurus.

J kemudian dimandikan warga dibantu pihak kepolisian.
Ia sempat menangis lagi sebelum akhirnya ditenangkan warga dan petugas setempat.
Tika mengatakan, memang sebelum ditemukannya jenazah OT, warga kerap kali mendengar tangisan dari rumah tersebut.
Namun, tangisan bocah tersebut dianggap hanya angin lalu.
"Kalau tangisan kita sering denger memang,"
"Anak itu sering nangis, cuman warga nganggepnya biasa aja," ucap Tika.
Kini, J telah dijemput dari Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading oleh tantenya.
Tante J, Flora mengatakan, dirinya bersyukur bisa menjemput J untuk diasuhnya.
"Saya sebagai wakil dari keluarga sangat bersyukur karena bisa menyelesaikan keadaan ini dengan sangat baik,"
"Saya adalah tantenya," kata Flora di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Kamis (30/9/2021) malam.
Menurut Flora, keponakannya itu akan dirawat sendiri di rumahnya di daerah Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca juga: Derita Bocah 3 Tahun di Pegangsaan Dua: Temani Jasad Nenek 4 Hari, Ibunya Meninggal Sebulan Lalu
Mendengar kejadian yang menimpa J, Flora langsung datang bersama suaminya ke puskesmas.
Dirinya juga sempat mengajak ngobrol keponakannya itu sebelum menggendong menuju ke mobil dan membawanya pulang.
"Rencananya akan saya rawat sendiri di rumah saya di daerah Pamulang. Dia memang sudah dari kecil sama neneknya," kata Flora.
"Orangtua dari anak ini tidak ada jadi terpaksa harus saya yang rawat. Kondisinya sehat-sehat saja sampai saat ini," sambungnya.