Formula E

PSI Lihat Anies Kerap Sembunyi di Balik Bawahan, Kali Ini Gara-gara Klarifikasi Isu Formula E

"Kami heran mengapa Gubernur Anies tidak pernah menjelaskan sendiri soal Formula E, apa memang Gubernur tidak percaya diri sehingga harus sembunyi

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase Tribun Manado
Ajang Formula E dijadwalkan digelar di Jakarta pada 2022 - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pemerintah daerah mengeluarkan informasi tersebut untuk menghindari kesalahapahaman yang terjadi tentang ajang balap Formula E.

Dia tidak menampik, begitu banyak persepsi buruk tentang rencana pemerintah daerah menggelar Formula E karena minimnya informasi.

Belasan karangan bunga berisi dukungan terhadap PDIP dan PSI berjajar di halaman gedung Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).
Belasan karangan bunga berisi dukungan terhadap PDIP dan PSI berjajar di halaman gedung Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

“Iya, kan di luar (masyarakat) beredar pembiayaan pembiayannya dianggap fantastis. Itu kan harus dijawab ya, daripada dijawab orang per orang, lebih baik dijawab resmi oleh PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) DKI Jakarta,” kata Riza di Balai Kota DKI pada 30 September 2021.

Menurut Riza, jika pemerintah tidak meluruskan informasi, kesalahpahaman dikhawatirkan bisa semakin luas. Masyarakat juga berpotensi menjadi bingung dengan polemik tentang rencana Formula E.

“Ini tugas kami untuk memberikan informasi yang baik dan benar, jangan sampai hoaks,” imbuhnya.

Baca juga: Gagal Gelar Paripurna Usulan Interpelasi Anies, PDIP Keluarkan Ancaman Coret Anggaran Formula E

Berikut 12 poin klarifikasi soal isu Formula E berjudul ‘Katanya dan Faktanya’ tentang Formula E dari Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta:

1. Katanya: Formula E merupakan pemborosan APBD

Faktanya: - Hampir semua even dunia seperti Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP dan  Formula E membutuhkan dana dari pemerintah. Termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022;
- Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia;
- Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan;
- Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi.

2. Katanya: Hanya untung jika dilaksanakan lima tahun, mengapa Formula E dilaksanakan lima tahun berturut-turut? Hanya dua kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi

Faktanya: - Investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan;
- Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali. Biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali;
- Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan tiga  tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024;
- Tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi.

Baca juga: Lahan Milik Pemprov DKI, 50 KK di Kelurahan Karet Tengsin Akan Dipindahkan ke Rumah Susun

3. Katanya: komitmen fee Rp 2,3 triliun, biaya pelaksanaaan Rp 4,4 triliun

Faktanya: -Komitmen fee Formula E adalah Rp 560 miliar (bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan);
- Kegiatan Formula E ditetapkan dalam rapat paripurna Paripurna DPRD dan menjadi Perda nomor 7 tahun 2019. Kegiatan Formula E tidak ditetapkan dalam Peraturan Gubernur secara independen, tapi dalam Peraturan Daerah, yaitu kesepakatan eksekutif bersama dengan DPRD;
- Tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk tahun 2022, 2023 dan 2024;
- Biaya pelaksanaan per tahun sekitar Rp 150 miliar, tidak dibayar oleh APBD tapi akan bersumber dari sponsorship yang akan dilakukan oleh Jakpro;
- Dalam perjanjian kerja sama yang terkini, tidak ada keperluan untuk dibuatkan bank garansi - Jangka waktu 3 tahun;
- Itu semua ada data yang akurat, kesepakatan antara Jakpro dengan FEO (Formula E Operations) adalah sebagaimana ditulis di atas. Apalagi setelah terjadi pandemi, semua rencana pelaksanaan di berbagai kota dunia dilakukan penyesuaian.

Kesimpulan: - Pembiayaan Formula E yg berasal dri APBD 2019 yang sudah dibayarkan 2 tahun yang lalu;
- Pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020;
- Tidak ada biaya lagi dikeluarkan dari APBD baik untuk komitmen fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan.

Baca juga: Berikut 3 Lokasi Penyekatan Kendaraan Roda Empat di Jakarta Pusat Hari Ini

4. Katanya: besaran komitmen fee Formula E di Jakarta terlalu tinggi dibandingkan kota lain di dunia

Faktanya: - Perbandingan komitmen fee antar kota tidka bisa dilakukan scara apple to apple. Beberapa kota menanggung hanpir seluruh biaya penyelenggaraan sedangkan di sebagian kota yang lain FEO banyak mengkover biaya;
- Biaya Komitmen fee masing-masing kota atau negara berbeda dipengaruhi oleh, apa saja yg dicover oleh FEO, jarak lokasi dengan kota penyelenggara lain, kapan kota tersebut menjadi tuan rumah semakin akhir semakin tinggi komitmen fee;
- Untuk Jakarta ada beberapa faktor yg mempengaruhi pembiayaan, FEO mengcover biaya broadcasting + Penyiaran live di 150 negara. Akomodasi ribuan official selama sekitar satu bulan. Panggung dan stage, posisi geografis Indonesia membuat biaya logistik yg FEO keluarkan jauh lebih tinggi dsri kota lain di Eropa dan Amerika;
- Untuk biaya broadcasting (produksi dan Penyiaran) saja diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved