Kasus Subang, Terkuak Curhat & Tangis Yosef ke Kepala Desa: Hanya Yoris Anak Saya Sekarang
Yosef (55) menangis saat melihat Kepala Desa Jalan Cagak sekaligus paman Yoris, Indra Zainal Arif mendampingi anaknya dan Danu. Ini curhatnya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
"Telepon Yoris dijawab oleh istrinya. Di situ Yosef menyampaikan ke istri Yoris bahwa di rumah ada penculikan."
"Kenapa berpikir penculikan, karena pada saat itu Yosef melihat di jalan sebelah pintu masuk, ada bekas ban mobil," katanya.
Baca juga: Serba Salah Tak Datang ke TKP Kasus Subang, Tangis Istri Muda Yosef Dapat Kabar Tuti & Amel Tewas
Sekitar pukul 07.35 WIB, Yosef kemudian mendatangi Polsek Jalancagak.
Di saat itu juga, kata Rohman, Yoris menelepon.
"Jam 08.02 WIB, Yosef tidak masuk lagi ke TKP, tapi dibawa ke ruang komite sekolah SMA Jalancagak."
"Di TKP sudah banyak warga masyarakat dan sudah di police line," ucapnya.
Jadi, ujar Rohman, fakta baru itu menyebutkan bahwa kliennya tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
"Bahkan pada saat pagi-pagi dia berpikir masih ada penculikan, itu dibuktikan dari log call-nya, yang menghubungi HP korban," katanya.

Selain itu Rohman mengungkapkan Muhammad Ramdanu atau Danu ternyata mendatangi rumah Tuti Suhartini tiga hari sebelum kasus pembunuhan ibu dan anak.
Hal ini terungkap dari pemeriksaan tambahan di Satrekrim Polres Subang, Rabu (29/9/2021).
Sebelumnya Yosef mengatakan keponakan Tuti bernama Danu sering datang malam-malam ke rumah mereka.
"Tadi Pak Yosef sempat dikonfrontir dengan Danu sedikit berkaitan dengan kedatangan Danu pada hari Minggu 15 Agustus malam itu sempat dikonfortir. Tadi cuma sebentar dan sudah selesai," ucap Rohman.
Menurut Rohman, Yosef sangat yakin bahwa Danu, datang pada Minggu malam tiga hari sebelum kejadian penemuan jasad ibu dan anak itu.
"Masalah kedatangan ke rumah Pak Yosef pada Minggu malam, Pak Yosef berkeyakinan karena Pak Yosef yang membuka pintu dan Danu datang pada malam itu.

"Saat pemeriksaan Danu bilang lupa dan akhirnya di depan kami dia membenarkan bahwa Danu datang pada hari itu ke rumah Pak Yosef," katanya.
Sementara, polisi mengakui sulitnya mengungkap kasus tersebut.
Minimnya alat bukti dan saksi kejadian membuat polisi yakin bahwa kasus Subang atau perampasan nyawa ibu dan anak itu merupakan kejahatan luar biasa.
Bahkan, kata Erdi, kemungkinan juga kasus ini sudah terencana.
Demi dapat mengungkap siapa tersangka atas kejadian naas ini, pihaknya akan terus berupaya untuk fokus dalam penyelidikan.
Baca juga: Cuma HP Amel yang Hilang dari TKP Kasus Pembunuhan di Subang, Sahabat: Checklist Dua, Gak Dibalas
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Erdi kepada Kompas TV di Bandung, Kamis (30/09/2021).
"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana. Ya tentunya kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menemukan tersangkanya," tutur Erdi.
Ketika ditanya soal adanya kemungkinan saksi yang akan ditetapkan sebagai tersangka, Erdi menyebut pihak penyidik masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Erdi tak ingin terlalu terburu-buru untuk berasumsi sebelum menemukan bukti-bukti yang nyata atas kasus ini.
"Insyaallah, ya. Saya tidak bisa berandai-andai mengarah ke dengan tidaknya. Tetapi semua ini tetap akan kita upayakan mencari untuk menemukan tersangkanya," kata Erdi.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi apalagi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya mengimbau untuk rekan-rekan atau masyarakat tidak usah berspekulasi ya. Berspekulasi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Erdi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sempat Lupa, Danu Akui Datangi Rumah Amalia Tiga Hari Sebelum Kasus Perampasan Nyawa, dan judul Kuasa Hukum Yosef Ungkap Fakta Baru di Kasus Subang, Polisi: Ini Kejahatan Luar Biasa!,